uefau17.com

Ini Perkembangan Kasus Sopir Fortuner Tabrak Honda Brio, Didalami Dugaan Pidana Lain - News

, Jakarta Kasus sopir Toyota Fortuner menabrak Honda Brio di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan masih terus dilakukan berlanjut. Terbaru, sang sopir pun masih di periksa di Polres Metro Jakarta Selatan.

Adapun ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Irwandhy Idrus.

"Saat ini terlapor masih dilakukan proses pemeriksaan di Polres Metro Jaksel," kata dia kepada , Senin (13/2/2023).

Irwandhy pun menegaskan, proses penyidikan masih berjalan. Selain itu, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi.

"Proses penyidikan sampai saat ini masih berjalan. Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan terlapor," kata dia.

Irwandhy menegaskan, pihaknya juga masih mendalami adanya dugaan pidana terkait perbuatan pengemudi tersebut.

"Berikut penyidik masih mendalami dugaan-dugaan pidana lain dalam peristiwa tersebut," ungkap dia.

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, senjata yang dipakai oleh sopir Fortuner yang diduga untuk mengancam pengendera Hondra Brio adalah mainan.

"Berdasar keterangan terlapor itu mainan, tetapi kita akan dalami dulu," jelas dia.

Ade menjelaskan, asal mula yang bersangkutan mendapatkan senjata itu dibelinya melalui situs toko online."Berdasarkan keterangan tersangka, itu mainan beli di toko online, bonnya sudah perlihatkan," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membabi Buta

Di beda kesempatan, kuasa hukum pengemudi Brio, Manda Berinandus menyebut kalau senjata yang digunakan GR untuk merusak mobil kliennya secara membabi-buta adalah softgun.

"Klien pada saat itu dihajar dengan menggunakan softgun," kata dia.

Kepada Manda, korban mengaku mengalami kerugian secara material hingga psikis. "Tidak cukup smpe situ, sudah memukul body, kaca mobil kiri dan depan terus dihajar lagi, ditabrak lagi dari sisi kanan," jelasnya.

"Karena perbuatannya ini yang sangat anarki membabi-buta, dan seperti gangster ini sangat berpengaruh bagi klien kami secara psikis," lanjutnya.

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat