, Jakarta - IKEA dituding mengeksploitasi para tahanan di penjara Belarus. Dalam laporan terbaru yang diterbitkan jaringan jurnalisme investigasi nirlaba Prancis, Disclose, para tahanan di koloni hukuman Belarus menjalani kerja paksa.
Laporan itu juga menyebut setidaknya sepuluh subkontraktor IKEA di Belarus 'memiliki hubungan dengan koloni hukuman selama 10 tahun terakhir'. Hal itu didasarkan pada catatan akuntansi, wawancara saksi, termasuk dengan mantan tahanan.
"Ini adalah kamp kerja paksa yang sangat brutal, dikenal karena praktik penyiksaan serta kekurangan makanan dan perawatan kesehatan, kebalikan dari nilai-nilai yang dipamerkan oleh perusahaan Swedia," kata Disclose dalam laporannya, dikutip dari CNN, Sabtu (19/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Salah satu subkontraktor IKEA itu diidentifikasi sebagai Mogotex. Perusahaan itu dituding bekerja sama dengan 'setidaknya empat koloni hukuman Belarus' untuk memperoduksi 'taplak meja linen, gorden, dan handuk' untuk manufaktur Swedia. Disclose juga menyebut pemasok IKEA lainnya melakukan kerja paksa pada tahanan di koloni hukuman IK-15 Belarus dan penjara remaja IK-2.
Koloni hukuman, dikenal pula dengan koloni pengasingan, didefinisikan sebagai pemukiman yang digunakan untuk mengasingkan tahanan dan memisahkan mereka dari masyarakat umum dengan menempatkan mereka di lokasi terpencil. Sederhananya itu adalah penjara yang praktiknya dijalankan sejak era Uni Soviet.
Belarus setiap tahun memproduksi barang untuk IKEA senilai sekitar 83 juta dolar AS di bawah strategi yang disebut 'Go Belarus'. Menurut Duta Besar Belarus untuk Swedia pada 2019, volume produk yang diproduksi oleh perusahaan Belarus mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 50 persen.
Sepasang muda mudi memasang foto mereka pada 100 bingkai foto di IKEA Lithuania. Aksi mereka tersebut berlangsung selama 5 jam tanpa diketahui oleh karyawan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tanggapan IKEA
![Tirai BENGTA IKEA](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/h4dKnEj3TuDSdv0O_jK8WlP6gx4=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4185515/original/090992600_1665289494-Foto_1a_-_BENGTA.jpg)
Pada saat itu, Duta Besar Belarusa Dmitry Mironchik menyebut IKEA 'berencana untuk menggandakan volume pembelian dari Belarusa' pada 2020. Angka itu melebihi ekspor Belarusia ke negara-negara besar Eropa lainnya.
IKEA pun bereaksi atas tudingan eksploitasi tahanan tersebut. Dalam surat elektronik kepada CNN, IKEA menanggapi laporan tersebut 'dengan sangat serius dan tidak pernah menerika pelanggaran hak asasi manusia' dari rantai suplainya.
"Kami secara jelas menyatakan pelanggaran hak asasi manusia tidak memiliki tempat di dalam bisnis kami, di semua pasar di mana kami hadir… Pada Juni 2021, kami memutuskan untuk menghentikan semua pengembangan bisnis baru karena tantangan hak asasi manusia di Belarus dan lingkungan yang tidak dapat diprediksi," kata IKEA.
Perusahaan juga menyebut, perang di Ukraina mempercepat keputusan untuk meninggalkan Belarus sepenuhnya pada 2022 dan mengakhiri semua kontrak dengan pemasok di sana.
"Saat hadir di Belarus, kami melakukan audit rutin yang dikombinasikan dengan pemetaan rantai pasokan kami untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan kami. Setiap kali kami menerima indikasi pelanggaran, kami menanggapinya dengan serius, menginvestigasi, dan menindaknya. Kami selalu berusaha untuk memenuhi nilai-nilai kami dan harapan dari rantai pasokan kami," sambung IKEA.
Advertisement
Bukan Pertama Kali
![5 Rekonendasi Produk Ruang Tamu untuk Menyambut Keluarga Besar Saat Lebaran](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Yi6hVF5AzAznmEFZ4RWSmo-HD0k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4009839/original/047207600_1651133012-Tamu_2.jpg)
Tuduhan soal praktik kerja paksa bukan sekali menimpa IKEA. Perusahaan furnitur Swedia itu sebelumnya dituduh menggunakan tenaga tahanan politik dari negara yang saat itu bernama Republik Demokrasi Jerman (Jerman Timur) pada 1970an hingga 1980an. Tuduhan itu diakui IKEA pada 2012 dan mereka menyatakan sangat menyesalinya.
Di tempat berbeda, pengunjung panik berhamburan keluar dan bergegas menuju pintu keluar IKEA di Shanghai pada Sabtu, 13 Agustus 2022. Kondisi riuh ini terjadi setelah otoritas kesehatan kota memerintahkan toko tersebut untuk ditutup usai kontak dekat kasus Covid-19 dilacak pada lokasi.
Dikutip dari CNN, Selasa, 16 Agustus 2022, beberapa kejadian tersebut beredar luas di jagat maya. Video menunjukkan pelanggan berteriak dan mendorong satu sama lain di IKEA Shanghai dalam upaya untuk melarikan diri dari gedung sebelum pintu ditutup.
Dalam jumpa pers pada Minggu, 14 Agustus 2022, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Shanghai, Zhao Dandan mengatakan "Toko dan area yang terkena dampak" akan berada di bawah manajemen "loop tertutup" selama dua hari. Orang-orang di dalam lingkaran tersebut harus menjalani dua hari karantina di fasilitas pemerintah dan lima hari pengawasan kesehatan.
Lockdown Mendadak
![Aturan ketat diberlakukan di IKEA Shanghai](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vqcZ-65z4dU4RADvhfQ6hX1ntfM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1377804/original/020098200_1476807781-20161019-Ikea_Shanghai.jpg)
Pada Senin, 15 Agustus 2022, otoritas kesehatan kota melaporkan enam kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal di Shanghai. Lima kasus di antaranya tidak menunjukkan gejala. Toko IKEA di distrik Xuhui Shanghai juga ditutup selama dua hari menyusul kasus tersebut sebagai respons terhadap "pedoman pencegahan epidemi" dari pihak berwenang.
Shanghai, ibu kota keuangan China dan rumah bagi 25 juta orang, lockdown selama dua bulan awal tahun ini. Hal tersebut menyebabkan kemarahan publik yang meluas karena penduduk melaporkan kesulitan dalam memesan kebutuhan sehari-hari termasuk makanan dan obat-obatan.
Lockdown diberlakukan di bawah kebijakan nol-Covid China yang bergantung pada pengujian massal, karantina ekstensif, dan bahkan pengurungan seluruh kota untuk membasmi kebangkitan virus. Mengandalkan teknologi seluler dan data besar, pemerintah China menggunakan sistem "kode kesehatan" berbasis warna untuk mengendalikan pergerakan orang dan mengekang penyebaran virus.
Orang-orang di banyak kota di China harus menunjukkan kode QR kesehatan hijau untuk naik transportasi umum dan memasuki tempat-tempat termasuk pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, dan restoran. Sistem mencatat keberadaan mereka dan apakah mereka telah kontak dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, mereka yang kode kesehatannya berubah menjadi merah menghadapi karantina difasilitas yang ditentukan.
![Infografis 6 Pasal Sorotan UU Cipta Kerja](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/cWMaVYntelUrzsMR4KuM_sCF54k=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3645488/original/064627400_1637934783-UU_Cipta_Kerja_3.jpg)
Terkini Lainnya
Inggris Sebut Pasukan Gabungan Rusia-Belarus untuk Lawan Ukraina Akan Gagal
Hoaks Bagi-Bagi Hadiah Sepekan: Sofa Gratis dari Ikea hingga Telegram Bagikan Hadiah Rp 500 Ribu
Tanggapan IKEA
Bukan Pertama Kali
Lockdown Mendadak
ikea
Eksploitasi Buruh
Eksploitasi
Tahanan
Belarus
Kerja Paksa
Handuk
Rekomendasi
Greenpeace Tuduh IKEA Merusak Hutan Kuno di Rumania, 50 Persen Wilayahnya Raib
TOPIK POPULER
Populer
Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli
Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha Ikut Kelas Dance di Studio yang Melatih Koreografer dan Artis K-Pop
Almira Yudhoyono Pidato di Acara PBB, Pakai Kebaya dan Dipuji Bahasa Inggrisnya Lancar Seperti AHY
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
Mengenal Grandma Core, Tren Fashion ala Nenek-nenek yang Lagi Ramai Digandrungi Gen Z
UNESCO Desak Australia Selamatkan Great Barrier Reef dari Ancaman Pemutihan Massal Terumbu Karang
Charlotte dan Louis Mungkin Didorong Tidak Menjadi Bangsawan Aktif Saat Pangeran William Naik Takhta
Gajah Kerdil Borneo Masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Organisasi Internasional Konservasi Sumber Daya Alam
Warga Negara China Ditangkap Polisi Jepang karena Kendarai Koper Pintar di Osaka
Euro 2024
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Data Manufaktur China Kembali Kontraksi
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
Patuhi MK, KPU Jakarta Jakarta Gelar Rekapitulasi Suara Ulang di 233 TPS
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
Waspada Hoaks Terkait Bencana, Begini Dampaknya Jika Dipercaya
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024
MUA Ungkap Wajah Alami Selvi Ananda yang Disebut Sudah Cantik Meski Belum Dirias
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini