uefau17.com

Wakil Sekretaris Karang Taruna DKI Laporkan Ketua PMI Jakarta Utara Terkait Kasus Pemukulan - News

, Jakarta - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara dilaporkan ke polisi buntut kasus dugaan pemukulan terhadap Wakil Sekretaris Karang Taruna DKI Jakarta, Abdurachman. Laporan terhadap Ketua PMI Jakarta Utara ini terdaftar dengan nomor: LP/B/231/III/2023/SPKT Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya.

Korban pemukulan, Abdurachman menerangkan, kejadian itu dialami di Kantor PMI Jakut di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 16.30 WIB.

"Benar (dipukul). (Pelaku) Ketua PMI sendiri, ketua PMI Jakarta Utara," kata Abdurachman kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

Abdurachman mengatakan, kejadian bermula saat ia diundang Ketua PMI Jakarta Utara insial R untuk datang. Di situlah terjadi pemukulan.

"Jadi kami datang ke sana, tanpa ngomong basa-basi, langsung mukul. Dia belum sempet duduk, mukul baru duduk. Duduk enggak lama berdiri lagi nendang. Baru nonjok," ujar dia.

Abdurachman mengaku heran atas tindakan Ketua PMI Jakarta Utara. Sebab, dia mengklaim tidak mengetahui apa permasalahan yang menjadi pemicu pemukulan ini.

"Kita enggak tahu permasalahannya, ngelawan aja enggak. Karena kita datang saya pikir dijamu ngopi, tahunya 'dijamu' pukulan, bingung juga," ucap Wakil Sekretaris Karang Taruna DKI Jakarta ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Tunggu Hasil Visum

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh membenarkan adanya pelaporan tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Pelabuhan.

"Sudah wawancara awal korban, visum sudah kita mintakan, menunggu hasil. Kita enggak mau mendahului di mana benturan aniaya," ujar dia

Iverson mengaku belum bisa berkomentar banyak. Menurutnya, pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan kepada terlapor lebih dahulu.

"Untuk memastikan dia ketua PMI, harus diperiksa dulu. Dia ketua PMI atau bukan, kita BAP dulu. Lebih lanjut proses ini dalam penanganan," terang dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat