, Jakarta - Pengembangan kawasan wisata alam di Hutan Bowosie di Labuan Bajo mulai digarap. Langkah pertama dimulai dengan membangun jalan ke kawasan hutan. Namun, proses itu tak berjalan mulus.
Dalam rilis yang diterima , Jumat (29/4/2022), sekelompok warga mengadang para pekerja dan membentangkan spanduk protes sambil berteriak menuntut petugas untuk menghentikan pembangunan pada Senin, 25 April 2022. Ekskavator pun tak bisa bergerak. Para pemrotes itu mengklaim lahan di hutan itu adalah milik mereka.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, menanggapi protes warga itu. Ia menyatakan pembangunan akses jalan sudah dilakukan sesuai prosedur dan punya dasar hukum yang kuat.
Ia merujuk pada Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: S.220/Menlhk/Setjen/PLA.2/5/2021 tanggal 31 Mei 2021 mengenai Persetujuan Dispensasi Penggunaan Kawasan Hutan Produksi Tetap untuk kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata dan pendukungnya oleh Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas sekitar 14 hektare.
"Saya dan tim BPOLBF sejak tahun 2019 sudah melakukan komunikasi intens dengan masyarakat sekitar, dan selalu melibatkan desa sekitar dalam setiap langkah kegiatan dan pembangunan, seperti Desa Golo Bilas, Desa Gorontalo, dan Kelurahan Wae Kelambu sebagai desa penyangga kawasan," kata Shana.
Sejauh ini, BPOLBF melalui tim terpadu telah berkoordinasi dengan dua kantor desa dan satu kantor kelurahan yang tercatat sebagai desa penyangga itu. Mereka pun mengaku telah menyosialisasikan rencana pengembangan kawasan wisata di Hutan Bowosie yang akan dilaksanakan oleh BPOLBF.
Pihaknya juga mengklaim telah mengkaji rencana pembangunan itu secara ilmiah. AMDAL yang menjadi acuan dalam membangun di kawasan itu juga sudah keluar. Proses penyusunan itu dikatakan melibatkan berbagai pihak. "Termasuk dari pihak kelurahan dan desa penyangga, yaitu para lurah dan kepala desa," imbuh Shana.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membabat 3,5 hektare dari rencana 30 hektare hutan lindung di Manggarai Barat. Pembabatan hutan berpotensi merusak sumber air Labuan Bajo.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bantahan Pemerintah
![Hutan Bowosie Labuan Bajo Bakal Dijadikan Destinasi Wisata Ecotourism Usai Dibabat dan Dirusak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1DcoVAaoKp2nY17_mQ6DEltroBI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3957977/original/054324400_1646878588-WhatsApp_Image_2022-03-07_at_11.00.06.jpeg)
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah Manggarai Barat, Stefanus Nali, berpendapat penolakan warga atas pembukaan jalan akses menuju kawasan wisata di hutan Bowosie dinilai tidak tepat karena lahan yang diklaim adalah lahan negara yang dirambah.
"Lahan yang dipermasalahkan masuk kawasan Hutan Nggorang-Bowosie. Dalam catatannya, perambahan liar terjadi sejak 1998, dan pada 2015 pihaknya menemukan patok-patok yang terpancang secara ilegal, lalu kami laporkan ke polisi," kata dia.
Nali menjelaskan status hukum Kawasan Hutan Nggorang Bowosie (RTK 108) sebagai lahan negara tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan dengan nomor 89/Kts-II/1983 tertanggal 2 Desember 1983. SK ini memuat ketentuan terkait Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Provinsi Dati I Nusa Tenggara Timur seluas kurang lebih 1.667.962 hektare sebagai kawasan hutan yang di dalamnya termasuk kawasan hutan Nggorang Bowosie.
Nali mengatakan, bertambahnya warga yang menghuni hutan telah mengancam kelestarian hutan. Pasalnya, mereka yang semestinya ikut menjaga alam justru terlibat dalam perambahan liar hingga memperparah kerusakan hutan di kawasan Hutan Bowosie. Pihaknya menyebut sudah berusaha menertibkan keberadaan mereka, tapi keterbatasan personel menyulitkan pengawasan lantaran tidak sebanding dengan luasan areal hutan.
"Sebagai contoh, dari luas lahan 400 hektare yang akan dikelola BPOLBF, kurang lebih 135 hektare atau 34 persen telah rusak dan kondisinya telah dibabat habis dan dibakar perambah hutan," jelasnya.
Advertisement
Perpres 32/2018
![Pro Kontra Rencana Ubah Kawasan Hutan Bowosie di Manggarai Barat Jadi Wisata Alam](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/GFtyFzqfSsVjGu1HmQlEKHgoSFM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3554855/original/033284200_1630287987-WhatsApp_Image_2021-08-29_at_22.31.31.jpeg)
Nali menerangkan kembali latar kawasan Hutan Bowosie ditetapkan untuk dikelola sebagai tempat wisata alam. Menurut Nali, BPOLBF awalnya mencari lokasi di luar kawasan, tetapi lahan yang dicari tidak tersedia. Pihaknya kemudian mengusulkan lokasi yang sekarang diperuntukkan sebagai tempat wisata alam yang habis dibabat karena perambahan hutan.
"Saat orientasi juga sudah disampaikan bahwa di sini ada permasalahan, sebelah kanan sampai SPBU masih ada perambahan meski itu lahan negara. Dari Wae Nahi ke timur (arah Serenaru-Lancang) itu yang kosong. Saya hanya menunjuk lokasinya," jelas dia.
Merujuk Perpres 32 Tahun 2018, kata Nali, BPOLBF diserahi amanah mengelola 400 hektare lahan. Dari luasan itu, 135 hektare di antaranya dikelola secara otoritatif dengan dikeluarkan dari kawasan hutan menjadi aset BPOLBF.
"Kewenangan kami di situ tidak ada. 265 hektarenya itu izin pengelolaan jasa wisata alam pada BPOLBF dan itu tanggung jawab kami masih ada dan masih lahan negara," sambung Nali.
"Berdasarkan Perpres 32 itu, dari KLHK hanya persetujuan prinsip tukar menukar kawasan. Jadi, yang 135 (hektare) itu tukar menukar kawasan di Kabupaten Ngada seluas 500 hektare, sehingga di NTT secara keseluruhan tidak mengalami perubahan dan itu sudah berproses," ia menyimpulkan.
Rencana Ekowisata
![400 Hektare Kawasan Hutan Bowosie Labuan Bajo Dialihfungsikan Jadi Wisata Alam](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ANmNBU5h952uy4RREapXsIrnAyM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3959762/original/032117800_1646987892-WhatsApp_Image_2022-03-01_at_13.19.23.jpeg)
Sebelumnya, BPOLBF dan Kemenparekraf mengungkap rencana pengembangan kawasan pariwisata berkelanjutan dan terintegrasi di Hutan Bowosie yang menjadi wilayah tangkapan air Labuan Bajo. Kawasan pariwisata terintegrasi itu menempati lahan seluas 400 hektare atau sekitar 1,98 persen dari total luas kawasan Hutan Bowosie yang mencapai 20.193 hektare.
Shana menjelaskan, konsep pengembangan ekowisata berupa hutan alami itu diharapkan membuat wisatawan betah berkunjung. Lokasi yang dikembangkan merupakan bekas dibabat yang disebutnya dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
"Banyak titik lokasi yang ditebang, bahkan sebagian besar dibakar pihak tidak bertanggung jawab. Kami harus lakukan peremajaan agar hutan asri kembali. Karena wisata hutan daya tariknya tentu pepohonan. Bagaimana wisatawan mau datang jika pohonnya ditebang dan dibakar?" ujar Shana, 7 Maret 2022.
Ia menyebut kawasan yang dirusak itu tidak hanya ditebang dan dibakar. Sebagian lokasi juga diubah menjadi lahan pertanian dengan jenis tanaman semusim yang rendah mengikat tanah dan air. Ia berjanji akan mengembalikan kondisi Hutan Bowosie dengan menanam lebih banyak pohon daripada menebang.
Shana menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengusut perusakan di Hutan Bowosie yang akan dikelola BPOLBF. Berdasarkan penuturan Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) KLHK Manggarai Barat, Stefanus Nali, kawasan yang rusak merupakan ulah perambah liar.
"Luasan perambahan liar hutan Bowosie ini mencakup kurang lebih 135 ha atau 34 persen dari lahan Badan Otorita, dan sebagian besar berada di kawasan hutan bagian dalam, jadi tidak terlihat dari pinggir hutan," kata Stefanus.
![Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SFIPSNnVGEdQRV3MSkc087GvSzc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3473592/original/006527300_1622818058-Info_2.jpg)
Terkini Lainnya
Ari Lasso Healing ke Labuan Bajo Setelah Sembuh dari Kanker: Menyegarkan Banget
Hutan Bowosie Labuan Bajo Bakal Dijadikan Destinasi Wisata Ecotourism Usai Dibabat dan Dirusak
Bantahan Pemerintah
Perpres 32/2018
Rencana Ekowisata
Labuan Bajo
Hutan Bowosie
Badan Otorita Labuan Bajo Flores
travel
kawasan wisata
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Uncle Roger Segera Buka Restorannya di Malaysia, Siap-Siap Dibalas Komentar Pedas
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar
Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab: Aku Takut Mati
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
Jokowi Kagum Harga Bawang dan Cabai di Sulawesi Selatan Lebih Murah dari Jawa
Rapat Perdana Peparnas 2024, Menpora: Venue Ada di Solo hingga Karanganyar