Kisah Teladan Rasulullah SAW: Kasih Sayang kepada Anak-Anak

Kisah Teladan Rasulullah SAW: Kasih Sayang kepada Anak-Anak - Islami

, Jakarta - Allah SWT menganugerahkan kepada seluruh manusia kasih dan sayang. Setiap manusia terlahir dengan hati yang baik, nantinya kitalah yang akan memilih tetap dengan kebaikan hati yang melahirkan rasa kasih dan sayang terhadap sesama makhluk Allah atau malah mengotorinya dengan hal-hal buruk sehingga menjadikan hati yang lemah lembut tadi menjadi sekeras batu.

Untuk menjadi manusia dengan hati yang lembut kita hanya perlu mencontoh kemuliaan hati Rasulullah SAW. Salah satunya cara beliau bersikap terhadap anak-anak.

Dari Anas Bin Malik RA. Ia berkata, “Rasulullah SAW pernah membawa putra beliau yang bernama Ibrahim, kemudian mengecup dan menciumnya.” (HR. Al-Bukhari)

Kasih sayang tersebut tidak hanya terkhusus bagi kerabat beliau saja, bahkan beliau curahkan juga bagi segenap anak-anak kaum muslimin. Kisah ini sebagaimana ditulis dalam karya Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim dalam bukunya berjudul “Sehari di Kediaman Rasulullah SAW”.

Saksikan Video Pilihan ini:

Siap-Siap, Cilacap Bakal Tes Swab Para Pelaku Perjalanan atau Pendatang

2 dari 3 halaman

Sangat Memuliakan Anak-anak

Asma’ binti ‘Umais istri Ja’far bin Abi Thalib menuturkan, “Rasulullah SAW datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri Ja’far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga air mata beliau menetes. Aku bertanya, ‘wahai Rasulullah, apakah berita tentang Ja’far telah sampai kepadamu?’ Beliau menjawab, ‘sudah, dia telah gugur pada hari ini!’ mendengar berita itu pun kami menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata, ‘buatkanlah makanan bagi keluarga Ja’far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka’.” (HR. Ibnu Sa’ad,At-Tirmidzi dan Ibnu Madjah)

Ketika air mata Rasulullah SAW menetes menangisi gugurnya para syuhada tersebut, Sa’ad bin ‘Ubaidah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah anda menangis?” Rasulullah menjawab,” ini adalah kasih sayang yang Allah letakkan di hati hamba-hambaNya yang memiliki kasih sayang.” (HR. Al-Bukhari)

Lalu ketika air mata Rasulullah SAW menetes disebabkan kematian putra beliau bernama Ibrahim, maka Abdurrahman bin ‘Auf bertanya kepada beliau, “Apakah Anda juga menangis wahai Rasulullah?” Rasulullah Menjawab, “wahai Ibnu ‘Auf, ini adalah ungkapan kasih sayang” kemudian air mata Rasulullah masih menetes, lalu beliau melanjutkan sabdanya, “sesungguhnya mata ini meneteskan air mata dan dan hati ini bersedih, namun kami tidak mengucapkan kecuali yang membuat Allah ridha, dan sesungguhnya kami sangat berduka berpisah denganmu wahai Ibrahim.”(HR. Al-Bukhari)

Akhlak Rasulullah SAW yang begitu agung memotivasi kita untuk meneladaninya dan menapaki jejak langkah beliau. Rasulullah SAW senantiasa membuat anak-anak senang kepada beliau, mereka menghormati dan memuliakan beliau.

Setiap kali Anas bin Malik melewati sekumpulan anak-anak, ia pasti mengucapkan salam kepada mereka. Anas berkata, “Demikianlah yang dilakukan Rasulullah” (Muttafaq ‘Alaih)

Meskipun anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, namun Rasulullah SAW tidaklah marah, memukul, membentak ataupun menghardik mereka. Beliau tetap berlaku lemah lembut dan tetap bersikap tenang dalam menghadapi mereka.

3 dari 3 halaman

Kasih Sayang Tanpa Batas

Dari Aisyah RA. Ia berkata, “Suatu hari pernah sekumpulan anak kecil dibawa ke hadapan Rasulullah SAW, lalu beliau mendoakan mereka, pernah juga seorang anak dibawa kepada beliau, lantas anak itu kencing pada pakaian beliau. Beliau segera meminta air lalu memercikkannya pada pakaian beliau tanpa mencucinya.” (HR. Al-Bukhari)

Abu Hurairah RA. Menceritakan, “Rasulullah SAW pernah menjulurkan lidahnya bercanda dengan Hasan bin Ali. Ia pun melihat merah lidah beliau, lalu ia segera menghambur menuju beliau dengan riang gembira.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 70)

Anas bin Malik RA. Menuturkan, “Rasulullah SAW sering bercanda dengan Zainab, putri Ummu Salamah, beliau memanggilnya dengan,’ya Zuwainab, ya Zuwainab,’ berulang kali.” (Zuwainab artinya: Zainab kecil) (As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 2141 dan Shahih Al-Jami’ no. 5025)

Kasih sayang beliau kepada anak tiada batas, meskipun beliau tengah mengerjakan ibadah yang sangat agung yaitu sholat. Beliau pernah mengerjakan sholat sambil menggendong Umamah putri Zainab binti Rasulullah dari suaminya yang bernama Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’. Pada saat berdiri beliau menggendongnya dan ketika sujud beliau meletakkannya. (Muttafaq ‘Alaih)

Mahmud bin Ar-Rabi’ mengungkapkan, “aku masih ingat saat Rasulullah memercikkan air dari sebuah ember pada wajahku, air itu diambil dari sumur yang ada di rumah kami.ketika itu aku baru berusia lima tahun.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW senantiasa memberikan pengajaran, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak. Abdullah bin Abbas menuturkan, “Suatu hari aku dibonceng di belakang Nabi SAW, beliau bersabda, “wahai anak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: jagalah (perintah dan larangan) Allah, pasti allah akan menjagamu. jagalah (perintah dan larangan) Allah, pasti kamu selalu mendapatkanNya di hadapanmu. Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi)

Demikianlah segelintir dari kemuliaan akhlak dan keluhuran budi pekerti serta sejarah kehidupan Rasulullah SAW. Semoga dapat menjadi teladan bagi kehidupan kita.