, Jakarta Dalam perjalanan panjang evolusi manusia, banyak aspek telah berubah dari waktu ke waktu, membentuk kita menjadi spesies yang unik di planet ini. Namun, pada beberapa kesempatan, penemuan-penemuan yang mengguncangkan fondasi pemahaman kita tentang evolusi manusia muncul.
Salah satu fenomena yang membingungkan para ilmuwan dan merangsang diskusi adalah Keluarga Ulas, sebuah keluarga di Turki yang menggemparkan dunia ilmiah dengan cara mereka berjalan, dimana mereka menggunakan telapak tangan mereka untuk merangkak.
Dari makalah ilmiah hingga dokumenter BBC yang memaparkan perjalanan keluarga ini, berikut ini informasi lengkap yang telah rangkum dari New York Post, Rabu (30/8/2023).
Advertisement
Kematian mendadak ratusan burung pipit di Cirebon Jawa Barat masih menjadi tanda tanya. Dokter dan labkes Cirebon turun tangan selidiki fenomena aneh ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keluarga Ulas - Fenomena yang Membingungkan Evolusi Manusia
![Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki berjalan dengan cara merangkak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/nOZDIRphzxPR7q02SiMsutyZJIM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4556965/original/076834000_1693377922-4.jpg)
Sebuah keluarga di Turki, yang dikenal dengan nama Keluarga Ulas, telah menjadi pusat perhatian ilmuwan dan peneliti karena cara berjalan yang unik dan mengejutkan yang mereka tunjukkan. Fenomena ini membingungkan para ilmuwan dan menantang pemahaman kita tentang evolusi manusia.
Keluarga ini pertama kali diperkenalkan kepada publik melalui sebuah makalah ilmiah dan film dokumenter BBC pada tahun 2006 dengan judul Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki.
Advertisement
Penemuan Unik
![Keluarga Ulas digambarkan dalam film dokumenter BBC](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MJPa-GblGr9S0EBwT8pxJXjGk20=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4556966/original/018737700_1693377923-2.jpg)
Para ilmuwan, seperti Professor Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusi dari London School of Economics, terkejut dengan temuan mereka tentang keluarga ini. Dalam keluarga ini, dari 18 anak yang diamati, enam diantaranya lahir dengan karakteristik yang tidak pernah ditemukan pada manusia modern.
Hal ini termasuk cara berjalan dengan menggunakan telapak tangan seperti merangkak beruang, yang merupakan tanda-tanda "devolusi" atau mundurnya evolusi manusia. Namun, pendapat ilmuwan tentang fenomena ini bervariasi.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini mungkin merupakan langkah mundur dalam evolusi manusia, menghubungkan keluarga ini dengan masa ketika manusia belum sepenuhnya menjadi makhluk bipedal (berjalan dengan dua kaki). Meskipun ada yang skeptis terhadap teori ini, temuan ini menunjukkan bahwa manusia mungkin memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk pergerakan yang lebih primitif.
Penafsiran Temuan
![Para peneliti di Universitas Liverpool menemukan bahwa anak-anak yang menjadi pusat penelitian ini memiliki kerangka yang lebih mirip kera dibandingkan manusia dan memiliki otak kecil yang menyusut.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/J0MBq-15TUoXj9h8W61fs2sl3vQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4556967/original/058524000_1693377923-1.jpg)
Kontroversi dan diskusi timbul setelah munculnya temuan ini. Keluarga Ulas digambarkan sebagai "mata rantai yang hilang antara manusia dan kera", menunjukkan bahwa mereka mungkin merupakan titik peralihan antara kera dan manusia. Meskipun penelitian di Universitas Liverpool menunjukkan bahwa anak-anak ini memiliki kerangka yang lebih mirip dengan kera dan otak yang lebih kecil, penafsiran tentang temuan ini tetap menjadi perdebatan.
Sejumlah ilmuwan, seperti Profesor Humphrey, mencatat bahwa fenomena ini mungkin berkaitan dengan masa transisi antara pergerakan seperti kera dan menjadi makhluk bipedal sepenuhnya. Mereka menyarankan bahwa lingkungan dan dorongan perkembangan anak-anak ini mungkin memainkan peran dalam menghasilkan cara berjalan yang unik ini.
Dalam upaya untuk membantu anak-anak keluarga Ulas, mereka telah diberikan fisioterapis dan peralatan untuk membantu mereka berjalan dengan kedua kaki. Hal ini menghasilkan peningkatan signifikan dalam mobilitas anak-anak tersebut.
Meskipun masih banyak misteri yang mengelilingi fenomena ini, temuan ini mengingatkan kita tentang kompleksitas evolusi manusia dan bagaimana lingkungan dan perkembangan dapat mempengaruhi karakteristik unik kita sebagai spesies.
Fenomena keluarga Ulas telah memunculkan debat yang kompleks di kalangan ilmuwan. Meskipun kontroversi seputar interpretasi temuan mereka, hal ini secara menarik mengingatkan kita akan kompleksitas evolusi manusia dan sejauh mana kita belum memahami sepenuhnya perjalanan evolusi tersebut. Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perubahan lingkungan, faktor genetik, dan faktor sosial dapat memengaruhi arah evolusi manusia.
Terkini Lainnya
Keluarga Ulas - Fenomena yang Membingungkan Evolusi Manusia
Penemuan Unik
Penafsiran Temuan
Keluarga Ulas
Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki
kisah misteri
Evolusi Manusia
hotnonseo
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Disebut Baby Face, Ini 7 Potret Putri Titian saat Asuh 2 Anak
81 Apk Pinjol Ilegal yang Masih Aktif dan Harus Diwaspadai Bahayanya
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
7 Bumbu Sate Kambing dan Sapi Enak, dari Marinasi Hingga Cocolan
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata
Daftar Wakil Presiden Soeharto Selama 3 Dekade, Simak Masa Jabatannya
Cara Cek Bantuan BPNT Online, Cukup dengan HP
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Kiprah Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Raih Predikat Finalis Berbakat Berkat Permainan Musik Kecapi
81 Apk Pinjol Ilegal yang Masih Aktif dan Harus Diwaspadai Bahayanya
Bank Sentral Rusia Akui Pakai Kripto Buat Hindari Sanksi Barat
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Sunnah Terbaik pada pada Malam dan Hari 1 Muharram
Hasil Pengukuran Serentak Intervensi Stunting: 5,8 Juta Balita Indonesia Alami Masalah Gizi
Saham Kripto Gagal Ambil Celah dari Reli Sektor Teknologi
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Pemuda di Gresik Rekam Aksi Gantung Diri Melalui Handphone, Keluarga Menolak Autopsi
Penampakan Penemuan Lukisan Gua Tertua di Dunia, Ada di Indonesia
Antam Masuk BUMN dengan Laba Terbesar, Apa Strateginya?
Antisipasi Peningkatan Jumlah Penumpang di Tahun Baru Islam, PT KA Bandung Operasikan KA Lodaya Tambahan