uefau17.com

Koalisi Peluncuran NbS Tool di COP28 Diharapkan Beri 3 Manfaat Sekaligus di Asia Tenggara - Lifestyle

, Jakarta - Koalisi Southeast Asia Climate and Nature-based Solutions (SCeNe Coalition) meluncurkan Nature-based Solution (NbS) Tool di Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) atau Konferensi Para Pihak (COP28) pada Sabtu, 2 Desember 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

“Kami meluncurkan NbS Tool (https://nbstool.scenecoalition.org/), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendemokratisasikan akses pendanaan iklim untuk berbagai organisasi terlibat dalam proyek-proyek NbS di seluruh Asia Tenggara,” terang Martin Callow, Co-Chair SCeNe Coalition dan Regional Director, Southeast Asian Archipelago Wildlife Conservation Society (WCS), menurut keterangan tertulis yang diterima .

Dipimpin oleh World Resources Institute atau WRI Indonesia, Martin Callow menambahkan, fitur alat ini dikembangkan berbulan-bulan, termasuk melalui konsultasi dengan para pemangku kepentingan dan pengujian. Alat ini mendukung tujuan Koalisi untuk mengakselerasi dan meningkatkan implementasi proyek solusi berbasis alam berkualitas tinggi dengan tiga manfaat sekaligus di Asia Tenggara, baik untuk iklim, masyarakat maupun keanekaragaman hayati.

NbS Tool akan membantu organisasi lokal seperti organisasi masyarakat sipil dan kelompok masyarakat untuk mengakses data serta mengembangkan dokumen proyek, sehingga dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam berpartisipasi pada proyek karbon. Tujuan akhirnya adalah penurunan emisi dan pengurangan gas rumah kaca di bumi, perlindungan keanekaragaman hayati, dan mendukung masyarakat dalam membangun penghidupan yang tangguh dan berkelanjutan.

NbS Tool juga akan berperan dalam mengarahkan dana investor karbon ke organisasi tapak di Asia Tenggara. NbS Tool juga berkomitmen untuk meningkatkasn standar industri dengan mempertajam berbagai pendekatan dalam memprediksi, mengukur, dan mendokumentasikan beragam dampak proyek NbS, tidak hanya untuk keberlanjutan lingkungan, tetapi juga demi masyarakat dan keanekaragaman hayati.

Pada intinya, NbS Tool memperlihatkan langkah yang besar menuju pendekatan yang lebih mudah diakses, berdampak, dan terstandarisasi terhadap pengembangan dan pendanaan proyek NbS di kawasan Asia Tenggara. Dalam peluncuran NbS Tool di COP28 2023 juga ada sesi panel bertajuk Kekuatan Teknologi: Memanfaatkan Teknologi untuk Mempercepat Solusi Alam yang berlangsung di Paviliun Singapura.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2 Fitur Utama NbS Tool

"NbS Tool dirancang khusus untuk organisasi tapak dan investor, dan menghadirkan inovasi dan aksesibilitas," ujar Dewi Sari selaku NbS Tool Lead dari SCeNe Coalition dan NbS Financing Senior Program Leader WRI Indonesia yang memimpin pengembangan alat yang didanai Google.org dan didukung Google.com.

Alat ini memastikan bahwa terlepas dari ukuran atau kapasitas finansial sebuah organisasi, ia dapat memperoleh manfaat dari fitur alat tersebut. Alat ini sepenuhnya gratis untuk digunakan, menjadikannya sumber daya berharga bagi spektrum pengguna yang luas.

Dalam Versi 1 NbS Tool yang diluncurkan pada COP28, tersedia dua fitur utama:

1. Interactive Map.

Fitur ini memberikan analisis kondisi saat ini dan data tiga manfaat (iklim, masyarakat, dan keanekaragaman hayati) untuk pengguna. Fungsinya untuk membantu organisasi tapak dan investor mengevaluasi data dasar proyek dengan menentukan lokasi proyek dan memanfaatkan kemampuan analisis spasial. Ini bisa memberdayakan pengguna untuk membuat keputusan berdasarkan analisis data dasar yang komprehensif.

2. Project Management.

Fitur ini memungkinkan pengguna membuat dokumen proyek. Fungsi ini menyederhanakan pembuatan dokumen proyek setelah menganalisis data dasar, menghemat waktu, dan mempermudah pembuatan proposal proyek berbasis data.

Dua jenis dokumen yang dapat dihasilkan oleh pengguna adalah dokumentasi proyek umum yang berisi informasi lokasi, data keanekaragaman hayati, karbon, dan masyarakat dengan potensi hasil tiga manfaat. Jenis dokumen lainnya adalah standar dan sertifikasi khusus untuk pengembangan proyek karbon.

3 dari 4 halaman

Proyek di Filipina, Indonesia, dan Malaysia

Pada versi berikutnya, NbS Tool akan menggabungkan NbS Portfolio, sebuah fitur yang dirancang untuk menampilkan serangkaian kriteria mengenai keanekaragaman hayati dan dampak sosial untuk proyek karbon berkualitas tinggi. NbS Portfolio juga akan menampilkan proyek NbS dengan tiga manfaat berintegritas tinggi, yang akan memberikan informasi kepada pelaku pasar tentang praktik terbaik NbS.

Alat ini mewakili langkah pertama dalam tahap penilaian proyek NbS dan perolehan data dan informasi spesifik dari projek karbon. Alat ini juga untuk memastikan penyampaian ilmu pengetahuan, peraturan, teknis, teknologi, dukungan keuangan dan pengembangan bisnis kepada organisasi tapak di berbagai tahap, mulai dari pra-kelayakan hingga penjualan karbon. Tujuh proyek percontohan telah diidentifikasi oleh Koalisi untuk mendapatkan dukungan dari Inkubator NbS dan mencakup proyek di Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

Anggota dari SCeNe Coalition adalah Conservation International (CI), The Nature Conservancy (TNC), IDH-the Sustainable Trade Initiative, Birdlife International, Wildlife Conservation Society (WCS), Mandai Nature, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan WWF-Singapura (World Wide Fund for Nature Singapore). Ada juga Boston Consulting Group (BCG) yang memberikan saran strategis untuk SCeNe dan inisiatifnya.

4 dari 4 halaman

a

Badan filantropi Google, Google.org, telah memberikan dukungan dasar sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp15 miliar) kepada Mandai Nature untuk bermitra dengan anggota Koalisi SCeNe guna mengembangkan NbS Tool.

Sementara itu, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangkaian World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), Sabtu 2 Desember 2023.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa COP28 merupakan salah satu wadah untuk memperkuat implementasi dalam melakukan aksi nyata dalam penanganan perubahan iklim.

"COP28 harus menjadi ajang untuk perkuat implementasi bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris agreement harus jadi pedoman bahwa tanggung jawab harus dibagi sesuai kemampuan nasional," kata Jokowi dikutip dari kanal News yang melansir dari siaran pers, Minggu (3/12/2023).

Untuk itu, dia menyatakan dukungan Indonesia terhadap G77 dan RRT, serta turut mengajak semua pihak untuk melakukan aksi bersama.  Pada pidatonya, Jokowi juga menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas dalam pemenuhan agenda global. Dia mendorong inventarisasi global atau global stocktake dapat merefleksikan kebutuhan pendanaan negara berkembang serta komitmen negara dari negara maju yang belum terpenuhi.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat