, Jakarta - Industri fesyen menjadi salah satu kontributor utama dalam masalah lingkungan, mulai dari produksi bahan baku hingga sampah dari produk jadi. Tak ingin berdiam diri, gerakan untuk lebih menghijaukan industri fesyen mulai muncul secara sporadis. Salah satunya disuarakan SukkhaCitta, label fesyen lokal, yang berdiri sejak 2016.
Denica Riadini, pendiri label itu ingin berkontribusi dengan mengembalikan lagi kejayaan kapas dalam negeri. "Berdasarkan data, terdapat 99 persen dari kapas yang ada di Indonesia itu diimpor. Saat ini penting untuk kita bisa kembalikan kembali kekayaan yang Indonesia punya karena penanaman kapas ibu ini sangat menarik," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Jumat, 22 April 2022.
Advertisement
Baca Juga
Setelah terjun langsung ke lapangan, ia baru menyadari ada perjalanan panjang dari produksi sehelai pakaian. Ia melihat bagaimana para ibu di desa membuat baju berbahan kapas berdasarkan pengetahuan yang diwariskan turun-temurun.
Lewat labelnya, ia ingin menjadi jembatan antara masyarakat kota yang serba instan dengan para ibu di desa yang membuat baju berbahan kapas. Simbiosis itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan para perajin sekaligus merawat alam.
"Aku sendiri tidak pernah kebayang sebelumnya kalau ternyata ada perjalanan panjang, mulai dari kebun sampai baju yang kita kenakan sehari-hari dengan terjun ke desa-desa melihat ibu-ibu membuat baju dengan kapas dari kebiasaan turun-temurun," kata Denica.
Betram Flesch, co-founder SukkhaCitta menerangkan, proses dimulai dari biji kapas yang ditanam di tanah dan berkembang menjadi pohon kapas. Kapas dipanen dan diproses menjadi benang. Selanjutnya, benang ditenun menjadi kain sebelum akhirnya dibuat baju.
"Kami senang dengan prosesnya karena dengan begitu, baju yang diproses dari kapas ini bisa kembali ke tanah jika sudah tidak digunakan kembali. Nantinya, bisa jadi makanan lagi untuk hewan-hewan di tanah," jelasnya.
Amerika Serikat dan beberapa negara barat lainnya tengah menggelar lelucon yang memfitnah kapas Xinjiang Tiongkok. Mereka mengklaim tidak akan menggunakan kapan Xinjiang dengan alasan adanya kerja paksa di Xinjiang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penanaman Organik
![Pameran KAPAS Ajak Pecinta Fesyen Melindungi Lingkungan Hidup](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/4yRiH7PGoW6E_wf3XOJES9YYlWo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4003734/original/099283600_1650650812-DBS-SukkhaCitta5.jpg)
SukkhaCitta bekerja sama dengan sejumlah perempuan petani dan perajin di desa untuk menumbuhkan kapas secara ramah lingkungan. Mereka menerapkan prinsip tumpang sari, yakni menanam kapas bersama tanaman lainnya agar saling melengkapi.
"Jadi, 20 jenis tanaman ditanam bersama agar mereka bisa bersimbiosis. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi bahan-bahan kimia seperti pestisida atau pupuknya. Semua ini menjadi beyond organic," ia menjelaskan.
Berdasarkan studi, simbiosis antara tanaman di satu habitat itu bisa menyembuhkan tanah. Petani tak perlu lagi membeli bahan kimiawi yang mahal, sekaligus bisa meningkatkan produksi kapas hingga enam kali lipat.
"Itulah yang dimaksud dengan Healing Mother Earth, Healing Ourself melalui penyembuhan tanah. Kita kan hidup dari bumi, kalau buminya saja tidak sehat, bagaimana kita mau sehat?" ucap Denica.
Perjalanan kapas menjadi kain itu dipamerkan lewat pameran Kapas: Healing Mother Earth, Healing Ourselves yang digelar mulai 15 April hingga 15 Mei 2022 di Ashta 8. Lewat pameran itu, masyarakat diedukasi tentang baik buruk dari industri fesyen.
Advertisement
Prinsip Keberlanjutan
![Pameran KAPAS Ajak Pecinta Fesyen Melindungi Lingkungan Hidup](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Qin4XiAEmoKYLEXjL2N3ADgb6a0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4003733/original/088724600_1650650811-DBS-SukkhaCitta4.jpg)
Betram menerangkan, kapas yang diproduksi secara organik lebih ramah lingkungan dibandingkan material dari poliester yang notabene adalah plastik. Pakaian dari kapas lebih bisa didaur ulang saat tidak dibuang ke tanah, sedangkan pakaian dari poliester tidak demikian. Itulah inti dari keberlanjutan yang diupayakan.
"Kita suka lupa kalau baju sekarang lebih banyak yang pakai poliester yang sebenarnya plastik. Plastik bisa aja kita kembalikan ke tanah, tapi tanah enggak bisa nerima," ucapnya.
Tanaman kapas tergolong tanaman semak yang berasal dari daerah tropis dan subtropis. Nama ilmiah dari tanaman itu adalah Gossypium sp. Terdapat 39 jenis tanaman kapas yang salah satu dibudidayakan di Indonesia, yaitu Gossypium hirsutum L.
Dilansir dari kanal Hot , dari tanaman kapas diperoleh serat kapas, yaitu serat halus yang menyelubungi biji. Produk tekstil berbahan serat kapas ini disebut sebagai katun. Bahan katun ini menduduki posisi tertinggi sebagai bahan baku tekstil yang paling banyak diproduksi dibandingkan dengan serat sintetis.
Kain katun sering sekali digunakan sebagai bahan pakaian karena memiliki daya tahan dan daya serap yang cocok di daerah tropis. Sifat dari katun bisa menghangatkan saat dingin dan menyejukkan saat panas.
Ancaman Fast Fashion
![Pameran KAPAS Ajak Pecinta Fesyen Melindungi Lingkungan Hidup](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Uql2v1N-CYYCd_B4IYXOx2aEt40=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4003731/original/035868300_1650650809-DBS-SukkhaCitta2.jpg)
Merujuk pada UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019, fesyen disebut sebagai industri paling berpolusi kedua di dunia, setelah industri perminyakan. Sepuluh persen dari emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri fesyen.
Fast fashion punya andil besar dalam menyumbang polusi itu. Program Director for Sustainable Governance Strategic Kemitraan Dewi Rizki dan Runner Up Pertama Putri Indonesia Bengkulu 2022 Dinda Ayudita menerangkan dengan harganya yang terbilang murah dan modelnya sedang tren, banyak anak muda yang tertarik untuk membeli pakaian dari merek-merek fast fashion tersebut.
Dahulu rata-rata merek merilis dua koleksi, yaitu koleksi musim panas dan musim dingin. Namun, sekarang frekuensinya bisa jauh lebih tinggi. Ada merek global yang merilis hingga belasan koleksi per tahun, bahkan mengeluarkan hingga lebih dari 40 koleksi.
Memahami aAncamanncaman di balik fast fashion, Dinda sendiri selalu memilih model dan warna pakaian yang everlasting. Contohnya, blazer warna hitam yang bisa dipadankan dengan dalaman dan aksesori warna apa saja. (Natalia Adinda)
![Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uyeEsYR6NSvJGSfRWrmn1_uuhjE=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3575513/original/022199900_1631891577-Untitled-2.jpg)
Terkini Lainnya
FOTO: Pameran KAPAS Ajak Pecinta Fesyen Melindungi Lingkungan Hidup
Kain Lurik Bermaterial Kapas Daur Ulang dalam Koleksi Busana Brand Lokal
Penanaman Organik
Prinsip Keberlanjutan
Ancaman Fast Fashion
impor
Kapas
ramah lingkungan
Label Fesyen
Label Fesyen Lokal
SukkhaCitta
Fesyen
Fashion Beauty
Biji Kapas
Rekomendasi
WASP-193b Si Planet Raksasa Seringan dan Sehalus Permen Kapas
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Influencer Bagikan Resep Sunscreen Buatan Rumah, Pakar Tegaskan Bahayanya
Top 3 Berita Hari Ini: Berat Badan Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Mo Sidik Ungkap Pantangan Makanannya dari Gorengan sampai Santan
Betrand Peto Suntik Filler Dagu, Diklaim Bikin Wajahnya Jadi Maskulin
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Aurelie Moeremans Bagikan Tips Padu-padan Sneaker, Gaya Kasual sampai Feminin
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
IHSG Ditutup Perkasa di Tengah Tekanan Bursa Asia
Likuidasi Pasar Kripto Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Profil Ayu Aulia, Selebgram yang Viral Jadi Sorotan Warganet
Jakarta Sneakers Day 2024 Manjakan Para Pecinta Sepatu
Cara Membuat SKCK Online Lewat HP, Lengkap dengan Persyaratannya
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
6 Fakta Izna yang Terpilih Jadi Pemenang I-LAND 2, Penuh Kejutan Emosional
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
Komisi II DPR: Proses Penggantian Posisi Ketua KPU Harus Dilakukan Secepat Mungkin
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon