, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK angkat bicara soal pidato pribumi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengatakan, harus lihat konteksnya dulu.
"Kita lihat konteksnya. Pidato bicara tentang kolonial dalam zaman kolonial," kata Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Menurut JK, sapaan Jusuf Kalla, Anies saat itu bercerita mengenai sejarah kelam Batavia. Kalimat yang disampaikan Anies, tidak seharusnya dipenggal dalam satu kata.
Advertisement
"Begini, konteksnya kan sejarah, dia menceritakan. Jadi jangan hanya cut satu kata, dalam konteks apa dia bicara, dia bicara dalam konteks kolonial, karena itu harus bangkit," kata JK.
Bila melihat konteks pribumi yang disampaikan Anies, tentunya tidaklah salah.
"Kan enggak salah kalau dia mau bicara kalau konteksnya. Dia bicara dalam konteks sejarah. Kalian bisa dengar ulang, pada zaman kolonial, pribumi terpuruk, sekarang jangan lagi, harus maju," tegas JK.
Dengan demikian, kata dia, apa yang disampaikan Anies tadi malam dalam pidato politiknya tidaklah diskriminatif. Meski pada era dulu istilah pribumi memang menyinggung.
"Jadi dia (Anies) bicara konteks sejarah, tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan," pungkas JK.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Baca Dua Paragraf
Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang juga ahli linguistik, Profesor Rahayu Surtiati Hidayat, mengatakan istilah pribumi yang muncul dalam pidato politik Anies Baswedan semalam harus dibaca dua paragraf setelah muncul istilah itu.
Dimana, Anies berkata dalam pidatonya; Jakarta adalah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang merasakan hadirnya penjajah dalam kehidupan sehari-hari selama berabad-abad lamanya. Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini telah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Dalam konteks itu, pribumi berarti penduduk asli (bahasa Belanda inlander) dan kolonialisme mengacu pada faham yang dianut bangsa Belanda, yaitu menjadikan suatu wilayah sebagai koloni. Dalam bahasa Indonesia kolonialisme diartikan penjajahan. Maka arti seluruh kalimat: ‘pribumi yang dijajah telah merdeka dan menjadi warga bebas, bermartabat di Indonesia," ucap Rahayu kepada , Selasa (17/10/2017).
Dia pun menyebut, sebenarnya arti pribumi juga muncul pada paragraf kedua. yang bisa diartikan penduduk asli Jakarta.
Dalam kalimat pidato lanjutan itu Anies mengatakan, jangan sampai terjadi di Jakarta. Dalam hal ini Anies menuliskannya dalam pepatah Madura "Itikse atellor, ayam se ngeremme. Atau Itik yang bertelur, ayam yang mengerami. Seseorang yang bekerja keras, hasilnya dinikmati orang lain."
"Jika dikaitkan dengan ujaran pada paragraf kedua, pribumi diartikan sebagai penduduk asli Jakarta yang dijajah oleh pendatang," jelas Rahayu.
Kemudian, masih kata dia, makna kata pribumi, terlihat jelas pada paragraf berikutnya. Di mana Anies menyampaikan; Kini kami datang untuk melanjutkan segala dasar kebaikan yang telah diletakkan para pemimpin sebelumnya, sembari memperjuangkan keberpihakan yang tegas kepada mereka yang selama ini terlewat dalam merasakan keadilan sosial, membantu mengangkat mereka yang terhambat dalam perjuangan mengangkat diri sendiri, serta membela mereka yang terugikan dan tak mampu membela diri.
"Jika dikaitkan dengan ujaran pada paragraf ketiga, pribumi mendapat janji dari Gubernur yang mengatasnamakan kaum pendatang dengan kata 'kami', akan diberdayakan. Secara implisit, Gubernur mengkritik pemerintah terdahulu sebagai pendatang yang tidak membedayakan masyarakat Betawi," Rahayu memungkasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terkini Lainnya
Baca Dua Paragraf
Jusuf Kalla
Anies Baswedan
Pribumi
Polemik Pribumi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Totalitas Kerja Pro Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Maju Cabup Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Kasus Korupsi Emas Budi Said, Kejagung Periksa Pejabat KPPBC Pabean Juanda
KPK Sebut Korupsi Asuransi Fiktif di PT Pelni Rugikan Negara Rp9 Miliar
Gubernur Kalsel Minta Infrastruktur Jalan Menuju Desa Teluk Aru Diperbaiki
Gibran soal Kondisi Prabowo: Beliau Sehat dan Siap Kembali Bekerja
Menkominfo Didesak Mundur Usai PDN Diretas, Jokowi: Sudah Dievaluasi
HEADLINE: Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?
Dipecat DKPP, Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat
Polisi Ungkap Pembunuh Istri di Pulogadung Jaktim Karyawan PT KAI
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Kapolda Sumbar Usai Dilaporkan Ke Propam: Saya Bukan Pelaku Kejahatan, Saya Pembela Kebenaran
Pj Gubernur Jateng Kunker ke Sido Muncul dan PT SCI, Tinjau Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha
Sanksi Belum Padankan NPWP dengan NIK, Hati-hati Bisnis Terganggu
Potret Teuku Atha Kakak Beby Tsabina Bareng Dua Adiknya, Penyayang Keluarga
Peritel Berpotensi Rugi Rp 20 Triliun Imbas Ketentuan Ini
Ayah Meghan Markle Sentil Anaknya dan Pangeran Harry, Prihatin soal Nasib Cucu-cucunya
6 Pernyataan Ayu Ting Ting Akui Sudah Putus Pertunangan dengan Muhammad Fardhana
Hasil MSC 2024 3 Juli: Fnatic Onic Menang Telak atas Team Falcons, CW Cetak Savage Pertama
Kemenperin Tunjuk LTLS Group jadi National Lighthouse Industry 4.0
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Disrupsi Adalah Apa? Ini Pengertian, Teori, Penyebab, Dampak dan Contohnya
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Paman Tusuk Keris Keponakan hingga Tewas di Bangkalan, Begini Kronologinya