uefau17.com

Membedah Makna 'Dekengane Pusat' Gus Iqdam yang Viral di Medsos - Islami

, Jakarta - Kalimat 'Dekengane Pusat' saat ini benar-benar viral di Indonesia. Tak hanya di kalangan jamaah Majelis Sabilu Taubah (ST) di Kediri saja.

Ungkapan itu populer berkat Gus Iqdam ini enak sekali diucapkan. Tetapi bagaimana makna dekengane pusat ini sesungguhnya?

Dekengan, merupakan bahasa Jawa. Kata dekengan, berasal dari bahasa Belanda, yaitu dekking. Kata dekking dari bahasa Belanda, di bahasa Indonesia menjadi bahasa serapan, menjadi beking.

Istilah ‘beking’ kita cuplik dari kata Inggris ‘backing’, sedangkan istilah ‘deking’, dari kata Belanda, ‘dekking’.

Kata ‘dekengan’, di bahasa Jawa memiliki arti perlindungan atau dukungan secara finansial. Kata dekengan yang berasal dari bahasa Belanda dekking, di Indonesia sudah terjadi pembelokan makna.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dekengan memiliki Makna Perlindungan

Makna yang sebenarnya dari kata backing atau dekengan adalah perlindungan. Tapi ketika digunakan dalam konteks lain bisa menjadi mempunyai perlindungan, dukungan finansial, dan pengayoman.

Kalimat tersebut sebenarnya sudah sering berseliweran sejak lama, terutama soal politik atau lainnya. Misalnya dalam kalimat, 'Orang itu sulit kena hukum, karena ada dekengan pusat wajar lah', 'Orang kalau dekengane pusat apa apa mudah'.

Dua kalimat ini setidaknya dekengan pusat bermakna punya orang kuat, punya orang dalam.

Berbeda ketika kalimat dekengane pusat ini yang saat ini viral. Oleh Gus Iqdam dan jamaah majelis Sabilu Taubah ini memiliki arti yaitu dukungan atau backingan dari Allah.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Gus Iqdam Soal Dekengane Pusat

Gus Iqdam, menjelaskan asal-usul istilah 'Dekengan Pusat' ini dalam acara Lailatul Ijtima' yang disiarkan langsung di YouTube NU Channel pada Rabu (02/08/2023) malam.

Gus Iqdam menjelaskan, istilah 'Dekengan Pusat' ini merupakan salah satu barokah dari sanad keilmuan yang ia terima selama menjadi santri di Pesantren Al-Falah Ploso Kediri.

"Saya waktu itu menerangkan fadhoilul ibadah (keutamaan ibadah) itu pada bab sholat-sholat sunnah. Sholat qabliyah subuh kalau tidak salah," ujarnya.

Sholat qabliyah subuh mempunyai fadilah yang banyak sekali. Di antaranya termasuk bisa menyembuhkan penyakit apa saja, bisa menaikkan derajat, dan masih banyak lainnya, tambah Gus Iqdam.

Pada saat berbicara itu, banyak pejabat hadir, banyak pejabat-pejabat yang mendadak tiba-tiba sholeh kemudian ngaji di samping Gus Iqdam. Menurutnya, santri itu tidak pernah mengonsep apapun.

"Lha dari situ tiba-tiba saya bilang, dekenganmu wes gak trimo pejabat (backingan kamu sudah tidak terima pejabat). Kalau kamu mau melakukan sholat sunnah atau sholat qabliyah atau sholat rawatib apapun, dekenganmu pusat (backinganmu pusat)," ucapnya.

Akhirnya, kata Gus Iqdam, semua jamaah terdiam. Pusat diartikan langsung Allah Ta'ala. Di situ semua jamaah bertepuk tangan. Gus Iqdam menekankan sekali lagi yang penting ngaji, ngaji, dan ngaji.

"Spontanitas saya ya karena ilmu tadi mungkin barokah guru-guru saya, barokah riyadhoh-riyadhoh dan tirakat guru-guru saya," imbuhnya.

Kalimat dekengane pusat, bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi kini memberikan banyak rejeki bagi orang-orang kreatif. Salah satu contoh asdalah penjualan kaos dan sticker bertuliskan dekengane pusat ini laris manis.

Penulis: Nugroho Purbo

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat