uefau17.com

Polisi dan Satpol PP Razia Pertunjukan Topeng Monyet di Tulungagung - Jatim

, Tulungagung Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Tulungagung dan Satpol PP menggelar razia pertunjukan topeng monyer di sejumlah titik. Dalam razia tersebut tim gabungan berhasil mengamankan satu kelompok topeng monyet yang berasal dari Cirebon. 

Kabid Tritum Tranmas Satpol PP Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Yulius menerangkan razia ini dilakukan setelah mereka menerima pengaduan masyarakat, terkait adanya aktivitas pertujukan topeng monyet di pinggir jalan.

"Sebanyak 3 orang serta 1 ekor monyet ekor panjang mereka bawa ke kantor untuk dilakukan pembinaan. Mereka semua berasal dari Cirebon, dan melakukan aksi pertunjukkan di perempatan lampu merah," ujarnya, Senin (07/02/2022).

Kepada petugas, para personel pertunjukan topeng monyet ini mengaku menyewa monyat yang gunakan untuk menarik perhatian warga sebesar Rp200 . 

Sementara itu, salah seorang personel pertunjukkan topeng monyet, Agus Roni (42) menuturkan kelompok ini berasal dari Desa Sende, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Monyet ini mereka sewa dari seseorang dengan harga Rp25 ribu per hari. Dalam sehari mereka mendapatkan hingga Rp 250 ribu dari hasil mengamen ini.

"Ini saya juga baru ikut gabung sebelumnya bekerja sebagai sopir Taxi, kalau tahu di Tulungagung tidak boleh saya tidak mau ikut ngamen," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendapat Apresiasi

Pegiat satwa liar mendukung penuh tindakan Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang merazia sekelompok pelaku pertunjukan topeng monyet yang beraksi di daerah itu Mereka dinilai telah mengeksploitasi dan melanggar hak-hak hewan.

"Edukasi sudah berulang kali kami lakukan. Jadi langkah razia ini sudah tepat, untuk memberi efek jera," kata Ketua Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (Cakra), Yuga Hermawan di Tulungagung, Senin.

 

Namun menurutnya kelompok topeng monyet tidak hanya satu grup. Ada kelompok lain yang disebut Yuga kerap melakukan pertunjukan topeng monyet dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung.

Kelompok ini beroperasi di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung. Pihaknya juga bakal melaporkan kelompok ini ke petugas, agar ditindak juga demi menyelamatkan satwa monyet yang terus dieksploitasi demi kepentingan ekonomis majikan.

Namun menurutnya yang terpenting adalah mengedukasi masyarakat tentang topeng monyet ini. Pihaknya getol menyampaikan ke siswa sekolah terkait dampak negatif pertunjukan topeng monyet.

"Target utama kami memang generasi-generasi penerus," kata Yuga Hermawan.

Sebagaimana catatan JAAN (Jakarta Animal Aid Network), pertunjukan topeng monyet berpengaruh terhadap psikologi anak. Menurut penjelasan Yuga, pertunjukan topeng monyet cenderung menunjukkan penyiksaan terhadap hewan.

"Mereka anggap dalam pertunjukannya lucu, padahal pada proses pelatihannya penyiksaan," katanya. 

Pertunjukan topeng monyet memperlakukan monyet bisa beraktivitas layaknya manusia, seperti mengendarai sepeda, menirukan gerakan tentara menenteng senjata atau menggunakan egrang.

"Itu merupakan pengetahuan yang salah untuk anak-anak, di alam liar tidak begitu," terangnya.

Pihaknya pernah mengedukasi pelaku pertunjukan topeng monyet. Jawaban dari pelaku membuat pihaknya tak berkutik, lantaran pihaknya bukanlah lembaga resmi pemerintah yang bisa melakukan penindakan.

"Sempat kami edukasi, tapi mereka bilangnya silakan disita asal diberi uang ganti," katanya

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat