, Jakarta - Tri Ningtyas (32) mengenakan penutup wajah yang terjuntai hingga ke dada. Model penutup wajah yang disebut niqab atau cadar itu, dia padukan dengan kerudung dan baju panjang. Hanya bagian mata yang benar- benar terbuka.
Niqab dia pilih untuk menutupi lekukan tubuh khas perempuan. Selain itu, keputusan mengenakan niqab juga terinspirasi dari pengguna lain.
“Pertama kali melihat orang-orang yang berniqab, melihat matanya mereka dan matanya mereka itu memberikan ketenangan” ujar perempuan yang akrab disapa Tyas itu kepada , di rumahnya, Jakarta Timur.
Advertisement
Baca Juga
Tyas mengaku, mengenakan niqab tidak menghalangi aktivitas hariannya. Dia mampu mengayuh sepeda kumbang untuk mengantar anak ke PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), lalu berangkat ke tempat kerjas setiap Senin hingga Jumat.
Selain itu, busana yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya itu juga tidak membuat Tyas menjadi individu yang tertutup dan anti-sosial.
“Kalau hari libur saya biasanya suka jalan-jalan sama mertua dan anak ke pusat perbelanjaan,” katanya kepada di rumahnya, Jakarta Timur.
Apalagi, pilihan menggunakan niqab tidak mendapat penentangan dari keluarga. Bahkan, para tetangga di lingkungan tempat tinggalnya pun sangat menghargai pilihan Tyas. Tidak terlalu ada perbedaan perlakuan ketika sebelum dan saat mengenakan niqab.
Walau begitu, perlakuan dan respons berbeda pernah didapati Tyas ketika berada di tempat umum. Cibiran dan sebutan bernada negatif masih kerap dia terima.
“Ada yang suka bilang teroris, setan, hantu, maling. Sampai pernah ada yang lempar botol air mineral,“ ungkap Tyas.
Perlakuan serupa juga kerap diterima Eka Dewi (30). Perempuan yang mengenakan cadar sejak 2009 silam itu, juga mendapat julukan tidak menyenangkan.
“Biasanya anak-anak ngatain, orang-orangan sawah lah, ninja,“ katanya pada , 27 Desember 2017.
Demi mendapatkan ketenangan dalam menggunakan cadar, Dewi pun memilih bermukim di lingkungan yang banyak dihuni pengguna cadar. Tepatnya di Gang Purnama, Cimanglid, Bogor, Jawa Barat.
“Kenapa pindah di sini, ya untuk mendapat suasana lebih kondusif," ungkap Eka saat ditemui di rumahnya.
Memang di daerah itu, bukan pemandangan aneh ketika perempuan remaja dan dewasa lalu lalang dengan berbusana serba tertutup. Seperti rok panjang dan hijab panjang yang dipadukan cadar untuk menutupi sebagian wajah.
Pengguna niqab dan busana tertutup lainnya itu, biasa berkumpul di tempat penjual sayur sekitar pukul 06.00 -08.00 WIB. Penjual sayurnya sendiri pun merupakan pengguna niqab.
“Seperti ibu-ibu kebanyakan, kami juga berbelanja, mengantar anak sekolah di pagi hari, juga ada arisan dengan warga sekitar,“ tambah Eka.
Ketua RW Gang Purnama, Muis mengatakan, ramainya pengguna niqab di wilayah itu sejak tahun 2000-an. Pengguna niqab itu pun didominasi para pendatang.
Dari 600 kepala keluarga, sekitar 150 di antaranya merupakan keluarga pengguna niqab atau cadar. Belum termasuk, para keluarga yang tinggalnya sementara atau mengontrak.
“Tidak ada masalah. Mereka mulai membaur juga dengan warga setempat,“ kata Muis.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Membentuk Komunitas
![Komunitas Akhwat Archery](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SUCVYIzLspFUvKhmblTLlvHgN8Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1840097/original/099814500_1516597417-Akhwat_archery.jpg)
Berkumpul dengan sesama pengguna niqab atau cadar mampu menumbuhkan rasa percaya diri. Alasan itu, membuat para pengguna niqab membentuk komunitas bernama Niqab Squad.
Terbentuk sejak Februari 2017, komunitas ini awalnya hanya beranggotakan 150 pengguna niqab. Namun, belum genap satu tahun, Niqab Squad telah menjamur di lebih dari 20 kota seluruh Indonesia. Mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Kalau saat ini, dari seluruh kota total anggota lebih dari 3000 orang,” kata Tyas yang menjadi Koordinator Niqab Squad Jakarta.
Saling berbagi informasi di media sosial dan melakukan pertemuan antar anggota setiap pekan, menjadi agenda rutin. Komunitas ini pun kerap memilih tempat-tempat umum sebagai lokasi pertemuan.
“Jadi agar masyarakat tahu wanita berniqab itu bukan kesannya teroris atau negatif. Walau berniqab, kami tetap bisa bersosialisasi," kata salah seorang anggita Niqab Squad Bogor, Yulianda.
Salah satu lokasi kumpul-kumpul yang mereka pilih yakni Kebun Raya Bogor. Sekitar 50 pengguna niqab hadir di sana, 17 Desember 2017 lalu. Mereka mengisi pertemuan dengan makan bersama, pengenalan anggota baru serta jalan berkeliling kebun raya.
Niqab Squad juga kerap mengundang komunitas niqab lain untuk bersilaturahmi. Tujuannya, agar bisa saling mendukung dan berbagi pengalaman.
“Saling mengundang bila ada kegiatan, baik itu kajian ilmu agama atau olahraga bersama, membuat kegiatan sosial,” tambahnya.
Selain Niqab Squad, ada pula komunitas panahan Akhwat Archery. Meski tak semuanya menggunakan niqab, komunitas panahan khusus perempuan ini, punya banyak anggota pengguna cadar.
sempat mengikuti latihan Akhwat Archery di Arcici Sport Center, Jakarta Pusat, 31 Desember 2017 lalu. Waktu itu, sekitar 25 pengguna niqab berlatih memanah. Ada yang sudah mahir dan ada juga yang masih pemula.
“Konsentrasi, yakin tujuannya papan target yang warna kuning, jangan ragu,“ kata seorang pelatih yang juga menggunakan niqab.
Dalam latihan hari itu, niqab dan jubah panjang tampak tidak menghalangi gerakan mereka. Sejumlah anak panah melesat cepat tepat sasaran.
"Panahan ini, salah satu yang disunahkan oleh Rosullah, selain berkuda dan berenang. Mudah kerena dengan pakaian syar’i pun kita bisa memanah," kata Seyla, anggota komunitas Akwat archery pada .
Advertisement
Ragam Alasan Menggunakan Niqab
![Komunitas Niqab Squad Galang Dana untuk Rohingya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/vg0RJWuHmO0XIcSdvlw06Ji_R04=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1705536/original/096044700_1505021802-20170910-Komunitas-Niqab-Squad--JT4.jpg)
Eva Nisa yang merupakan Dosen Art History, Classics and Religious Studies di University of Wellington Victoria, Selandia Baru pernah meneliti tentang wanita berniqab di Indonesia, November 2017 lalu.
Dia mengatakan, motif pengguna niqab atau cadar di Indonesia sangat variatif. Ada yang murni karena alasan keagamaan. Namun ada pula yang hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap moralitas mengenai kesalehan perempuan.
"Bahkan, ada yang menggunakan niqab dengan alasan pragmatis. Hanya untuk menutupi identitas mereka," sebutnya dalam surel yang dikirmkan ke , Desember 2017 lalu.
Sementara itu, pandangan pihak luar terhadap pengguna niqab juga berbeda-beda. Hal itu tergantung pada kemampuan pengguna niqab untuk lebih proaktif dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
"Interaksi akan membantu outsiders memahami mereka," katanya.
Eva menambahkan, perempuan pengguna niqab di Indonesia sangat variatif dan majemuk. Dengan begitu, gaya hidup pengguna niqab ini tidak bisa digeneralisir. Bahkan, model niqab dan warna pakaian pun bisa berbeda antara sesama pengguna niqab.
Dari sisi pemahaman agama tentunya tidak sama bagi para pengguna niqab di Indonesia. Termasuk, cara pengguna niqab mengekspresikan ajaran agama pun bisa berbeda.
"Mereka (tidak semua) berafiliasi dengan kelompok Islam tertentu," ucapnya.
Terkini Lainnya
VIDEO: 'Rahasia' Perempuan Bercadar
Alasan Pimpinan Ponpes Wajibkan Siswi SMK Bercadar Selama Belajar
PHOTO: Polisi Austria Paksa Seorang Muslimah Buka Cadar di Tempat Umum
Membentuk Komunitas
Ragam Alasan Menggunakan Niqab
Niqab
Niqab Squad
Liputan Khusus
Cadar
Perempuan Bercadar
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Supercar Ferrari Tabrak Mercy di Kebayoran Baru Jaksel, Begini Kronologinya
Effendi Simbolon DPR Sebut Menkominfo Harusnya yang Mundur Bukan Dirjen Aptika
Kadis Pendidikan Malut Jadi Tersangka Penyuap Abdul Gani Kasuba
Megawati: Saya Ngomong ke Pak Jokowi, Pemimpin Bukan Menjalankan Versinya Sendiri
Ada Peran Bahlil soal Berdirinya Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara
Banyak Pendatang Masuk DKI, Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah
Megawati Mengaku Sering Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu?
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar
Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab: Aku Takut Mati
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
Jokowi Kagum Harga Bawang dan Cabai di Sulawesi Selatan Lebih Murah dari Jawa
Rapat Perdana Peparnas 2024, Menpora: Venue Ada di Solo hingga Karanganyar