uefau17.com

Benarkah Ruh Orang Meninggal Bisa Bertemu dengan Ruh Manusia yang Masih Hidup? - Islami

, Jakarta - Seringkali beredar cerita ada seseorang yang bertemu dengan orang yang telah meninggal. Barangkali, lebih tepat adalah ruh orang meninggal.

Ada pula yang bercerita, bertemu dengan ruh orang mati melalui mimpi. Sebab, secara lahir, jasad orang meninggal telah dikubur. Sementara waktu, seseorang berada di alam barzah sebelum kiamat tiba.

Lantas, benarkah seseorang bisa bertemu dengan ruh orang meninggal, atau sebaliknya ruh orang meninggal bertemu dengan ruh manusia?

Mengutip laman NU, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh. Ruh inilah yang menghasilkan dan mendukung kegiatan-kegiatan psikis dan yang menghidupkan jasad manusia.

Ketika ruh berpisah dengan jasad manusia, maka itulah yang disebut dengan kematian. “Mati adalah sebuah peristiwa saat ruh berpisah dengan jasad,” kata kiai muda NU Provinsi Lampung, KH Ahmad Ishomuddin, dikutip dari laman NU Online, Senin (30/1/2023).

Mengutip penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ruh terdiri dari dua macam. Pertama, ruh yang mendapat kenikmatan dari Allah dengan diberi kebebasan serta tidak dibelenggu sehingga mereka bisa saling bertemu dan mengingat apa yang terjadi di dunia.

“Kedua, ruh yang mendapat siksaan dan disibukkan dengan siksaan yang menimpanya dan tidak bisa saling berkunjung dan bertemu,” kata Gus Ishom, sapaan karibnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruh Orang Meninggal Bisa Bertemu dengan Ruh Orang Hidup

Ia mengungkapkan bahwa ruh orang yang meninggal ini bisa bertemu dengan ruh manusia yang masih hidup. Hal ini dijelaskan oleh banyak ulama dengan berbagai dalil dari kitab-kitab yang di antaranya menyebutkan pertemuan tersebut terjadi saat manusia masih hidup tertidur.

“Ruh orang yang meninggal dunia bisa bertemu dengan yang masih hidup dalam mimpi. Karena mimpi terdiri dari tiga jenis,” jelasnya.

Pertama, mimpi dari Allah yang di antaranya bertemu dengan ruh orang-orang yang sudah meninggal dunia. Di antara ciri mimpi yang datang dari Allah adalah perasaan senang dan bahagia saat bermimpi. Hal itu terbawa sampai orang yang bermimpi tersebut terbangun dari tidur.

“Kedua, mimpi berupa terbawanya aktivitas keseharian dalam tidur dan mimpi yang berasal dari setan yang di dalamnya diwarnai dengan ketakutan-ketakutan,” ungkapnya.

Terkait dengan berpisahnya ruh dari jasad ini, Gus Ishom menjelaskan bahwa semua merupakan rahasia Allah swt. Kematian ini ia ibaratkan seperti umur buah kelapa yang tidak tahu kapan akan jatuh dari pohonnya.

Ada yang masih berbentuk bunga sudah jatuh. Namun, ada juga yang sudah tua sampai dengan tumbuh di atas pohon tidak jatuh-jatuh.

Tim Rembulan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat