, Jakarta Sambal salah satu pelengkap makanan utama yang banyak digemari, tak terkecuali bagi artis dan YouTuber, Sacha Stevenson. Perempuan yang sempat tinggal di Indonesia itu saat ini menetap di negaranya, Kanada.
Sacha mengatakan ia mengenal sambal saat datang ke Indonesia bebrapa tahun lalu. Perempuan yang sempat membintang film Comic 8: Casino Kings itu melihat orang Indonesia hampir semuanya suka makan pakai sambal.
Advertisement
Baca Juga
"Aku pun dapat sambal saat belanja di warteg yang kebetulan ada depan rumah. Sambal bikin mataku merah dan ingusan. Lalu aku membiasakan makan pakai sambal. Suatu hari aku masuk ke warteg itu dan aku bilang aku mau sambal satu mangkuk. Aku lalu makan sambal sampai menangis, ingusan, dan mata merah," kenang Sacha Stevenson lewat jawaban suara kepada , Minggu (24/10/2021).
Sejak itu, perempuan kelahiran Halifax, Kanada, 21 Januari 1982 itu suka makan pakai sambal. Di Kanada, kata Sacha, ada beberapa jenis sambal atau disebut hot sauce.
"Kalau dicari ada di supermarket. Ada beberapa jenis hot sauce, seperti tabasco, itu pedas. Ada juga sriracha, yang lumayan pedas. Ada juga sambal ABC. Tapi tidak ada sambal yang baru diulek di kampung saya," ungkap Sacha yang bersuamikan Angga Prasetya, lelaki asal Bandung, Jawa Barat.
Sacha mengatakan hampir separuh keluarganya suka pedas, sedangkan sisanya tidak suka pedas. Meski suka pedas, mereka belum bisa seperti orang Indonesia yang benar-benar suka pedas.
"Baru setengah pedasnya seperti orang Indonesia. Harus dilatih terus agar suka pedas," ujar Sacha tergelak.
Sejauh ini Sacha belum pernah menemukan sambal yang semantap seperti sambal di Indonesia. Dari banyak sambal yang ada di Indonesia, Sacha suka sambal matah.
"Saya suka sambal matah yang ada di Bali. Itu kayaknya ada flavour yang khas. Selain itu, saya juga suka sambal yang ada di kampung Sunda," kata Sacha.
Sejuk dan asri langsung terasa ketika memasuki rumah makan Banyumili di Jember. Rumah makan ini dikelilingii kolam ikan dengan air yang terus mengalir,
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Variasi Sambal
![Ilustrasi sambal matah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5occQIFWgEjvAokc2KtcVim4uoM=/0x144:1790x1153/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3611031/original/079986200_1635038592-Ilustrasi_sambal_matah_Wikimedia_Commons.jpg)
Bagi Chef Vindex Tengker, sambal di luar negeri cukup variatif, seperti pedas, asam, dan manis. Namun, sambal paling banyak terdapat di Asia, salah satunya Indonesia yang mempunyai koleksi sambal cukup banyak.
Selain Indonesia, Thailand juga punya sambal yang namanya Sriracha. Sambal tersebut sudah mendunia dan hampir semua restoran di Amerika Serikat, mereka menyajikan Sriracha jika orang meminta sambal. Sambal itu terbuat dari cabai rawit dan bawang putih.
"Dulu itu mereka menyajikannya seperti tabasco. Tabasco itu juga semacam sambal, rasanya asam pedas. Jadi, kalau kita lihat sambal Sriracha itu cukup berhasil masuk di dunia internasional," ujar Chef Vindex Tengker kepada , Sabtu, 23 Oktober 2021.
Negara lain yang juga punya sambal adalah Malaysia dengan nama belacan. India juga punya sambal dengan rasanya yang asam dan pedas, terbua dari jeruk nipis.
Sementara China, kata Chef Vindex, punya sambal seperti chili soya dengan bahan yang terbuat dari cabai yang diberi kecap asin. Lain lagi di Korea, ada sambal yang namanya gochujang. Sambal tersebut merupakan sambal yang terpedas di sana.
"Jadi, sambal itu tergantung dengan negaranya, seberapa pedas dan punya tingkat kepedasannya. Kalau di kita, kalau dikatakan sambal tentu pedas. Sementara di negara lain, kalau disebut sambal bisa saja tidak terlalu pedas, seperti di Meksiko," kata Chef Vindex.
Di banyak negara, lanjut Chef Vindex, sambal itu berfungsi sebagai condiment, pembangkit selera atau pelengkap makanan utama. Namun, penggunaan sambal di luar negeri itu tidak selalu disajikan, beda dengan di Indonesia sambal selalu disajikan saat makan.
"Sup di luar negeri itu tidak perlu ada sambal, di kita, selalu saja ada sambalnya. Soto, misalnya, harus ada sambalnya. Mau dipakai atau tidak, sambal itu harus ada. Kalau di kita, boleh dibilang hampir semua makanan ada sambalnya, mulai dari pedas asam, pedas manis, dan pedas banget, hijau, merah," papar Chef Vindex.
Chef Vindex mengatakan Indonesia negara yang paling banyak mempunyai sambal, dibandingkan Thailand, China, atau Malaysia. "Thailand tidak terlalu banyak, begitu juga dengan China. Malaysia mungkin agak menyerupai Indonesia, karena Melayu, tapi kita punya lebih dari mereka," tutur Chef Vindex. "Di Malaysia nggak ada sambal matah, tapi ada di Indonesia," lanjutnya.
Advertisement
Tembus Pasar Internasional
![Ilustrasi sambal ulek](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Yw9QkbcDS2ts4iZaoNPtIYMefsI=/0x156:800x607/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3611033/original/008899700_1635038995-Ilustrasi_Sambal_Oelek.jpg)
Chef Vindex mengatakan bisa saja sambal dari Indonesia tembus pasar internasional. Karena saat ini Indonesia mempunyai banyak macam sambal. Ia mencontohkan sambal kemasan dalam botol.
"Kalau dirasakan taste-nya berbeda-beda. Contoh, kalau kita makan restoran cepat saji, semua rasa sambalnya berbeda-beda dari restoran satu ke restoran yang lain. Kemudian merek sambal di Indonesia beda-beda, ada sambal yang banyak garlic-nya, ada yang berempah, ada yang manis sedikit, ada sambal pedas manis," kata Chef Vindex memberi contoh.
Dengan keadaan seperti itu, sambal Indonesia, sangat bisa bersaing di dunia. Namun, yang menjadi persoalannya adalah karena banyaknya sambal yang dimiliki, maka jadi kurang fokus, mana yang akan dipromosikan.
"Contoh, Kementerian Pariwisata pernah mengeluarkan 30 ikon kuliner. Kemudian ganti menteri, sekarang ditukar jadi lima ikon kuliner. Bekraf sempat mengeluarkan ikon satu saja, yaitu soto. Nah, kita di dalam saja belum agree, mana yang mau dipromosikan sebenarnya, apa lagi sambal yang sangat banyak macamnya," papar Chef Vindex.
Jika sambal dipromosikan di luar negeri, tentu mereka sangat senang. Mereka senang untuk mencoba sambal Indonesia.
"Sambal sekarang dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu, tingkat kepedasannya sudah mendingan. Orang di Eropa sudah bisa makan pedas dibandingkan 30 tahun yang lalu saat itu mereka tidak bisa makan pedas, paling pedas dasri merica, bukan dari pedasnya sambal," kata Chef Vindex.
Moderator Komunitas Jalansutra Harry Nazarudin mengatakan bisa saja sambal Indonesia seperti popularitas Sriracha dari Thailand. Namun, harus ada usaha dari pemerintah, misalnya, chef internasional siapa yang mau dipromosikan untuk mempopulerkan sambal Indonesia.
"Condiment Indonesia itu lebih unik rasanya kalau melibatkan permentasi, misalnya kalau mau pakai sambal petis atau sambal terasi. Produk itu akan mendorong ekonomi Indonesia, karena barang itu hanya ada di Indonesia," kata Harry.
Menurut Harry, resep popularitas sriracha itu karena brand tersebut terkenal di kalangan chef-chef Barat. Ia menilai hal itu bisa juga dilakukan jika ada pihak yang berusaha untuk mendorongnya.
"Menurut saya, perusahan-perusahaan besar belum fokus ke pasar ekspor, tapi lebih prioritas pasar domestik. Tantangan yang lainnya, jika mau ekspor, maka mesin-mesin yang digunakan untuk membuat sambal itu harus tersertifikasi. Nah, itu juga jadi kendala karena banyak perusahaan yang volume produksinya sangat besar, tapi memproduksi dengan cara tradisional," tandas dia.
Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.
Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!
Infografis: 6 Sambal Khas Beberapa Daerah di Indonesia
![Infografis: 6 Sambal Khas Beberapa Daerah di Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/0jp6YFDlU8fYNNo4E3ZZqdApx6A=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3610427/original/060351500_1634931144-Sambal_1.jpg)
Terkini Lainnya
Resep Pisang Kriuk ala Putri Habibie, Nikmat Disantap Bareng Sambal
Sambal Terasi dalam Kemasan Makin Digemari di Masa Pandemi
Hong Kong Temukan 60 Merek Biskuit Populer Mengandung Zat Penyebab Kanker
Variasi Sambal
Tembus Pasar Internasional
Infografis: 6 Sambal Khas Beberapa Daerah di Indonesia
Cerita Akhir Pekan
Sambal
Internasional
Kuliner
Sambal Indonesia
Manis dan Sedap
Rekomendasi
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Budayakan Teknologi Pasca-panen Sejak di Tingkat Petani, Ekstra Usaha di Awal Tambah Cuan Kemudian
Pro Kontra Daging Buatan Laboratorium di Indonesia yang Masih Punya Banyak Sumber Alternatif Pangan
Serba-serbi Bisnis Daging Marinasi yang Bikin Masak Jadi Simpel
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Penumpang Terkunci di Bagasi Bus hingga Tak Bisa Bernapas, Selamat Berkat Kirim Pesan Singkat
Pahami Risiko Operasi Hidung yang Diduga Dijalani Mahalini
Pemandangan Langka bagi Turis, Penjaga Gerbang Istana Buckingham Inggris Menangis Saat Bertugas
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Miss Supranational 2024 Harashta Haifa Zahra Buka Suara soal Tudingan Jadi Juara Puteri Indonesia Titipan Ridwan Kamil
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Son Ye Jin Buka-bukaan Alasan Bersedia Dinikahi Hyun Bin
Beda Gaya Nagita Slavina dan Selvi Ananda Saat Nongkrong Bareng, Hijab Istri Raffi Ahmad Jadi Sorotan
HyunA dan Yong Jun Hyung Dilaporkan Menikah 11 Oktober 2024, Reaksi Penggemar Terbelah
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024