, Jakarta - Menikmati keindahan alam, siapa yang tidak mau. Tapi untuk merawatnya? Nanti dulu. Apalagi bila dilakukan dengan menyelam di laut di akhir pekan. Memikirkan alam di waktu libur setelah dihajar rutinitas kantor berhari-hari dianggap bikin hari libur tidak santai.
Namun itu sepertinya tidak berlaku bagi para wanita penyelam ini. Tergabung dalam Female Divers, mereka menyempatkan waktu diri belajar mengembangbiakkan terumbu karang, sembari tetap bisa bersenang-senang.
Hujan yang mengguyur Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu pagi hingga siang pada Sabtu, 7 November 2019, tidak menyurutkan niat belasan wanita untuk turun ke laut. Wajah mereka terlihat antusias, padahal baru saja dihajar ombak besar selama sejam lebih dalam perjalanan dari Dermaga Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Advertisement
Para peserta bergegas berganti pakaian. Mengenakan peralatan selam lalu berjalan menuju dermaga kecil di ujung jembatan kayu. Tidak sekadar menikmati pemandangan bawah laut Pulau Seribu, para wanita dari berbagai profesi ini juga ikut dalam program penanaman terumbu karang.
Baca Juga
Lupus, nelayan lokal, memandu proses penanaman. Dia sudah menyediakan wadah besi berbentuk penyu yang kemudian ditempeli karang-karang hasil budi daya nelayan. Wadah tersebut kemudian ditenggelamkan tidak jauh dari dermaga yang menjadi salah satu spot penyelaman di Pulau Pramuka.
"Ini hanya permulaan saja. Yang paling penting dalam penanaman karang itu adalah proses merawatnya. Dalam setahun, karang hanya tumbuh sekitar 1,2 cm saja," kata Lupus yang juga dive guide di Pulau Pramuka.
"Keberhasilan penanaman ini bukan dilihat dari seberapa tinggi karang yang kita taruh di wadah besi, tapi seberapa banyak karang nantinya tumbuh di sekitarnya. Jadi lebih ke penyebaran," beber pria paruh baya itu.
Satu per satu peserta menempelkan bibit karang hasil budidaya nelayan di rangka besi. Tidak lupa mereka juga membubuhkan nama dan tanda tangan pada plakat putih yang juga ditempel di sana. Semuanya tampak antusias.
Rangka besi lalu dicemplungkan ke laut. Tidak jauh dari lokasi tadi. Selanjutnya, giliran para penyelam yang masuk ke laut untuk melihat langsung kondisi karang Pulau Pramuka sembari memungut sampah yang ditemukan.
Para penyelam dibagi ke dalam dua kelompok di mana masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi dua grup. Masing-masing grup dipimpin oleh dive instructor (instruktur selam) dan dipandu penyelam lokal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menyelam Disambut Penyu
Soft Coral menjadi spot pertama yang dikunjungi. Para penyelam turun di kedalaman 15-18 meter. juga ambil bagian dalam kegiatan ini.
'Monumen nasional' menyambut kehadiran penyelam di dasar laut. Patung setinggi 2,5 meter itu sengaja ditaruh sebagai tempat tinggal biota laut dan karang. Di sekitarnya juga terdapat beton-beton berbentuk kubus berongga dengan fungsi yang sama juga.
Meski di permukaan mendung, jarak pandang di Soft Coral tidak terlalu buruk. Berbagai jenis karang tumbuh di lokasi ini. Mulai dari karang kipas, karang pilar, hingga karang meja (Acropora cytherea).
Sayang, tidak semuanya sehat. Beberapa di antaranya mengalami bleaching atau pemutihan.
Setelah melakukan surface interval selama sejam, penyelaman kedua berlangsung tidak jauh dari dermaga. Hujan yang kembali turun tidak menghambat keinginan para peserta untuk kembali 'nyebur' ke laut.
Spot ini merupakan tempat favorit bagi penyelam pemula atau yang tengah menjalani pelatihan selam.
Penyelaman dilakukan di kedalaman 15-18 meter. Rangka besi berbentuk penyu yang baru ditempeli bibit-bibit karang menyambut para penyelam saat turun. Perjalanan dilakukan melawan arah arus menyusuri tebing yang berada di sebelah kanan.
Terumbu karang di sini tidak sebanyak di spot sebelumnya. Namun bila cukup jeli mengintip celah-celah karang yang ada di sana, Anda bisa menemukan biota laut menarik seperti blue spot stingray (pari totol biru) yang tengah bersembunyi.
Kehebohan segera melanda saat seekor penyu terlihat muncul di antara karang. Kehadiran hewan bercangkang itu menjadi hiburan penutup bagi para peserta yang segera mengakhiri penyelaman.
Advertisement
Tidak Sekadar Fun Dive
Scuba diving belakangan ini memang tidak lagi didominasi oleh pria. Wanita banyak menggelutinya. Tidak sekedar untuk rekreasi, scuba diving sudah menjadi profesi bagi sebagian wanita Indonesia.
Laut Indonesia begitu menjanjikan bagi para penyelam. Keindahan alam bawah laut Nusantara dari Aceh hingga Papua tak tidak terbantahkan. Aneka terumbu karang dan biota laut yang ada didalamnya, menjadi daya tarik besar bagi para penyelam, tidak hanya dari Tahan Air tapi juga dari mancanegara.
Namun menjaga laut tetap lestari bukan pekerjaan mudah. Pencemaran, perubahan iklim, dan penangkapan ikan dengan bahan kimia dan bom telah memicu kerusakan terumbu karang di Indonesia. Menurut penelitian para ilmuwan LIPI, sebanyak 36 di antaranya bahkan dalam kondisi yang buruk.
"Laut kita sedang krisis ya, mulai dari sampahnya, coral-nya (karang) mengalami kerusakan, dan perubahan iklim juga sangat berpengaruh bagi kondisi laut. Perlu ada upaya nyata untuk mengatasi permasalahan ini," kata Mimi Amalia, ketua Komunitas Penyelam Profesional Perempuan Indonesia (KP3I) yang menjadi payung gagi komunitas penyelam perempuan, Female Divers.
"Kami tahun ini memang niatnya melakukan kegiatan di Pulau Seribu, karena lokasinya paling dekat. Tidak hanya fun diving saja, kali ini kami juga melakukan kegiatan konservasi langsung," Mimi menambahkan.
Dalam rilis yang diterima , Firda Wanda selaku Brand Manager NIVEA Body, Sun and Crème, menyatakan pencemaran terumbu karang juga bisa diperburuk oleh kandungan zat kimia oxybenzone dan octinoxate, yang sering terdapat dalam produk sunscreen.
Ia mengutip sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Archives of Environmental Contamination and Toxicology di tahun 2015. Menurut mereka, oxybenzone dan octinoxate memiliki berbagai dampak negatif bagi terumbu karang seperti tingkat mortalitas pertumbuhan karang, pemutihan karang, serta kerusakan genetika terhadap karang dan organisme lain.
Kedua zat kimia ini juga berpotensi menyebabkan feminisasi ikan jantan dan meningkatkan penyakit reproduktif beragam jenis hewan laut, selain merubah perilaku neurologis beragam jenis ikan.
"Mungkin tidak banyak yang tahu, pencemaran terumbu karang bisa juga diperburuk oleh kandungan zat kimia oxybenzone dan octinoxate, yang sering terdapat dalam produk sunscreen," ujar Firda.
"Dengan kerjasama NIVEA SUN bersama komunitas Female Divers, kami ingin mengedukasi konsumen untuk memilih produk sunscreen yang tidak mengandung oxybenzone dan octinoxate," katanya.
Sementara itu, Female Divers sendiri sebenarnya baru berdiri sejak 2018 lalu. Namun anggotanya juga sudah ratusan. Lewat komunitas ini, KP3I ingin mengajak para penyelam wanita di Indonesia untuk semakin peka terhadap masalah kelautan. Jadi tidak hanya menikmati keindahannya saja, tapi ikut ambil bagian melestarikan dan merawat kelestarian karang dan biota lainnya.
"Tahun depan, rencananya kami akan menggelar acara yang lebih besar lagi di Labuan Bajo, Komodo. Acaranya juga lebih banyak dari hari ini," kata Mimi. (Marco Tampubolon)
Terkini Lainnya
Tips Snorkeling bagi Pemula Agar Tidak Merusak Laut
Pakai Kebaya Ternyata Ada Etikanya, Apa Saja?
Bertabur Ribuan Berlian, Berapa Harga Mahkota Miss Universe 2019?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menyelam Disambut Penyu
Tidak Sekadar Fun Dive
Terumbu Karang
Penyelam
Pulau Pramuka
Kepulauan Seribu
laut
Rekomendasi
Jurus KKP Jaga Keamanan Siber Neraca Sumber Daya Laut, Pastikan Punya Backup Data
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
10 Fakta Unik Lautan, Kekayaan Hayati hingga Fenomena Alam yang Menakjubkan
Hari Laut Sedunia, Menteri KKP Ingatkan Masyarakat Pentingnya Jaga Kebersihan Laut
Hari Laut Sedunia dan Terumbu Karang Angkat Kiprah Perempuan Banda Menjaga Coral
Miliarder Ini Rangkai Kapal Selam Senilai Rp 321 Miliar Demi Lihat Bangkai Titanic
KPLP Kemenhub Berpeluang Terima Hibah Kapal dari US Coast Guard
Korea Utara Tembakkan 10 Rudal Balistik Jarak Pendek ke Laut Jepang
Kemenparekraf Ingatkan Hotel Bintang 5 yang Larang Warga Lokal Surfing di Sumba: Itu Kan Milik Negara
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Miss Supranational 2024 Harashta Haifa Zahra Buka Suara soal Tudingan Jadi Juara Puteri Indonesia Titipan Ridwan Kamil
Pemandangan Langka bagi Turis, Penjaga Gerbang Istana Buckingham Inggris Menangis Saat Bertugas
Son Ye Jin Buka-bukaan Alasan Bersedia Dinikahi Hyun Bin
Selain Pernikahan dan Kehamilan, Ash Island dan Chanmina Juga Umumkan Tetap Berkarier dan Janji Jadi Orangtua yang Keren
Penumpang Terkunci di Bagasi Bus hingga Tak Bisa Bernapas, Selamat Berkat Kirim Pesan Singkat
Pahami Risiko Operasi Hidung yang Diduga Dijalani Mahalini
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Curhatan Via Vallen Setelah Ayahnya Meninggal Dunia, Duka Akibat Kehilangan Tak Pernah Bisa Hilang
Dana Pensiun jadi Solusi Putus Rantai Generasi Sandwich
Update Korban Longsor Tambang Suwawa Gorontalo: 35 Selamat, 10 Meninggal Dunia, 48 Hilang