uefau17.com

Doa Mengusir Orang agar Tidak Betah, Pahami Adab Memperlakukan Tamu Menurut Islam - Hot

, Jakarta Mengusir tamu secara terang-terangan tentu merupakan perbuatan yang tidak sopan dan merendahkan. Meski demikian, bukan berarti kita tidak boleh berharap tamu segera pulang, jika kita memang punya kepentingan lain. Karena itulah, daripada mengusir secara terang-terangan, alangkah lebih baik jika kita membaca doa mengusir orang agar tidak betah.

Islam mengajarkan agar sebagai muslim hendaknya kita senantiasa untuk memuliakan tamu. Sebaliknya, sebagai tamu pun kita juga harus tahu diri juga harus memuliakan tuan rumah. Jangan sampai kunjungan kita dapat mengganggu aktivitas tuan rumah.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abu Syuraih Al Ka’bi bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya.” (Kitab Bukhari no. 5670)

Meski kita diajarkan untuk senantiasa untuk memuliakan tamu, tentu ada beberapa kondisi di mana kita berharap tamu segera pulang, agar kita bisa melakukan aktivitas lain, seperti istirahat dan bekerja. Mengusirnya secara terang-terangan tentu akan menjadi perilaku yang tidak sopan dan merendahkan. Oleh karena itu, kita bisa membaca doa mengusir orang agar tidak betah.

Berikut adalah sejumlah bacaan doa mengusir orang agar tidak betah, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (17/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Doa Mengusir Orang agar Tidak Betah dan Dilindungi dari Keburukan Tetangga

Tamu yang datang ke rumah bisa jadi merupakan tetangga dekat kita. Kadang ketika mereka bertamu, mereka juga bisa lupa waktu sehingga kita merasa sungkan untuk memintanya pergi. Jika kita menghadapi situasi semacam itu, kita bisa membaca doa mengusir orang agar tidak betah, serta terhindar dari keburukan tetangga yang bertamu hingga lupa waktu. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِيْ قَبْلَ المَشِيْبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ رَبًّا، وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ عَذَابًا، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِيْ، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِيْ، إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا

Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunu ‘alayya robban, wa min maalin yakuunu ‘alayya adzaaban, wa min kholiilin maakirin, ‘ainuhu taroonii, wa qolbuhu yar’aanii, in ro’aa hasanatan dafanahaa, wa idzaa ro’aa sayyi’atan adzaa’ahaa

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk, dan dari istri yang membuatku beruban sebelum waktunya, dan dari anak yang menguasaiku, dan dari harta yang menjadi azab atasku, dan dari teman dekat pembuat makar, matanya melihatku sedang hatinya mengawasiku, jika ia melihat kebaikan pada diriku maka ia menyembunyikannya, dan jika ia melihat keburukan maka ia menyebarkannya."

3 dari 6 halaman

Doa Mengusir Orang agar Tidak Betah Berdasarkan Hadis Nabi

Selain doa tersebut, kita juga bisa membaca doa mengusir orang agar tidak betah yang diajarkan Rasulullah SAW. Doa mengusir orang agar tidak betah ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA. Ia berkata bahwa salah satu doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW untuk terhindar dari tetangga yang buruk adalah sebagai berikut:

اللّهُمَّ! إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِي دَارِ الْمُقَامِ فَإِنَّ جَارَ الدُّنْيَا يَتَحَوَّلُ

Allahumma inni a’uuzubika min jaaris-su`i fi daaril-muqaam fa inna jaarad-dun-ya yatahawwal

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di akhirat karena tetangga di dunia akan senantiasa berubah-ubah."

4 dari 6 halaman

Doa Mengusir Orang agar Tidak Betah dan Segera Pulang

Selain tetangga, tamu yang datang ke rumah bisa saja adalah seorang teman. Kedatangan mereka ke rumah mungkin saja tidak dengan niat buruk, hanya saja sering kali kehadiran mereka bisa saja di waktu yang kurang tepat, sehingga kita ingin mereka pergi. Jika situasi tersebut terjadi, kita bisa membaca doa mengusir orang agar tidak betah berikut ini:

اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ

Allahumma 'inni 'audhubika min yaum alssu'i, wamin laylat alssu'i, wamin saeat alssu'i, wamin sahib alssu'i, wamin jar alssu' fi dar almuqama

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (HR Thabrani)

5 dari 6 halaman

Cara Mengusir Orang Tanpa Membuatnya Tersinggung

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Islam mengajarkan kita semua untuk memuliakan tamu. Bahkan jika kita menginginkan tamu itu pergi, kita harus melakukannya dengan cara yang membuat mereka tidak merasa tersinggung atau merasa direndahkan.

Membaca doa mengusir orang agar tidak betah untuk meminta kepada Allah SWT agar dihindarkan dari keburukan tetangga merupakan salah satu caranya. Namun yang jelas penting untuk ditekankan bahwa sebaiknya kita tidak menggunakan cara kasar untuk meminta seseorang pergi dari rumah kita. Sebagai gantinya, mencoba membaca doa agar orang tersebut tidak betah bisa menjadi solusi yang lebih baik.

Dengan mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini, mungkin orang tersebut dapat mengubah sikapnya menjadi lebih baik.

Selain memanjatkan doa mengusir orang agar tidak betah, ada beberapa langkah yang dapat diambil agar kita tidak merasa terganggu dengan kehadiran orang lain, terutama jika kita tidak terlalu menyukainya. Misalnya:

  1. Ajak bicara secara empat mata dengan hati yang terbuka. Mungkin orang tersebut tidak memiliki niat jahat yang menyebabkan kita ingin mengusirnya.
  2. Jangan mengusirnya dengan cara kasar, bahkan jangan membalasnya dengan kejahatan yang lebih besar. Hal ini dapat memicu konflik yang lebih serius dan sulit untuk menemukan solusinya.
  3. Tetaplah santai dan tenang, terutama setelah membaca doa agar orang tersebut tidak betah.
  4. Cobalah untuk tidak terus memikirkannya dan fokus pada tindakan baik di masa depan setelah meredakan kemarahan karena merasa terganggu.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat mencoba mencapai penyelesaian yang lebih baik dan membangun hubungan yang lebih harmonis dengan orang lain.

6 dari 6 halaman

Adab Memperlakukan Tamu Menurut Islam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Islam selalu mengajarkan untuk selalu memuliakan tamu. Bahkan jika kehadirannya tidak tepat dan mengganggu kepentingan kita, kita dianjurkan untuk mencoba memintanya pulang dengan cara yang baik, salah satunya dengan membaca doa mengusir orang agar tidak betah.

Selain itu, ada sejumlah adab yang perlu kita pahami ketika ada seseorang yang bertamu. Berikut adalah sejumlah adab memperlakukan tamu berdasarkan ajaran Islam:

1. Menerima Tamu dengan Ramah

Ketika tamu datang berkunjung ke rumah kita, baik itu kedatangan mereka secara spontan maupun diundang, kita harus menerima mereka dengan baik. Rasulullah SAW adalah contoh yang baik dalam menjadi tuan rumah yang ramah. Menerima dan menghormati tamu adalah tanda keimanan yang penting.

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya.” (Kitab Bukhari no. 5670).

2. Menyambut dengan Senyum

Ketika seseorang mengetuk pintu atau memberi salam sebagai tanda kedatangan tamu, kita harus menjawab salam dengan cepat dan memberikan sambutan yang hangat. Membuka pintu dengan senyum ceria dan menyapa dengan ramah adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita senang menyambut tamu tersebut. Senyuman ceria adalah ungkapan rasa gembira kita dalam menyambut kedatangan mereka.

Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i dia berkata: “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah SAW.”(HR. Tirmidzi no 3574).

3. Menjamu Tamu

Sesuai contoh Nabi Muhammad, kita dapat memberikan hidangan kepada tamu sebagai tanda keramahan dan kebaikan hati. Memberikan makanan atau minuman kepada tamu adalah bentuk penghormatan dan memperlihatkan perhatian kita terhadap mereka.

Dari Al-Mughirah bin Syu'bah dia berkata: “Pada suatu malam saya pernah bertamu kepada Nabi SAW. Lalu beliau memerintahkan untuk diambilkan sepotong daging kambing besar. Setelah dipanggang, beliau mengambil sebilah pisau, lalu beliau memotong-motongnya untukku dengan pisau tersebut” (HR. Abu Daud no 160).

4. Mengiringi Tamu saat Pulang

Ketika tamu telah menikmati jamuan yang disajikan, menyelesaikan keperluannya, dan berpamitan untuk pulang, kita sebaiknya mengucapkan kata-kata perpisahan yang menyenangkan dan berterima kasih atas kunjungan mereka.

Menunjukkan senyuman dan sikap yang hangat pada saat mereka meninggalkan rumah adalah tanda keakraban. Kita dapat mengantarkan tamu hingga ke halaman depan rumah dan memperhatikan mereka hingga benar-benar meninggalkan area rumah sebagai bentuk perhatian kita terhadap kepergian mereka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat