uefau17.com

Hampir Setahun Tragedi Halloween, Kawasan Itaewon di Korea Selatan Masih Berjuang Pulih - Lifestyle

, Jakarta - Sekitar 10 bulan setelah kerumunan massa Halloween tragis yang merenggut 159 nyawa, Itaewon sebagai salah satu distrik kehidupan malam utama di Seoul masih berjuang untuk menarik pengunjung. Namun, tingkat pemulihan yang didorong oleh berbagai proyek untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut, masih belum merata.

Mengutip dari laman The Korean Times, Kamis (7/9/2023), baru-baru ini jalanan Itaewon menjadi ramai dengan staf bar yang mempromosikan pembukaan mereka di sebuah gang di belakang Hotel Hamilton, dekat dari lokasi tragedi saat Halloween. Jalanan dipenuhi musik keras dan pengunjung, sementara turis asing terlihat berjalan-jalan dan mengabadikan pemandangan yang semarak itu melalui ponsel mereka.

Menurut laporan pada bulan Juli 2023, yang diterbitkan oleh Kementerian UKM dan Startup Korea Selatan, penjualan toko-toko di Itaewon pulih hingga sekitar 85 persen dari tingkat sebelum adanya tragedi yang menandakan adanya perubahan positif. Selain itu, jumlah rata-rata pengunjung ke Itaewon per minggu pada Mei 2023 sebagai angka terbaru yang tersedia, mencapai 75,6 persen.

Angka tersebut merupakan perbandingan minggu keempat bulan Oktober 2022, satu minggu sebelum tragedi tersebut, berdasarkan statistik operator telekomunikasi KT. Sebagai bagian dari upaya untuk menarik orang kembali ke Itaewon dan menghidupkan kembali bisnis di daerah tersebut, Kantor Yongsan-gu memperkenalkan voucher pada Maret 2023.

Voucher tersebut digunakan untuk memberikan pelanggan diskon 20 persen di bisnis lokal di Itaewon. "Voucher tersebut pernah menyumbang hampir 30 persen dari total penjualan," kata seorang staf bermarga Han di sebuah restoran Meksiko dekat Hotel Hamilton. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemulihan Kawasan Itaewon Belum Merata

Salah satu penerima manfaat utama dari inisiatif pemulihan ini adalah toko minuman keras. "Banyak pelanggan yang merupakan orang-orang yang mengunjungi Seoul dari luar kota untuk membeli minuman keras dengan harga diskon menggunakan voucher," kata pemilik salah satu toko minuman keras.

Voucher ini juga menarik orang untuk mengunjungi restoran dan toko di Itaewon. Bahkan lima bulan setelah skema voucher dimulai, sejumlah besar pelanggan masih menanyakan ketersediaan kupon diskon di beberapa toko.

Meskipun beberapa pemilik toko merasa lega bisa melihat pelanggan kembali, masih banyak toko kosong yang dihiasi dengan tanda "disewakan", yang menyoroti beragamnya sifat pemulihan setelah peristiwa tragis tersebut. Satu bar tepat di belakang Hamilton Hotel hanya diisi tiga dari 15 meja yang terisi pada Jumat malam, sementara bar lain di sebelahnya memiliki antrean orang yang menunggu untuk masuk.

"Bar atau restoran yang dulunya menarik banyak orang kini pulih lebih cepat, sementara toko yang baru dibuka seperti milik kami masih kesulitan menarik pelanggan,” kata seorang manajer bar yang hampir kosong. 

 

3 dari 4 halaman

Mencegah Tragedi yang Sama Terulang

Beberapa pedagang yang menjual pakaian dan aksesoris juga tidak setuju dengan pengumuman pemerintah mengenai pemulihan penjualan sebesar 85 persen di daerah tersebut. "Kami tidak mendapat penjualan apa pun selama empat hari seminggu selama sebulan terakhir,” kata pemilik toko yang menjual kacamata. 

Misalnya, toko pakaian yang terletak di pintu masuk gang mengalami penurunan penjualan sebesar 25 persen dibandingkan era pandemi Covid-19. Pemiliknya mengatakan penurunan penjualan semakin parah sejak banyaknya pengunjung pada Halloween lalu.

Untuk menghilangkan kekhawatiran mengenai keselamatan publik, Asosiasi Zona Pariwisata Khusus Itaewon, sebuah kelompok pedagang regional, juga berfokus untuk menjadikan distrik kehidupan malam populer di Seoul menjadi tempat yang lebih baik dan lebih aman. Pedagang di Itaewon bersiap untuk memulai patroli sukarela.

Pendekatan proaktif yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan menjaga suasana aman ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa Itaewon adalah tempat yang aman untuk dikunjungi. "Selain pencegahan kecelakaan, inisiatif semacam ini dapat memainkan peran penting dalam membentuk persepsi wisatawan dan menarik orang untuk datang ke sini, menghidupkan kembali daya tarik distrik ini," kata Yoo Tae-hyuk, ketua asosiasi tersebut.

Dalam bulan ini, para pedagang yang dibagi menjadi tiga kelompok berencana mulai berpatroli di Jalan Pangan dan Budaya Dunia Itaewon dan Jalan Quino mulai pukul 9 malam sampai jam 3 pagi. Kedua jalan tersebut adalah area paling populer di Itaewon di kalangan wisatawan dan paling banyak menarik pengunjung.

4 dari 4 halaman

Pemerintah Dinyatakan Tidak Bersalah

Mengutip dari kanal Global , Kamis (7/9/2023), para pejabat pemerintah dinyatakan tidak bersalah dalam tragedi Itaewon pada Oktober 2022. Kesalahan di tragedi Itaewon tersebut merupakan tanggung jawab pihak berwenang level lokal.

Keputusan polisi ini menggugurkan ancaman jeratan hukum ke pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Kota Seoul. Dilaporkan Yonhap, investigasi menyimpulkan bahwa polisi, pemadam kebakaran, dan pemerintah area distrik Yongsan (Yongsan-gu) yang dianggap tanggung jawab. Itaewon berada di Yongsan.

Angka terbaru menyebut ada 159 orang meninggal di Itaewon ketika festival Halloween pada 29 Oktober 2022. Mayoritas korban berusia sekitar 20 tahunan.

Berdasarkan aturan Manajemen Bencana dan Keselamatan, Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah metropolitan Seoul tidak bertanggung jawab untuk membuat respons bencana di Itaewon. "Dinilai bahwa persiapan dan respons bencana seharusnya dilaksanakan oleh pemerintah lokal usai meninjau ketentuan-ketentuan dan tujuan dari Manajemen Bencana dan Keselamatan," kata seorang pejabat yang ikut serta dalam investigasi khusus tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat