uefau17.com

Teks Khutbah Jumat: Keistimewaan dan Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Akhir - Islami

, Jakarta - Saat ini kita telah berada di pertengahan bulan Rabiul Akhir. Bulan ini terletak di antara bulan Rabiul Awwal dan Jumadil Awal dalam penanggalan Hijriah. 

Pada zaman jahiliyah, bulan Rabiul Akhir ini disebut juga dengan bulan Wubshan atau Wabshan. Sedangkan, bulan Rabiul Awal disebut dengan bulan Khawwan atau Khuwwan.

Diketahui orang yang pertama memberi nama bulan Rabiul Akhir menurut satu pendapat adalah buyut kelima Rasulullah SAW bernama Kilab bin Murrah. Penamaan itu berkaitan dengan peristiwa alam musim rabi‘ atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab. Pada musim itu rerumputan menghijau, tanaman tumbuh subur, dan pepohonan banyak yang berbuah.

Meskipun bulan Rabiul Akhir tidak sepopuler Ramadhan atau Dzulhijjah, namun bulan ini memiliki keutamaan yang patut diperhatikan oleh umat Islam. Dalam teks khutbah jumat ini kali ini, berisi ajakan kepada kita semua untuk dapat menjelajahi beberapa keutamaan bulan Rabiul Akhir dan pentingnya mengambil pelajaran darinya. 

Berikut merupakan teks khutbah jumat dengan judul ‘Keistimewaan dan Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Akhir’. Materi khutbah yang dikutip dari laman NU Online ini disusun oleh Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Tafsir, Ciputat. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ 

Hadirin jamaah jumat yang mulia,

Puji dan syukur pada Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan sholat jumat berjamaah. Shalawat dan salam pada Rasulullah SAW, yang kita nantikan syafaatnya kelak di hari akhir. 

Selanjutnya, kita dianjurkan untuk bertakwa kepada Allah. Pasalnya, hanya takwa dan iman yang menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat kelak.  

Hadirin jamaah jumat yang mulia,

Bulan Rabiul Akhir adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain memiliki beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, bulan ini juga merupakan bulan yang baik dan dianjurkan melakukan amalan sunnah. Pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Sejatinya, ada banyak cara untuk memanfaatkan bulan Rabiul Akhir untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT, yakni meningkatkan kualitas ibadah. Kita bisa melakukan hal ini dengan lebih khusyuk dalam beribadah, memahami makna ibadah yang kita lakukan, dan berusaha untuk mengerjakannya secara sempurna. 

Selain itu, untuk meningkatkan kedekatan pada Allah bisa juga dengan membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah untuk umat manusia. Membaca Al-Qur'an dapat membantu kita untuk lebih memahami ajaran Islam dan mendekatkan diri kepada Allah. 

Selanjutnya, sebagai upaya mengisi keimanan dan kedekatan pada Allah adalah berdzikir. Dzikir adalah kegiatan mengingat Allah. Berdzikir dapat dilakukan dengan cara membaca tasbih, tahlil, dan berbagai macam zikir lainnya. Dzikir dapat membantu kita untuk lebih tenang dan damai, serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.  Firman Allah: 

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ 

Artinya: "Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS Al-Baqarah: 152)

Hadirin jamaah jumat yang mulia, 

Kedua, memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, khususnya di bulan Rabiul Akhir ini. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, menyatakan bahwa terdapat pelbagai keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, salah satunya mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Shalawat merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia menyebutkan bahwa: "Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad SAW” 

Ketika kita membaca shalawat, kita sedang berdoa kepada Allah untuk melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Dan Allah telah berjanji bahwa barangsiapa yang bershalawat kepada Nabi Muhammad, maka Ia akan melimpahkan rahmat-Nya kepadanya sebanyak sepuluh kali lipat. 

Selanjutnya, orang yang senantiasa membaca shalawat, mendapat syafaat dari Nabi Muhammad. Syafaat adalah pertolongan dari Nabi Muhammad di hari kiamat. Nabi Muhammad telah bersabda bahwa orang yang paling berhak mendapat syafaatnya adalah orang yang paling banyak membaca shalawat kepadanya. 

Pun, membaca shalawat akan menghapus dosa. Nabi Muhammad telah bersabda seseorang yang sholat Ashar pada hari jumat, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak delapan puluh kali, maka akan diampuni dosa-dosanya sebanyak delapan puluh tahun dan dicatat sebagai ibadah delapan puluh tahun.  

Kemudian, memperbanyak shalawat akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Shalawat juga dapat memberikan perlindungan kepada kita dari berbagai macam mara bahaya. Nabi Muhammad SAW telah bersabda bahwa barang siapa yang membaca shalawat kepadanya sebanyak tiga kali dalam sehari, maka Allah akan melindunginya dari berbagai macam mara bahaya. 

3 dari 4 halaman

Lanjutan Khutbah Pertama

Hadirin jamaah jumat yang mulia,

Ketiga, puasa ayyamul bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah. Nama Ayyamul Bidh berasal dari bahasa Arab yang berarti "hari-hari putih". Hal ini dikarenakan pada malam hari-hari tersebut, bulan purnama bersinar sangat terang sehingga langit terlihat putih. 

Puasa Ayyamul Bidh hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Rasulullah sendiri sering melakukan puasa ini, bahkan beliau pernah bersabda:

 وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)    

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan). 

Dalam hadis tersebut, Ibnu Abbas ra. menceritakan bahwa Rasulullah SAW. selalu berpuasa pada ayyamul bidh, baik di rumah maupun dalam perjalanan. Hal ini menunjukkan bahwa puasa ayyamul bidh adalah amalan yang sangat dianjurkan, bahkan bagi Rasulullah SAW. sendiri. 

Hadirin jamaah jumat yang mulia,

Terakhir, selain amalan-amalan sunnah ini, umat Islam juga dapat melakukan amalan-amalan kebaikan lainnya di bulan Rabiul Akhir, seperti membaca Al-Qur'an, bersilaturahmi, dan menuntut ilmu. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Rabiul Akhir ini untuk memperbanyak amal ibadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

4 dari 4 halaman

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Saksikan Video Pilihan ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat