uefau17.com

Jangan Takut Mati, Hanya Beda Tipis dengan Tidur Menurut Profesor Muslim Ini - Islami

, Jakarta - Sebagian orang takut mati. Kematian berarti dia akan dimakamkan dan sendirian di alam kubur.

Bahkan ketakutan terhadap kematian juga mungkin terjadi pada Anda. Terlebih, jika seseorang masih mendambakan nikmat dunia dan merasa masih banyak PR yang perlu dilakukan di dunia.

Ada berbagai alan orang takut mati. Bagi umat Islam, misalnya, takut mati karena merasa amalnya masih belum cukup untuk menyelamatkan dari siksa kubur dan neraka.

Alasan lain bisa bermacam-macam. Namun, dalam perspektif lain, seseorang kebanyakan takut mati karena nanti akan sendirian di alam kubur.

Kondisi ini tentu berbeda dengan di dunia, ketika seseorang bisa berinteraksi dengan keluarga, tetangga, teman dan lainnya. Sementara, di alam kubur, seseorang akan sendiri.

Namun, sepertinya ketakutan terhadap kematian itu berlebihan jika mengetahui penjelasan tentang kematian menurut guru besar Prof. Said Agil Husin Al Munawar, Guru Besar Bidang Fikih UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kematian Hanya Berbeda Tipis Dengan Tidur

Mengutip Islami.co, Prof Said Agil Husin Al Munawar menjelaskan bahwa kematian itu tidak jauh berbeda dengan tidur. Kedua hal itu hanya beda tipis saja.

“Kalau orang yang mati, berarti dia tidur tidak bangun lagi. Tapi, kalau orang yang tidur, dia mati tapi bangun lagi. Iya, kan? Bedanya, kan, hanya itu. Itulah ayat 42 dari surah Az Zumar,” paparnya.

Ia melanjutkan dengan membacakan ayat yang dimaksud.

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

“Allah yang mematikannya ketika Allah kehendaki mati. (Tapi) ketika Allah tidak kehendaki mati, itulah orang yang sedang tidur. Kalau dia mati, Allah tahan ruhnya, kalau dia masih hidup lagi Allah kirim ruhnya itu sampai batas waktu tertentu, (yakni) kematian yang sebenarnya. Sesungguhnya, kata Allah, pada yang demikian itu pertanda kebesaran dan keagungan Allah bagi kaum yang berpikir,” Said Agil menerjemahkan, dikutip Kamis (3/8/2023).

3 dari 3 halaman

Orang Beriman Tidak Takut Menghadapi Kematian

Lantas, mengapa manusia yang beriman tidak takut mati?

“Bagi seorang yang beriman, kematian itu adalah suatu nikmat. Nikmat sekaligus kebahagiaan,” bebernya.

Menurut sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama di era Kabinet Gotong Royong ini, orang beriman menganggap kematian sebagai nikmat karena membuat dirinya bisa segera bertemu dengan Sang Pencipta.

“Kenapa dikatakan nikmat? Karena dengan kematian itu mempercepat pertemuannya dengan penciptanya, (yaitu) Allah Swt. (Juga) mempercepat pertemuannya dengan makhluk yang paling dicintai-Nya, yaitu Rasulullah Saw.,” ulasnya.

Tim Rembulan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat