, Australia Barat - Ini kesempatan langka. Berada di tengah lautan. Berharap bisa bersua lumba-lumba hidung botol liar dan paus bungkuk. Lalu menyapa mamalia laut ini secara langsung di habitat alaminya.
Untuk melihat lumba-lumba hidung botol liar bisa menyambangi Teluk Koombana. Sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari Perth, Australia Barat menuju Dolphin Discovery Centre di Bunbury, Australia Barat. Kemudian naik kapal 1200 Dolphin Eco Cruise.
Sambil menunggu kapal di bibir pantai, CEO Dolphin Discovery Centre David Kerr menuturkan karakter laut dan ombak di Teluk Koombana tenang dan damai. Kondisi itu menjadi rumah yang baik bagi sekitar 200 lumba-lumba hidung botol liar.
Advertisement
Baca Juga
"Pengunjung bisa berenang bersama lumba-lumba di laut. Tak usah khawatir kalau tidak bisa berenang, karena bisa pakai pelampung," ucap David.
Begitu kapal tiba, bersama Tourism Western Australia (TWA) dan sekitar 15 turis segera naik dan menuju tengah laut. Tidak ada yang berminat berenang bersama lumba-lumba karena cuaca dingin. Angin menerpa kencang dengan suhu sekitar 23 derajat Celcius pada 17 September 2019 pukul 11.00.
Terlihat sejumlah kawanan burung pelikan sedang berjemur di atas tumpukan bebatuan. Nakhoda kapal dengan pengeras suara menceritakan kehidupan berbagai satwa liar di sekitar Teluk Koombana.
![Burung Pelikan di perairan Rottnest Island, Australia Barat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/k2PedGvwTpYYFa6CecSzouNV8Os=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922106/original/065511500_1569423084-burung_pelikan.jpg)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
lumba-lumba terjebak di saluran irigasi
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Lumba-Lumba Bermain Ombak
![Lumba-lumba hidung botol liar di Teluk Koombana, Bunbury, Australia Barat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/TmzVtYht9dNNB2URHZACnDDQt6Q=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922079/original/006780200_1569421002-Lumba-Lumba_1.jpg)
Setelah 30 menit berlayar, akhirnya lumba-lumba botol hidung liar muncul. Satu per satu, bahkan ada yang berdua dan bertiga. Turis pun bersorak girang. Mereka sontak sibuk merekam dan mengabadikan aksi mamalia air itu bermain ombak yang tenang.
"Hellooo dolphins..." sapa para turis tertawa senang. Lumba-lumba botol hidung liar bergantian muncul di segala sisi kapal. Terkadang mereka berenang mengiringi laju kapal yang berlayar perlahan. Muncul, tenggelam, muncul lagi, tenggelam lagi.
Bahkan, ada yang berenang menghampiri sisi kanan kapal sehingga wajah, mata, hidungnya yang lancip bagai leher botol, dan tubuhnya terlihat sangat jelas dan dekat. "Haaiii..." seru para turis saat berhadapan wajah dengannya.
![Lumba-lumba hidung botol liar di Teluk Koombana, Bunbury, Australia Barat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/K7MDZ50iuuWkMI6Uazaic8iXfDQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922080/original/015458300_1569421060-Lumba-Lumba_2.jpg)
Setelah 30 menit puas menyapa lumba-lumba botol hidung liar, kapal menepi. Waktunya menikmati makan siang di Dolphin Discovery Centre sambil menikmati pemandangan Teluk Koombana.
Jangan lewatkan keliling Dolphin Discovery Centre. Ada akuarium 360 derajat dengan ikan-ikan unik. Pula ada akuarium berisi berbagai jenis bintang laut. Ada juga akuarium tempat pemulihan penyu-penyu yang sakit.
Advertisement
Mengecoh Paus Bungkuk
![Turis menanti munculnya Paus Bungkuk di perairan Rottnest Island, Australia Barat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5S0S91GgDoqE8XiTPmCjxudluVY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922132/original/047485300_1569424486-turis_paus.jpg)
Untuk melihat paus bungkuk, tempatnya di Rottnest Island, Australia Barat. Menyeberang dengan kapal feri dari B-Shed Ferry Terminal, Fremantle. Setelah itu menuju pelabuhan di Thomson Jetty dan naik kapal tur. bersama TWA dan sekitar 15 turis menjajalnya pada 21 September 2019 pukul 11.00 waktu setempat.
Nakhoda dan kru lebih dulu memberikan arahan cara masuk dan keluar kapal, serta mengingatkan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman. Hanya boleh dilepas saat nakhoda membolehkan turis mengabadikan paus bungkuk yang sedang muncul. Kostum merah panjang tahan angin dan air lalu dibagikan. Kru dengan kocak menyebutnya sebagai teletubbies suit.
Kapal berlayar kencang 30 menit ke tengah laut lalu berhenti. Tak ada paus bungkuk yang muncul. Pandangan menyapu lautan luas menanti kemunculannya. Tetap tak ada. Nakhoda dan kru terdengar bergantian memberikan informasi mengenai kehidupan paus bungkuk sambil mengamati tanda-tanda kemunculannya.
"Oke mereka tak kunjung muncul, kita pura-pura pergi saja ya, biasanya barulah mereka mau muncul," kata nakhoda. Para turis pun kecewa. "Kalian pikir saya bercanda kan. Lihat saja nanti. Kita benar-benar harus mengecohnya dengan pura-pura pergi," lanjut nakhoda sambil menjalankan kapal.
"Ayo ucapkan selamat tinggal, biar mereka pikir kita mau pergi," bujuk nakhoda. Para turis pun dengan berat hati berucap, "Bye bye..." sambil berharap Paus Bungkuk segera muncul.
Atraksi Migrasi Paus Bungkuk
![Paus bungkuk di perairan Rottnest Island, Australia Barat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PknvmVhu31AnCZ94UisY3NzNqKM=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922082/original/015080900_1569421210-Paus_Bungkuk.jpg)
Benar saja, baru 10 menit kapal melaju perlahan, satu paus bungkuk muncul persis di depan kapal. Tubuh besarnya menyembul ke permukaan. Lalu dengan gerakan anggun kembali ke bawah permukaan laut.
Satu paus bungkuk lainnya menyusul di belakang, terlihat menyemburkan air. Tak lama kemudian tubuhnya muncul, lalu seiring masuk ke bawah permukaan laut, ekornya melambai ke atas lalu mengibas permukaan laut.
"Woowww..." seru para turis berdecak kagum saat melihat langsung mamalia laut raksasa itu.
Nakhoda menjelaskan, kapal tidak boleh terlalu dekat dengan paus bungkuk. Sesuai aturan, kapal harus berada minimal 100 meter dari spot munculnya paus bungkuk. Kru juga menjelaskan, paus bungkuk bermigrasi melalui perairan Rottnest selama September hingga November sehingga biasanya ada banyak yang muncul.
![Paus bungkuk di perairan Rottnest Island, Australia Barat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/K3L7eqi7-O7cmp8LJTK5eC7JC2w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922103/original/053426700_1569422984-ekor_paus_bungkuk.jpg)
Benar saja, paus bungkuk demi paus bungkuk bermunculan bergantian di sisi kiri dan kanan kapal. Nakhoda dan kru sampai kelabakan bergantian menyerukan posisi kemunculan mereka sesuai arah jam, sambil menyesuaikan posisi kapal, menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan paus bungkuk.
"Ada yang muncul di jam 11." "Oh ada lagi di jam 2." "Wah ada 3 paus di jam 5, sepertinya mereka keluarga." Para turis pun dengan semangat berpindah-pindah sisi kapal untuk menyaksikan atraksi migrasi paus bungkuk dan mengabadikannya.
![Paus bungkuk di perairan Rottnest Island, Australia Barat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/L8yaEVrN7L1u9WVsBQhkePlEkq4=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2922083/original/076173000_1569421243-Paus_2.jpg)
Mereka kerap berenang secara berkelompok, dua sampai tiga paus bungkuk beriringan. Lalu ada kelompok lainnya yang menyusul di belakangnya. Sebelum menyembul ke permukaan, mereka terkadang menyemburkan air. Sehingga menjadi pertanda spot keberadaannya. Nyaris tiada akhir. Sungguh menakjubkan.
Selain semburan air di permukaan laut, ada pertanda lainnya. Nakhoda menyebutnya footprint alias jejak yang ditinggalkan Paus Bungkuk. Bentuknya berupa lingkaran halus seperti kaca di antara air yang beriak karena angin dan ombak. Jejak ini terlihat setelah Paus Bungkuk muncul dan mengibaskan ekornya di permukaan laut.
"Tahun ini banyak sekali paus bungkuk yang muncul. Tahun lalu satu-dua saja, itu pun hanya sebentar," ucap Fransiska Pangat, Country Manager Indonesia, TWA .
Tak terasa satu jam berlalu. Tak ada lagi paus bungkuk yang muncul. Kapal pun meninggalkan jalur migrasi paus bungkuk menuju pelabuhan. Senyum lebar menghiasi wajah para turis. Puas. Senang. Bahagia.
Terkini Lainnya
Selandia Baru Keluarkan Larangan Renang dengan Lumba-Lumba, Ada Apa?
Pengakuan Veronica Tan Tentang Kesibukannya Terkini, Apa Saja
Pria Amerika Dicibir Gara-Gara Tulis Status Kangen Bali
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lumba-Lumba Bermain Ombak
Mengecoh Paus Bungkuk
Atraksi Migrasi Paus Bungkuk
Australia Barat
Paus Bungkuk
Lumba-Lumba
Lumba-lumba hidung botol
Rottnest Island
Teluk Koombana
travel
Rekomendasi
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035
Antrean Panjang Pengunjung Indofest 2024, Naik Gunung dan Kemping Masih Jadi Aktivitas Luar Ruang Terfavorit
Polisi China Kini Bisa Geledah Isi Ponsel Pribadi, Wisatawan Korea Diminta Hati-hati
Kasus Virus West Nile di Israel Sudah Makan 5 Korban Jiwa, Wisatawan Diminta Cegah Gigitan Nyamuk
Serunya Isi Libur Sekolah dengan Jelajah Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Ada Aktivitas Apa Saja?
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
TOPIK POPULER
Populer
Polisi China Kini Bisa Geledah Isi Ponsel Pribadi, Wisatawan Korea Diminta Hati-hati
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Top 3 Berita Hari Ini: Berat Badan Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Mo Sidik Ungkap Pantangan Makanannya dari Gorengan sampai Santan
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Indonesia Mau Pasok Cangkang Sawit Pelet Kayu untuk Energi Terbarukan Jepang
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
15 Aplikasi Translate Indonesia ke Arab, Kenali Kelebihan Masing-Masing
Seorang Warga Sinjai Meninggal Dunia Saat Hendak Mendekati Iringan Presiden Jokowi
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
Vasanta Group dan Anak Usaha Mitsubishi Mulai Bangun Cluster Laguna di Sawangan, Harga per Unit Mulai Rp 1,8 Miliar
Menghadapi Konflik Rumah Tangga Cara Islami, Simak Kata Buya Yahya
Ibu Muhammad Fardhana Pasrah Anaknya Batal Nikah dengan Ayu Ting Ting: Kalau Takdirnya Belum Jodoh Akan Pisah dengan Sendirinya
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya