uefau17.com

Enam Golongan Ini Dapat Keringanan Tidak Melaksanakan Puasa Ramadhan - Islami

, Jakarta Bulan ramadhan yang penuh berkah tinggal menghitung hari. Ragam persiapan dilakukan umat muslim untuk menyambut bulan yang penuh ampunan ini.

Seluruh umat muslim dunia pada bulan ini diperintahkan untuk wajib puasa. Diketahui, puasa termasuk ke dalam salah satu rukun Islam yang ke empat.

Begitu banyak keistimewaan yang melipah pada Bulan Ramadhan setiap tahunnya. Mulai dari penghapusan dosa, pahala yang berlipat.

Hingga bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Lailatul Qadar. Umat Muslim di Indonesia sangat menantikan bulan ramadhan ini.

Sebagaimana perintah Allah untuk berpuasa pada bulan Ramadan terpatri dalam surah Al-Baqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn.”

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Meski semua Kaum Muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa Ramadhan, Allah meringakankan beberapa golongan untuk tidak menjalankan puasa.

Namun demikian, ada beberapa golongan atau kategori yang mendapat keringanan dari Allah untuk tidak berpuasa. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan enam golongan yang memperbolehkan untuk tidak berpuasa pada Bulan Ramadan:

Belum Akil Baligh

Seorang muslim yang belum Mukallaf (dibebankan syariat Islam) maka belum diwajibkan untuknya melaksanakan kewajiban-kewajiban yang ada dalam agama.

Orang mukallaf dapat dipastikan mereka yang sudah baligh dan sudah melewati masa mumayyiz (masa menjelang akil baligh). Namun, pembiasaan berpuasa sedari kecil merupakan hal yang baik untuk dilakukan seperti yang dilakukan sebagian umat Muslim di Indonesia.

Puasa setengah hari lazim diberikan orang tua kepada anak-anaknya yang belum baligh sebagai bentuk latihan.

Sementara itu, tanda baligh seorang anak sendiri ada tiga, yaitu: umur 15 tahun sempurna bagi lelaki maupun perempuan, mimpi basah bagi lelaki dan haid bagi perempuan.

** bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

ODGJ

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ memiliki masalah dalam akal pikirannya. Sehingga tidak dibebankan untuk menjalankan syariat, termasuk salat.

Hal ini merupakan salah satu banyaknya bentuk rahmat dari Allah SWT. Sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

رُفعَ القلَمُ عن ثلاثةٍ : عنِ الصَّبيِّ حتَّى يبلغَ ، وعن المجنونِ حتَّى يُفيق ، وعنِ النَّائمِ حتَّى يستيق

“Pena catatan amal diangkat dari tiga orang: dari anak kecil sampai dia baligh, dari orang gila sampai ia waras, dari orang yang tidur sampai ia bangun.” (HR. Bukhari)

Sakit

Jika dengan berpuasa dapat membahayakan bagi si penderita sakit, maka Islam memperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan dan dapat menggantinya pada hari yang lain.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surah Al-Baqarah 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.”

Artinya: “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185).

3 dari 3 halaman

Wanita Haid

Tak hanya boleh untuk tidak berpuasa, wanita haid bahan haram untuk melakukkan puasa pada bulan Ramadhan termasuk juga salat. Sama seperti halnya sakit, wanita haid wajib mengganti jumlah puasa yang ia tinggalkan.

Sebuah hadis menerangkan:

‘Mu'adzah dia berkata: Saya bertanya kepada ‘Aisyah seraya berkata: “Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat?” Maka Aisyah menjawab: “Apakah kamu dari golongan Haruriyah ? “ Aku menjawab: “Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.” Dia menjawab,: “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat.’ (HR. Muslim).

Musafir

Seorang yang tengah melakukan perjalanan (musafir) diperbolehkan untuk tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Hal ini disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 185

Lansia

Golongan orang lanjut usia (lansia) juga termasuk golongan yang boleh untuk tidak melakukan ibadah puasa Ramadan dan tidak wajib menggantinya di bulan yang lain, namun ia diwajibkan untuk membayar fidyah.

Dilansir dari laman resmi Nu.or.id, Fidyah yang harus dibayar lansia adalah berupa memberikan makanan sebanyak satu mud atau setara dengan tujuh ons kepada orang miskin. Satu mud itu berlaku untuk satu kali puasa yang ia tinggalkan.

Itulah enam golongan yang boleh tidak puasa pada bulan Ramadhan. Semoga kita bisa melewati ibadah dalam Bulan Ramadan nanti dengan khusyuk hingga hari kemenangan Idul Fitri tiba, amiin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat