, Jakarta - Jemaah haji asal Indonesia, sepulang menjalankan ibadah haji biasanya tersemat di depannya satu kata yaitu haji, atau satu huruf kapital H dalam penulisan namanya.
Uniknya jika dipanggil tanpa label haji, ada yang tersinggung. Katanya harus komplit manggilnya dengan gelar hajinya tersebut.
Mengenai penyematan gelar haji ini ada beberapa versi, dan fenomena ini terjadi turun temurun sudah sejak lama, dan menjadi kelaziman di masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Apakah gelar haji ini ada di zaman Rasulullah SAW?
Simak Video Pilihan Ini:
Luar Biasa!! Bayi Jumbo 5,7 Kilogram Lahir dengan Persalinan Normal di Cilacap
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bentuk Identifikasi Belanda
Dilansir nu.or.id, sejauh kisah tentang ibadah haji pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat, tak sekali pun mengisyaratkan penahbisan gelar “haji” kepada yang bersangkutan.
Darimana budaya pemberian gelar tersebut berasal? “Gelar Haji yang hanya berlaku di kalangan bangsa kita ini sejatinya merupakan bentuk identifikasi orang Belanda saja,” terang Joko Prihatmoko, peneliti muda NU, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Indonesia (LPPI) ini, ibadah haji menyebabkan para pelaksananya mempunyai nyali untuk memberontak pada kolonial Belanda. Kerenanya, setiap warga pribumi yang pulang dari Makkah kemudian diwaspadai.
Salah satu bentuk kewaspadaan itu dengan mengidentifikasi mereka. “Belanda mengidentifikasi dengan gelar tersebut, bahwa orang yang datang lagi ke Indonesia setelah pergi haji, maka dipastikan akan melawan Belanda. Hal ini bisa dilacak dari para pejuang yang ternyata memang banyak bergelar Haji, seperti H Hasyim Asy’ari, H Agus Salim, H Ahmad Dahlan, dan yang lain,” tegasnya.
Advertisement
Gelar Haji Bukan dari Belanda
Gelar haji ini sudah digunakan oleh umat Islam sejak zaman dahulu, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa naskah sudah menyebut orang dengan bergelar haji, misalnya Haji Sunda dalam Babad Cirebon.
Hal itu disampaikan oleh Sejarawan NU, H Abdul Mun’im DZ, saat diwawancarai NU Online pada Selasa (28/6/2022). Karenanya, ia menegaskan, bahwa gelar haji disandang oleh umat Islam bukan atas dasar ordonansi Belanda pada 1859, melainkan sudah lebih lama dari itu. Ia juga menyebut para ulama dan raja di Riau sejak dahulu sudah menggunakan gelar itu pada abad 17 dan 18.
“Memang sudah lama, jauh sebelum Belanda menerapkan ordonansi Haji. Ordonansi baru 1859. Baru efektif pada tahun 1872 karena Belanda baru mendapat konsulat di Jeddah,” katanya.
Mun’im menjelaskan bahwa penyematan gelar haji dari Belanda itu digunakan untuk mengontrol dan mencatat pergerakan kaum nasionalis. Pasalnya, kebanyakan haji ini membawa gerakan kemerdekaan. Sepulang dari haji, mereka menjadi seorang yang militan dalam pergerakan.
“Termasuk ulama-ulama pemberontakan, rata-rata haji. Pemberontakan Banten rata-rata haji. Itu juga pasca Diponegoro,” ujar Mun’im. Penerapan ordonansi itu respons sebagai pergerakan peran umat Islam sepulang dari menunaikan ibadah di tanah suci Makkah.
Mun’im menyebut bahwa Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari sendiri memulai gerakannya dari Makkah, begitupun para ulama lainnya. Baca Juga:
“Belanda tahu asalnya dari sana. Makanya langsung membuat ordonansi hingga membatasi,” tuturnya. Setelah ada ordonansi, umat Islam Indonesia tetap menggunakan gelar haji pada namanya. “Haji Misbach, Haji Samanhudi, Haji Hasyim Asy’ari. Beda dengan gelar Haji dari Belanda,” katanya.
Bahkan, para ulama NU juga mencantumkan gelar tersebut dalam deklarasi NU. “Kalau di NU statute 1926, semuanya menggunakan gelar haji. Ditulis lengkap,” ujarnya.
Jika gelar haji itu karena ordonansi Belanda, kata Mun’im, dapat dipastikan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengharamkannya. “Kalau (gelar haji) diklaim Belanda bisa saja melarang. Kiai Hasyim kan sensitif sekali dengan Belanda. tetapi tetap memakai. Dia merujuk tidak pada ordonansi, tetapi pada fakta sejarah,” jelasnya.
Ia mencontohkan, bahwa Kiai Hasyim membuat fatwa tidak wajib berhaji pada masa agresi militer Belanda. Hal itu sebagai bentuk perlawanan terhadap propaganda Belanda yang sudah siap memberangkatkan umat Islam Indonesia dengan kapal dan perjalanan terbaik.
“Belanda rugi besar karena sudah menyediakan fasilitas yang bagus-bagus, dikasih fasilitas macam-macam. Belanda sudah investasi banyak. Mbah Hasyim ngerti geopolitik,” ungkapnya.
Sementara itu, sudah ada sertifikasi haji dari para ulama di sana dalam bentuk pernyataan tertulis, lengkap dengan perubahan namanya.
“Itu ada sertifikatnya. Kita mengacu pada itu, bukan sertifikasinya Belanda,” tegas Mun’im.
Penulis: Nugroho Purbo
Ulama NU Setamatkan Gelar Haji dalam NU Statute 1926
Bahkan, para ulama NU juga mencantumkan gelar tersebut dalam deklarasi NU. “Kalau di NU statute 1926, semuanya menggunakan gelar haji. Ditulis lengkap,” ujarnya.
Jika gelar haji itu karena ordonansi Belanda, kata Mun’im, dapat dipastikan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari mengharamkannya. “Kalau (gelar haji) diklaim Belanda bisa saja melarang. Kiai Hasyim kan sensitif sekali dengan Belanda. tetapi tetap memakai. Dia merujuk tidak pada ordonansi, tetapi pada fakta sejarah,” jelasnya.
Ia mencontohkan, bahwa Kiai Hasyim membuat fatwa tidak wajib berhaji pada masa agresi militer Belanda. Hal itu sebagai bentuk perlawanan terhadap propaganda Belanda yang sudah siap memberangkatkan umat Islam Indonesia dengan kapal dan perjalanan terbaik.
“Belanda rugi besar karena sudah menyediakan fasilitas yang bagus-bagus, dikasih fasilitas macam-macam. Belanda sudah investasi banyak. Mbah Hasyim ngerti geopolitik,” ungkapnya.
Sementara itu, sudah ada sertifikasi haji dari para ulama di sana dalam bentuk pernyataan tertulis, lengkap dengan perubahan namanya.
“Itu ada sertifikatnya. Kita mengacu pada itu, bukan sertifikasinya Belanda,” tegas Mun’im.
Penulis: Nugroho Purbo
Terkini Lainnya
Islam Kejawen Cilacap Gelar Memetri Bumi, Tradisi Berumur 200 Tahun
24 Jam Layani Jemaah Haji, Ini Rute dan Peta Layanan Bus Shalawat di Makkah
Keutamaan Membaca Surah Az-Zukhruf, Dipermudah Urusan Hidup hingga Terlindung dari Himpitan Kubur
Simak Video Pilihan Ini:
Bentuk Identifikasi Belanda
Gelar Haji Bukan dari Belanda
Ulama NU Setamatkan Gelar Haji dalam NU Statute 1926
Indonesia
Haji
Islam
Berita Islami
gelar
masyarakat.
Gelar Haji
Rekomendasi
5 Bacaan Wajib dalam Sholat, apabila Ditinggalkan Sholat Tidak Sah Kata Buya Yahya
4 Hal Menakjubkan Konsisten Bangun Malam, Karier Moncer hingga Perlindungan Allah Kata UAH
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Orang Rajin Sholat tapi Masih Gemar Maksiat, Ustadz Adi Hidayat Pastikan Ada 1 Kesalahan yang Terjadi
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Jarang Diketahui, Karomah Kewalian Mbah Moen Diungkap Ustadz Adi Hidayat
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan dan Maksiat
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
Populer
Macam-Macam Maksiat Hati dan Bahayanya Menurut Syekh Nawawi
Top 3 Islami: Tatkala Malaikat Jibril Bertanya, Kapan Kiamat Terjadi? Cincin Buya Yahya Ada Naganya?
Jarang Diketahui, Karomah Kewalian Mbah Moen Diungkap Ustadz Adi Hidayat
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024
DPR Segera Panggil Menag Yaqut Terkait Carut-Marut Pelaksanaan Haji 2024
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Ketua KPK Bantah Alex Marwata soal Tenggat Waktu Penangkapan Harun Masiku
Inovasi Layanan Deposit ala Desi Selviana, Mengenal Budaya Lokal Sulsel Jadi Lebih Seru
5 Bacaan Wajib dalam Sholat, apabila Ditinggalkan Sholat Tidak Sah Kata Buya Yahya
Pemerintah Siapkan 40.021 Formasi CPNS di IKN, 5% untuk Orang Kaltim
Perbedaan SIM Lama dan SIM Baru, Ketahui Biaya dan Syarat Buat Terbarunya di 2024
Damon Albarn Lempar Pertanyaan soal Palestina di Festival Glastonbury 2024: Apa Menurutmu Ini Perang yang Tak Adil?
Cak Imin: Cawagub Anies Diputus Lewat Musyawarah, Belum Berniat Pasangkan dengan Sohibul
BRI Ubah Aturan Rekening Pasif, Saham BBRI Ditutup Hijau
Orang Termiskin di Dunia Adalah Jerome Kerviel, Punya Utang Miliaran
Banyak KRL Sudah Uzur, KAI Minta Suntikan Negara Rp 2 Triliun
6 Potret Ekspektasi Vs Realita Liburan di Pantai, Gagal Menikmati Keindahan
Potret Harmonis Keluarga Attar Syach dan Duta Sheila On 7, Saudara Ipar Kompak
Jerman Pindahkan Dana USD 150 Juta ke Aset Kripto