uefau17.com

Serba-serbi Krangehan, Bahan Jamu Bersalin Racikan Madura - Lifestyle

, Jakarta - Indonesia kaya akan sumber alamnya, hingga berbagai jenis rimpang dan tanaman obat menjadi bahan baku pembuatan minuman tradisional jamu yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Tak hanya kunyit, jahe, kapulaga, maupun kayu manis saja, masih banyak bahan jamu lainnya yang memiliki khasiat tertentu. 

Salah satunya adalah krangehan yang menjadi bahan baku jamu bersalin racikan Madura. Dalam jurnal berjudul "Kajian Etnobotani dalam Tradisi Minum Jamu Madura: Jamu Khusus Kesehatan Ibu dan Anak" oleh Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, dilansir Kamis, 24 Agustus 2023, ramuan jamu bersalin tersebut terdiri dari daun sirih, kunir, temu ireng, kunci pepet, bengle, kayu pucuk, kayu senlok, kencur, cengkeh, pala, adas, kayu dlembok, paka, jeruk purut, manis jangan, jintan hitam, kencur, kunir temu, giring, bengle, krangehan, daun kemukus, brotowali, widoro laut, doro putih, babakan pule, temulawak, dan madu.

Krangehan dengan nama latin Litsea cubeba (Lour.) Pers. merupakan salah satu tumbuhan anggota family Lauraceae yang mempunyai berbagai kegunaan seperti bahan baku minyak wangi, penyedap rasa, kosmetik, dan obat-obatan. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai penghasil minyak atsiri.

Kandungan minyak atsiri menyebabkan khasiat krangean sebagai antikanker, antioksidan, antibakteri, antinflamasi, dan repelen. Berbagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebet berupa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, glikosida dan steroid. Komponen tersebut terdapat pada bagian daun, bunga, buah, biji dan kulit batang. 

Meskipun memiliki berbagai khasiat tumbuhan ini belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat akibat sulitnya budidaya dan daya regenerasi yang rendah. Berbagai penelitian budidaya sebagai upaya perbanyakan telah dilakukan seperti perkecambahan, penggunaan kombinasi media tanam, naungan, stek, perkecambahan dan kultur jaringan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bunga Krangean Jadi Minyak Atsiri

Mengutip laman Hewata, Kamis, 24 Agustus 2023, tanaman krangean merupakan perdu yang banyak dijumpai di lereng-lereng gunung di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan pada ketinggian 700-2.300 m dpl. Pohon krangean dapat mencapai tinggi 15 meter dengan diameter batang 20 cm.

Pohonnya bermata banyak, bagian luar kulit berwarna kehijaun, serta bagian dalamnya kuning hijau dan licin. Buah krangean memiliki bau harum berbentuk seperti jantung dengan ukuran kecil, serta tangkai buah besar, sedangkan ujung buahnya melebar seperti mangkuk.

Daun berwarna hijau dengan bentuk agak panjang seperti daun eukaliptus. Berbagai penelitian telah dilakukan di Indoensia untuk mendukung pengembangan tanaman ini. 

Dari hasil penelitian Pusat Penelitian Tanaman Industri (Puslitbangtri) Bogor diketahui, tanaman yang termasuk famili Lauraceae ini menghasilkan dua jenis minyak asiri. Penyulingan bunga krangean yang menghasilkan minyak litsea Indonesia sangat mirip aroma minyak kayu putih.

Sementara penyulingan yang menghasilkan minyak may-chang berbau harum mirip mawar. Minyak asiri tersebut mengandung unsur sitral, lamda linalol, terpineol, geraniol, dan limonene.

3 dari 4 halaman

Krangean Bisa Meningkatkan Libido Laki-Laki

Mengutip dari jurnal berjudul "Review: Krangean (Litsea cubeba(Lour.) Pers.) Sebagai Tanaman Obat dan Upaya Perbanyakannya, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Kementerian Kesehatan yang diterbitkan pada 2021. Kepala Balitbang Kementerian Kesehatan Trihono, pada masa itu menyatakan, buah krangean yang tumbuh di bumi Indonesia telah diujicobakan pada binatang dan terbukti mampumeningkatkan libido.

Hasil penelitian para ahli botani dan farmasi itu menyatakan buah krangean saat ini masih dalam proses riset, sebelum nantinya bisa dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan dan kebutuhan manusia. "Butuh waktu sekitar lima tahun untuk mendapatkan hak paten," tandas Trihono.

Mengutip dari jurnal berjudul "Uji Aktivitas Antijamur Jamu Madura" Empot Super", Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Selasa, 4 Juli 2023, tanaman obat ini termasuk dalam suku Fabaceae. Pronojiwo merupakan salah satu tumbuhan hutan yang berpotensi sebagai sumber obat tradisional Indonesia.

Khasiat bijinya hanya dikenal terbatas di kalangan keluarga atau masyarakat tertentu, yaitu sebagai penyegar tubuh dan sebagai obat untuk menaikkan libido. Selama ini telah diketahui bahwa sebagian besar tumbuhan obat penghasil bahan baku masih diperoleh dari alam yang merupakan tumbuhan liar dan hanya sebagian kecil saja yang diperoleh dari hasil budidaya.

4 dari 4 halaman

Pronojiwo untuk Libido Pria

Sekarang ini populasi pronojiwo sudah berkurang bahkan termasuk dalam kategori dua ratus tumbuhan langka Indonesia. Tempat tumbuhnya terbatas pada wilayah hutan dengan lereng-lereng gunung yang tinggi.

Pengambilan yang terus menerus dari alam tanpa adanya usaha untuk membudidayakannya menyebabkan populasinya terus menurun. Tak heran kalau pada akhirnya kini mengalami kelangkaan.  

Pada Jurnal Fonologi Tanaman Pronojiwo, Universitas Udayana, Selasa, 4 Juli 2023, disebutkan perlu tindakan budidaya untuk mempertahankan dan mengembangkan serta kajian tentang fenologi dan kandungan kimianya. Pencatatan data fenologi dilakukan pada habitat alami pronojiwo di Bukit Tapak.

Pengamatan dilakukan secara rutin 2 kali per inggu tergantung dari perkembangan bunga dan buah. Diketahui perkembangan bunga dari mulai keluar tunas sampai dengan mekar berkisar antara 60-75 hari, sementara lama bunga mekar 10 hingga 12 hari.

Usai bunga mekar langsung keluar akan buah. Buah matang dan siap dipanen setelah umurnya mencapai 130-150 hari. Dari hasil penelitian. Diketahui bahwa kandungan Vitamin C pada pronojiwo tertinggi terdapat pada kulit biji dan Antioksidan tertinggi ditemukan di daunnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat