, Jakarta - Belakangan ini masyarakat dan sosial media dihebohkan dengan kemunculan aliran Hakekok Balatasutak atau Hakekok Balakutak.
Bagaimana tidak, mereka menjalankan ritual mandi bersama di sebuah rawa dengan kondisi telanjang bulat di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca Juga
Aliran Hakekok Balatasutak itu membuat heboh warga sekitar pada Kamis siang, 11 Maret 2021. Masyarakat pun langsung melaporkannya pada aparat kepolisian setempat pada keesokan harinya, Jumat pagi, 12 Maret 2021.
Advertisement
"Laporan dari warga pagi, sebelumnya belum ada. Laporannya cuma mereka melakukan ritual mandi bareng saja. Itu di tempat penampungan air milik PT GAL. Itu untuk air bersih, luasnya sekitar mungkin 50x50 meter,"ujar Kapolsek Cigeulis Iptu Paulus Bayu Triatmaja, Jumat, 12 Maret 2021.
Setidaknya ada 16 anggota Hakekok Balatasutak yang ditemukan sedang melakukan ritual menyimpang tersebut. Mereka terdiri dari 13 orang dewasa dan 3 anak-anak.
Rupanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah pernah melakukan pembinaan kepada kelompok itu. Hal tersebut diungkapkan Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma'ani.
"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," tutur Hamdi dalam keterangannya, Sabtu, 13 Maret 2021.
Berikut deretan fakta terkait munculnya aliran Hakekok Balatasutak atau Hakekok Balakutak dihimpun :
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kegiatan sejumlah warga di Pandeglang dianggap aliran sesat dan meresahkan. Mereka gelar ritual bersama tanpa memakai busana.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Viral di Sosial Media, Aliran Menyimpang
![Ilustrasi Media Sosial](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/e1RIQzq-y8PmQchtEENfKP0wcMM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1548290/original/025876700_1490595345-Media-Sosial9.jpg)
Kamis, 11 Maret 2021, masyarakat Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten dihebohkan dengan adanya ritual menyimpang yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri aliran Hakekok Balatasutak atau Hakekok Balakutak.
Perilaku sekelompok orang tersebut yakni mandi bersama tanpa sehelai benang alias bugil di sebuah rawa.
Masyarakat langsung melaporkannya pada aparat kepolisian setempat pada keesokan harinya, Jumat pagi, 12 Maret 2021.
Kepolisian yang menerima laporan langsung bergerak cepat menuju rawa yang dijadikan lokasi ritual mandi bugil oleh 16 pengikut Hakekok Balatasutak.
Advertisement
Diimingi Harta dan Sukses Dunia Akhirat
![Ilustrasi emas harta karun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/vv2H3HxsLyvhN1on2ud5JPIgmfg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1923458/original/099759600_1519269134-iStock-185080314-1050x698.jpg)
Terungkap, Ketua aliran Hakekok Balatasutak atau Hakekok Balakutak A (52), ternyata mengiming-imingi orang-orang agar mau menjadi pengikutnya.
Polisi mengungkap, A menawarkan sukses dunia akhirat hingga kaya raya bagi pengikutnya, jika menjadi umat yang 'soleh' Hakekok Balatasutak.
"Pimpinan mempengaruhi mereka apakah mereka ingin selamat dunia akhirat dan ingin mendapatkan kehidupan lebih layak, maka harus mengikuti keyakinan tersebut," ujar Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi, Jumat, 12 Maret 2021.
Lokasi Sulit Dijangkau, 16 Anggota Diamankan dengan Barang Bukti
![Polisi menangkap dan mengamankan 16 anggota aliran Hakekok Balakutak, Pandeglang, demi menghindari kericuhan. (Foto: /Yandhi Deslatama)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/uJtKJNZ05k7aPvruuu2bTuztCOw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3400120/original/026580700_1615593478-HAKEKOK_BALAKUTAK__1_.jpg)
Tak mudah aparat kepolisian menjangkau lokasi mandi aliran Hakekok Balatasutak atau Hakekok Balakutak di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Mereka bahkan dengan menggunakan sepeda motor.
Kapolsek Cigeulis Iptu Paulus Bayu Triatmaja mengatakan, rawa yang dijadikan lokasi pemandian bugil adalah penampungan air milik PT GAL.
"Itu untuk air bersih, luasnya sekitar mungkin 50x50 meter," kata Paulus.
Paulus mengatakan, dari 16 orang yang mengikuti ritual mandi bugil bersama, sebanyak 15 orang merupakan warga Kabupaten Pandeglang, Banten, dan 1 orang berasal dari Bogor. Mereka terdiri dari 13 orang dewasa dan 3 anak-anak.
Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian langsung menggiring enam orang tersebut ke Polsek Cigeulis.
"Karena khawatir terjadi sesuatu pada kelompok mereka, jadi kita amankan. Ada sebagian (anggotanya suami istri), ada ponakan ada," kata Paulus.
Usai diamankan anggota Polsek, belasan anggota Hakekok Balatasutak kemudian dibawa ke Polres Pandeglang, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sementara itu, jimat, pusaka, kondom hingga kitab ditemukan dari rumah ketua aliran Hakekok Balakutak, A (52). Semuanya dijadikan barang bukti oleh polisi dan disimpan di Mapolres Pandeglang.
"Hasil olah TKP yang ada di kediaman yang bersangkutan, kami mengumpulkan beberapa barang bukti, seperti kitab, kemudian pusaka, jimat, serta alat kontrasepsi," kata Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi.
Jimat hingga keris itu digunakan oleh Ketua Hakekok Balakutak sebagai kewibawaan, untuk memengaruhi pengikutnya agar patuh terhadap perintahnya. Namun kegunaan kondom, polisi tidak menyebutkannya.
Ketua aliran Hakekok Balakutak juga diyakini memiliki ilmu magis, untuk mempermudah aksinya. Sehingga masyarakat awam mudah dipengaruhi olehnya.
"Sebagai pegangan yang bersangkutan, digunakan dia sebagai ketua, punya kemampuan lebih, sehingga bisa memengaruhi pengikutnya," papar Hamam.
Advertisement
Jalankan Aliran Turunan Keluarga
![Aliran Hakekok Balatasutak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kqHoxWF-xpXbofICK-P7hd74Vok=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3399772/original/033413900_1615538998-IMG-20210312-WA0021.jpg)
Menurut Hamam, Pada 2009, aliran Hakekok Balakutak pernah dibubarkan masyarakat karena mencabuli dua santriwatinya di padepokan yang berada di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, dengan alasan kawin gaib. Namun, Hamam mengatakan belum ada indikasi tindakan serupa pada kasus 2021 ini.
"Berdasarkan peyelidikkan kami, tidak ada, jadi tidak ada kegiatan (cabul) seperti itu," tutur Hamam.
Pada 2009 silam, Hakekok Balakutak dipimpin oleh Sahrudin (45), yang merupakan keluarga dari pimpinan saat ini, A (52). Sahrudin sudah meninggal dunia, dan aliran itu diteruskan oleh A. Dulu, pengikutnya berasal dari Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. A merupakan warga asli Bogor, Jawa Barat.
Hamam membenarkan adanya tiga anak di bawah umur yang ikut serta dalam mandi bugil bersama di Desa Karang Bolong tersebut. Ketiganya mengikuti orangtua mereka. Sementara ini, polisi masih menyatakan aliran Hakekok Balakutak hanya menyimpang dari ajaran Islam, bukan aliran sesat.
Namun untuk memastikannya, akan ada rapat bersama Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat atau Bakorpakem.
"Kegiatan mereka adalah menyimpang, bukan sesat. Nanti keputusan Bakorpakem setelah ada fatwa MUI, akan disampaikan ke kita semua. Anak di bawah umur mengikuti orangtuanya," jelas Hamam.
Kata Warga soal Pengikut Hakekok Balakutak
![Ilustrasi - Penanaman pohon untuk reboisasi dan menyelamatkan mata air oleh warga, Tagana Banyumas dan ralawan. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hGDcqw8essQIur0f5TarhIDPP0I=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2834919/original/078159400_1561213687-TANAM_POHON-Ridlo.jpg)
Jejak aliran Hakekok Balakutak di Kabupaten Pandeglang, Banten, ternyata sudah tercium sejak 2004. Pada 2009, padepokannya sempat dibakar masyarakat yang resah akan ajarannya.
Aliran ini lantas bikin heboh pada Kamis, 11 Maret 2021 di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, dengan ritual mandi bersama secara telanjang bulat di sebuah kolam. Sebanyak 16 anggotanya sudah ditangkap oleh polisi, agar menghindari kegaduhan di tengah masyarakat.
Aliran Hakekok Balakutak dipimpin oleh A (52), warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang dikenal warga sekitar sebagai sosok pendiam, kurang berosialisasi dengan warga dan tidak pernah mengikuti pengajian rutin di kampungnya. A diketahui warga kerap melakukan ritual di dalam hutan yang tidak diketahui warga.
"Orangnya tertutup tidak bersosialisasi dengan warga, ikut pengajian juga enggak pernah. Memang saya dengar kalau A ini sering melakukan ritual. Tapi enggak tahu ritual apa, cuma dia itu hampir setiap hari ke hutan," kata salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya.
Menurut dia, pimpinan Hakekok Balakutak melanjutkan ritual yang sudah dilakukan orangtuanya berinisial S yang sudah meninggal dunia. S dikenal sebagai guru spiritual di wilayah Bogor, Jawa Barat (Jabar).
"Kalau dulu S yang seperti itu (ritual), karena sudah meninggal dilanjutkanlah oleh A, memang sudah lama," jelas dia.
Advertisement
Ritual Baru Dilakukan Satu Kali
![Ilustrasi Mandi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Cce_PSra83V5nOOkp-zLUrSXcW0=/0x0:1925x1085/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2714070/original/072612400_1548579947-bath-465577_1920.jpg)
Kementerian Agama (Kemenag) menunjuk penyuluh Agama Ciegeulis Kabupaten Pandeglang Mahli Yudin, untuk mengedukasi penganut Hakekok Balakasuta.
"Itu dilakukan di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong," kata Mahli, seperti dikutip dari situs resmi Kementeriang Agama Republik Indonesia.
Dia mengatakan, ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali. Ritual itu dilakukan guna membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik.
Selain itu, aliran Hakekok sudah lama muncul di Pandeglang Banten. Aliran ini pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
"Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu," ungkap Mahli.
"Jadi aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot," lanjut dia.
Penyuluh Agama Akan Berikan Edukasi Cegah Tak Terulang Kembali
![Ilustrasi kata-kata tahun baru Islam](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Qq0hbj04elUMwhws_-ZCPimE8SI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3214081/original/074063100_1597893428-ramadan-2366301_1280.jpg)
Mahli menyebut, timnya sudah terjun ke lokasi ditemukannya aliran Hakekok Balakasuta melakukan ritual mandi bersama tersebut.
"Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya sudah ke lokasi, melihat langsung bagaimana kondisinya," kata dia.
Sebagai penyuluh agama, Mahli menyatakan siap menggandeng para tokoh agama setempat untuk membina mereka yang diduga terpapar aliran Hakekok Balakasuta. Dia akan melakukan pembinaan keagamaan dengan pendekatan budaya.
"Ke depan kami (penyuluh agama) akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi," ucap Mahli.
Aliran Hakekok, menurut Mahli sudah ada sejak tahun 2009. Saat itu pun kata dia aliran tersebut membuat keresahan warga. Sehingga secara spontan masyarakat membakar padepokan tempat aliran itu.
"Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi," katanya.
Mahli Yudin pun menyampaikan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya untuk memastikan tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri.
"Dan kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya, untuk memastikan agar tidak terjadi keributan, dan tindakan main hakim sendiri," ungkap Mahli.
Advertisement
MUI Sebut Pernah Dibina, Tapi Muncul Lagi
![Ilustrasi Islam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fcKsHhh1xTgq7rCcBlCVYo1u5N4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1558528/original/064075200_1544963062-032502900_1491459171-WP-Islam-by-Omar-iStock-sm.jpg)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang Hamdi Ma'ani mengatakan, pihaknya bersama tokoh masyarakat sudah pernah memberikan pembinaan kepada penganut aliran Hakekok Balakutak. Sebab, ajaran tersebut dianggap menyimpang.
"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," tutur Hamdi dalam keterangannya, Sabtu, 13 Maret 2021.
Menutut Hamdi, pemeluk aliran Hakekok Balatasutak sudah terdeteksi beberapa tahun lalu di Desa Karangbolong, Cigeulis, Banten. Untuk kasus terbaru, dia sendiri telah bertemu dengan pimpinan pemeluk aliran tersebut di Polres Pandeglang.
"Arya (pimpinan aliran) mengakui telah melakukan kesalahan," jelas Hamdi.
MUI Sebut Sebagai Aliran Sesat
![Ilustrasi Islam](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sBlH-1gDAJAjTfOF0P7a7rB4HDs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3141976/original/029125200_1591094091-ramadan-3384043_1280.jpg)
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menegaskan, aliran Hakekok Balatasutak di Pandeglang, Jawa Barat, adalah sesat.
Hal itu berdasarkan tidak adanya ajaran Islam yang memberikan tuntutan untuk melakukan kegiatan mandi bugil bersama.
"Jadi cara seperti itu tidak ada tuntunannya dalam agama Islam, artinya aliran sesat berarti," kata Anwar saat dihubungi via telepon kepada .
Anwar mengimbau, agar mereka yang percaya pada aliran Bakekok Balatasutak bisa dibina oleh kelompok keagamaan setempat agar kembali ke jalan yang lurus.
"Kita harapkan mereka dibina, dan pelaku ritual juga sudah diamankan di kepolisian setempat dan sudah didatangi oleh pimpinan MUI di sana dan diajak berdialog," jelas dia.
"Katanya yang bersangkutan itu menyampaikan rasa salahnya, jadi menurut saya ya ini perlu dibina," lanjut Anwar.
Anwar bercerita, menurut informasi dihimpunnya, ritual aliran teHakekok Balatasutak bukanlah terjadi pertama kali. Tercatat, pada tahun 2004 dan 2005, hal serupa pernah terjadi di tempat yang sama.
"Ini kan muncul lagi pandangan seperti itu, artinya masih ada. Menurut bupatinya, mereka melakukan itu karena ada masalah, dan cara menghilangkannya adalah membersihkan dosa dengan itu (ritual mandi bugil bersama)," dia menandasi.
Terkini Lainnya
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
MUI Miris Anggota DPR-DPRD Main Judi Online, Minta MKD Turun Tangan
MUI Sebut Short Selling Tak Sesuai Prinsip Syariah, Ini Tanggapan BEI
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Viral di Sosial Media, Aliran Menyimpang
Diimingi Harta dan Sukses Dunia Akhirat
Lokasi Sulit Dijangkau, 16 Anggota Diamankan dengan Barang Bukti
Jalankan Aliran Turunan Keluarga
Kata Warga soal Pengikut Hakekok Balakutak
Ritual Baru Dilakukan Satu Kali
Penyuluh Agama Akan Berikan Edukasi Cegah Tak Terulang Kembali
MUI Sebut Pernah Dibina, Tapi Muncul Lagi
MUI Sebut Sebagai Aliran Sesat
MUI
Hakekok
Hakekok Balakutak
Hakekok Balatasutak
Aliran Sesat
Ritual
Rekomendasi
MUI Miris Anggota DPR-DPRD Main Judi Online, Minta MKD Turun Tangan
MUI Sebut Short Selling Tak Sesuai Prinsip Syariah, Ini Tanggapan BEI
Bursa Siapkan Transaksi Short Selling, Ini Respons MUI
Anwar Abbas: Penyelenggaraan Haji 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Saya Sudah Bertanya ke Berbagai Pihak
Alasan Menohok MUI Tolak Wacana Pemberian Bansos untuk Pelaku Judi Online
MUI Tak Sepakat Korban Judi Online Masuk Kategori Penerima Bansos
Waketum MUI Yakin Indonesia Bisa Bantu Damaikan Situasi di Palestina
BPIP Ingatkan Makna Pancasila soal Fatwa Salam Lintas Agama
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
KPK Lelang Rumah Milik Eks Ketua DPRD Muara Enim, Simak Harganya
Periksa 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Jelang Akhir Pekan, Jumat 5 Juli 2024
Pemkot Tangsel Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio, Targetkan 156 Ribu Anak Divaksin
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Begini Modus Sindikat Narkoba Transaksi di Parkiran RS Fatmawati, 45 Bungkus Sabu Disita
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Aksi Massa Dorong KPK Segera Bersikap soal Dugaan Mark Up Impor Beras
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Sebut Politik saat Ini Pragmatis, Lupakan Suara Hati demi Ambisi Kekuasaan
10 Aplikasi Jogging Populer, Cocok untuk Pelari Pemula Maupun Profesional
Harga Bitcoin Turun Terus Usai Debat Trump dan Biden
Hebat, Infrastruktur Mutu Indonesia Terbaik di ASEAN
Parlemen Eropa Dorong Bahan Bakar Alternatif untuk Selamatkan Mobil ICE
Memilih Perlengkapan Outdoor di Indofest 2024
Warga Sinjai Meninggal Dunia Saat Menanti Kunjungan Jokowi, Istana Sampaikan Duka Cita
Simak Rekayasa Lalin di Jalan Tanjung Karang-Jalan Kota Bumi Jakpus Imbas Pembangunan MRT Tunnel
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Manchester United Dapat Titik Terang untuk Jual Pemain Tak Berguna, Ada Klub Prancis yang Mau Tawar Mahal
Menu yang Dikonsumsi Prilly Latuconsina hingga Berat Badan Turun 12 Kilogram
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata