uefau17.com

Cerita Akhir Pekan: Efek Aplikasi Kencan pada Persepsi Menjalani Hubungan Asmara - Lifestyle

, Jakarta - Transformasi digital membawa beragam suguhan, tak terkecuali interaksi yang dapat dilakukan secara daring. Hal tersebut juga merujuk pada pilihan orang untuk mencari cinta melalui aplikasi kencan online yang kini telah menjaring banyak pengguna.

Sosiolog Universitas Sumatera Utara (USU) Harmona Daulay mengungkapkan saat ini banyak hal berjalan serba digital, begitu pula dalam konteks berkomunikasi. Pergeseran terkait media perantara turut terjadi, mulai dari yang konvensional hingga digital.

"Sekarang medianya dalam bentuk platform kencan online, saya rasa medianya berkembang, dengan itu orang jadi tertarik untuk mengenal instan," kata Mona saat dihubungi pada Jumat, 10 Februari 2023.

Mona menjelaskan secara sosiologi, interaksi terdiri atas dua, yakni interaksi langsung dan tidak langsung. Interaksi dalam media online yang konsepnya mencari jodoh untuk menjalin hubungan asmara adalah salah satu bentuk dari interaksi yang tidak langsung.

"Kalau untuk keseriusan, hubungan yang lebih jauh, memang harus ketemu. Karena secara online itu bisa dari foto atau editan. Online memberikan kemudahan, sudah pasti orang menggunakannya dalam bentuk apapun," tambahnya.

Sosiolog sekaligus Ketua Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) ini menjelaskan untuk hubungan dalam konteks langsung, tidak dapat menerapkan metode di atas karena ada banyak hal yang tak dapat ditangkap. Namun saat seseorang ingin punya teman ngobrol, aplikasi kencan online menjadi platform yang cukup memberi harapan.

"Ketika orang berinteraksi ada dua hasilnya, yaitu asosiatif atau disosiatif. Ketika terjadi next level, berarti hasil interaksinya asosiatif, tapi ketika terjadi konflik atau bubar, interaksi sosialnya disosiatif," terang Mona.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Praktis untuk Bersosialisasi

Persepsi adanya media baru, makna kepraktisan, dan sebagai langkah cepat untuk kebutuhan seseorang dalam mencari pasangan turut berkembang. "Saat ingin mencari pasangan secara online jadi coba-coba," katanya.

Mona mengatakan, "Tapi media nyata juga ada, ketika ditarungkan, pilihannya lebih pada media nyata. Itu menjadi variasi kehidupan, dari level awal ke next level dan kalau orang serius akan kopi darat."

Ia menyarankan untuk tetap waspada dalam penggunaan aplikasi kencan online. Penting adanya pengenalan lebih dalam dan dibekali literasi media yang baik sehingga dapat menjadi filter secara pribadi.

Life and Relationship Coach, Coach Yunita menjelaskan faktor yang mendorong penggunaan aplikasi kencan online begitu diminati. Salah satunya adalah untuk para kaum urban yang waktunya terbatas untuk bersosialisasi.

"Online dating itu sangat membantu (orang-orang di perkotaan), cuma karena kita enggak ketemu secara langsung berarti perlu untuk membatasi diri," kata Coach Yunita saat dihubungi pada Jumat, 10 Februari 2023.

3 dari 4 halaman

Batasi Diri

Membatasi diri, dikatakan Coach Yunita, adalah dengan tidak terlalu terbuka di awal perkenalan. Ia juga selalu menekankan kepada klien-kliennya bahwa aturan pertama untuk mengenal seseorang adalah dengan menerapkan observasi.

"Dari obrolan, tingkat intelegensi, pengetahuan, kita punya standar yang berbeda. Kesalahan yang banyak terjadi karena kesepian yang awalnya enggak cocok, malah dicocok-cocokkan. Dia enggak punya kontrol diri yang baik, jatuhnya baper (terbawa perasaan)," katanya.

Coach Yunita mengatakan, "Offline pun proses itu tetap dilakukan, dari kenal lalu ngobrol, cocok apa enggak," kata perempuan yang kerap berbagi konten soal hidup dan hubungan di Instagram @coach_yunita ini.

Ia menerangkan, kencan online jadi hal yang "sempurna" bagi orang-orang yang kesepian. "Mereka enggak perlu buang waktu dan tenaga untuk real date. Banyak orang-orang kesepian yang belum tentu niatnya cari pasangan," tambahnya.

Sementara, penggunaan aplikasi kencan online tak sedikit bermula dari coba-coba. Keisengan ini juga yang mengawali seorang pegawai swasta di Jakarta bernama Karla untuk memperluas jejaringnya.

4 dari 4 halaman

Persepsi yang Berubah

Karla mulai menggunakan aplikasi kencan online karena ajakan seorang teman. Setelah berselancar, ia pun mengenal banyak orang.

"Persepsi aku pas awal pakai Tinder, kadang mikir enggak pernah bisa ketemuan, walau orang-orangnya di Jakarta. Akhirnya, teman bilang coba ketemu dan sudah beberapa kali bertemu tapi enggak pernah merasa aplikasi ini ternyata emang possible (mempertemukan dua sejoli)," kata Karla saat dihubungi pada Jumat, 10 Februari 2023.

Karla tak pernah menyangka bahwa aplikasi kencan ternyata ampuh menjadi makcomblang online. "Belum punya bayangan orang bisa nikah dari aplikasi, sampai akhirnya suka chatting, tapi enggak pernah ketemu," jelasnya.

Ketika ada seorang temannya menikah dengan kekasihnya yang ditemui di aplikasi kencan online, persepsi Karla berubah. "Ternyata jodoh itu enggak cuma satu sisi dan memang harus dicari," katanya.

"Persepsi aku udah berubah kalau ternyata daring apps memudahkan orang punya pasangan atau bertemu lebih cepat," terang Karla.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat