, Jakarta Hukum II Newton merupakan salah satu konsep fundamental dalam fisika yang dikemukakan oleh ilmuwan terkenal, Sir Isaac Newton. Hukum ini membahas hubungan antara gaya, massa, dan percepatan suatu benda. Hukum II newton menyatakan bahwa percepatan suatu benda yang ditimbulkan oleh gaya, berbanding lurus dengan besar gayanya, dan berbanding terbalik dengan massanya.
Baca Juga
Advertisement
Hukum II Newton menyatakan bahwa setiap gaya aksi, memiliki gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan arah. Dalam konteks ini, "aksi" adalah gaya yang diberikan pada suatu objek, sementara "reaksi" adalah gaya yang diterima oleh objek lain sebagai respons terhadap gaya tersebut. Contohnya, ketika kita mendorong tembok, kita merasakan tangan kita terdorong mundur oleh tembok dengan gaya yang sama besar namun berlawanan arah.
Hukum II Newton memiliki implikasi yang luas dalam pemahaman tentang gerak benda, dan interaksi antara objek-objek di alam semesta ini. Hukum ini memberikan dasar bagi pengembangan ilmu fisika, dan memungkinkan kita untuk memprediksi pergerakan benda, dengan akurasi tinggi dalam berbagai situasi. Berikut ini penjelasan tentang Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan suatu benda berbanding dengan massa yang rangkum dari berbagi sumber, Senin (29/5/2023).
Bocah 12 tahun bernama Carlos Santamaria Siaz, jadi satu-satunya mahasiswa termuda yang kuliah S2 bidang fisika biomedik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengertian dan Rumus
![Ilustrasi Hukum Newton](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qasiHXWOAWhwGxmkBuX_wvGnoE0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4301064/original/087516400_1674550351-apple-g93f4f5e03_640.jpg)
Melansir dari laman NASA Glenn Research Center, Hukum gerak newton menjelaskan bahwa benda yang diam akan tetap diam, dan benda yang sedang bergerak akan tetap bergerak, dengan kelajuan konstan dan dalam garis lurus kecuali jika dipengaruhi oleh gaya yang tidak seimbang. Percepatan suatu benda bergantung pada massa benda, dan besarnya gaya yang bekerja. Setiap kali satu benda memberikan gaya pada benda lain, benda kedua memberikan gaya yang sama dan berlawanan pada benda pertama.
Sir Isaac Newton bekerja di banyak bidang matematika dan fisika. Dia mengembangkan teori gravitasi pada tahun 1666 ketika dia baru berusia 23 tahun. Pada tahun 1686, dia mempresentasikan tiga hukum geraknya dalam “Principia Mathematica Philosophiae Naturalis.” Dengan mengembangkan tiga hukum geraknya, Newton merevolusi sains. Hukum Newton bersama dengan Hukum Kepler menjelaskan mengapa planet bergerak dalam orbit elips, bukan dalam lingkaran.
Hukum Kedua Newton: Gaya
Percepatan suatu benda bergantung pada massa benda dan besarnya gaya yang bekerja. Hukum keduanya mendefinisikan gaya sama dengan perubahan momentum (massa kali kecepatan) per perubahan waktu. Momentum didefinisikan sebagai massa m suatu benda, dikalikan dengan kecepatannya V.
Hukum kedua Newton dapat membantu kita menentukan nilai baru V1 dan m1, jika kita mengetahui seberapa besar gaya F. Mari kita ambil selisih antara kondisi di titik “1” dan kondisi di titik “0”.
F = (m1 * V1 – m0 * V0) / (t1 – t0)
Hukum kedua Newton berbicara tentang perubahan momentum (m * V). Jadi pada titik ini, kita tidak dapat memisahkan berapa banyak perubahan massa, dan berapa banyak perubahan kecepatan. Mari kita asumsikan bahwa massa tetap pada nilai konstan sama dengan m. Asumsi ini cukup baik untuk pesawat terbang, karena satu-satunya perubahan massa adalah bahan bakar yang dibakar antara titik "1" dan titik "0".
Untuk massa konstan m, hukum kedua Newton terlihat seperti:
F = m * (V1 – V0) / (t1 – t0)
Perubahan kecepatan dibagi dengan perubahan waktu adalah definisi dari percepatan. Hukum kedua kemudian direduksi menjadi produk massa dan percepatan yang lebih dikenal:
F = m * a
Ingatlah bahwa hubungan ini hanya baik untuk benda yang memiliki massa tetap. Persamaan ini memberitahu kita, bahwa sebuah benda yang mengalami gaya eksternal akan dipercepat dan besarnya percepatan sebanding dengan besarnya gaya. Besarnya percepatan juga berbanding terbalik dengan massa benda. Untuk gaya yang sama, benda yang lebih berat akan mengalami percepatan yang lebih kecil daripada benda yang lebih ringan.
Advertisement
Perbedaan Hukum I, II, III Newton
![fisika](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kJMV-35qSaxWH-KvNaXcArnbtZU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3653778/original/000624600_1638767181-woman-working-newton-s-cradle_176474-9101.jpg)
Hukum I Newton (Hukum Inersia)
Hukum I Newton menyatakan bahwa setiap benda cenderung untuk tetap berada dalam keadaan diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan sepanjang garis lurus, kecuali jika gaya yang bekerja padanya tidak seimbang. Dalam kata lain, jika tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda, benda tersebut akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan dalam jalur lurus.
Hal ini disebabkan oleh sifat inersia benda, yaitu kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaan gerak atau diamnya. Misalnya, jika Anda mendorong sebuah bola ke arah tertentu, bola tersebut akan terus bergerak sampai ada gaya lain yang mempengaruhinya, seperti gesekan atau gaya lain yang bekerja.
Hukum II Newton (Hukum Gerak)
Hukum II Newton menyatakan bahwa perubahan gerak suatu objek, sebanding dengan gaya yang diberikan padanya, dan terjadi sepanjang garis lurus searah dengan gaya tersebut. Rumus matematis yang terkait dengan Hukum II Newton adalah F = ma, di mana F adalah gaya yang bekerja pada benda, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan yang dialami oleh benda tersebut. Hukum II Newton menjelaskan bahwa semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda, semakin besar pula percepatan yang akan dialami oleh benda tersebut.
Selain itu, benda dengan massa yang lebih besar akan memiliki percepatan yang lebih kecil untuk gaya yang sama, dibandingkan dengan benda dengan massa yang lebih kecil. Misalnya, jika Anda mendorong dua benda dengan gaya yang sama, benda dengan massa yang lebih kecil akan mengalami percepatan yang lebih besar, dibandingkan dengan benda yang massa-nya lebih besar.
Hukum III Newton (Hukum Aksi-Reaksi)
Hukum III Newton menyatakan bahwa setiap gaya aksi memiliki gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan arah. Hukum ini menggambarkan prinsip aksi dan reaksi dalam interaksi antara dua objek. Ketika suatu objek memberikan gaya pada objek lain, objek kedua akan memberikan gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan arah pada objek pertama. Misalnya, ketika Anda mendorong sebuah kereta mainan, kereta mainan memberikan gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan arah pada tangan Anda.
Contoh Penerapan
1. Ketika Anda mengayuh sepeda, Anda memberikan gaya pada pedal. Gaya ini menghasilkan aksi pada sepeda ke arah depan. Sebagai reaksi, sepeda memberikan gaya yang sama besar namun berlawanan arah pada Anda, dan mendorong Anda ke belakang. Ini adalah contoh nyata dari hukum aksi-reaksi.
2. Ketika mobil mogok, Anda harus mendorongnya untuk memulai kembali. Saat Anda mendorong mobil ke depan, Anda memberikan gaya yang menghasilkan percepatan. Gaya ini mendorong mobil ke arah yang sama dengan gaya yang Anda berikan.
3. Ketika Anda memukul bola baseball dengan tongkat, gaya yang Anda berikan pada bola menyebabkan bola bergerak ke arah yang sama dengan arah tongkat yang Anda pukul. Ini adalah contoh penerapan hukum II Newton di dunia olahraga.
4. Ketika Anda meluncur di lereng dengan papan skateboard atau sejenisnya, gaya gravitasi menarik Anda ke bawah. Gaya ini menghasilkan percepatan ke bawah, memungkinkan Anda meluncur ke bawah lereng.
5. Saat Anda mendorong keranjang belanja di supermarket, Anda memberikan gaya pada keranjang yang menyebabkan percepatan ke depan. Gaya yang Anda berikan pada keranjang adalah aksi, sedangkan gaya yang keranjang berikan pada Anda adalah reaksi.
6. Ketika Anda melompat dari papan seluncur ke kolam renang, gaya aksi yang Anda berikan pada papan seluncur mendorong Anda ke atas. Sebagai reaksi, papan seluncur memberikan gaya ke bawah yang mendorong Anda naik.
7. Ketika Anda melempar bola ke udara, gaya yang Anda berikan pada bola menyebabkan percepatan ke arah yang sama dengan arah lemparan. Ini adalah contoh penerapan hukum II Newton dalam olahraga lempar.
8. Saat Anda menginjak pedal gas pada mobil, Anda memberikan gaya yang menghasilkan percepatan pada mobil. Semakin besar gaya yang Anda berikan, semakin besar pula percepatan yang dialami oleh mobil.
Terkini Lainnya
Tekanan Adalah Desakan yang Kuat, Begini dalam Ilmu Fisika
Macam-Macam Gaya Dalam Fisika, Pelajari Juga Contohnya
Gaya adalah Penyebab Benda Bergerak, Ketahui Rumus dan Macamnya
Pengertian dan Rumus
Hukum Kedua Newton: Gaya
Perbedaan Hukum I, II, III Newton
Hukum I Newton (Hukum Inersia)
Hukum II Newton (Hukum Gerak)
Hukum III Newton (Hukum Aksi-Reaksi)
Contoh Penerapan
Hukum II Newton Menyatakan Bahwa
Hukum II Newton
Hukum Newton
newton
besar gaya
Massa
Fisika
Hukum I Newton
Hukum Inersia
Hukum Gerak
Hukum Aksi-Reaksi
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
6 Potret Laura Theux dan Indra Brotolaras Rayakan Dedinan Anak dengan Adat Bali
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
6 Potret Benda Rusak Tapi Estetik Ini Bikin Salfok, Tak Terlihat Ada Kerusakan
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
7 Potret Unik Cara Siswa Belajar di Sekolah, Ada Rumus Kimia di Langit-Langit Kelas
5 Cara Membuat Sate Empuk dan Juicy, Dijamin Bikin Ketagihan
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Melihat Perjalanan Karir PM Baru Inggris Keir Starmer, Awali Karir Jadi Pengacara
Heru Budi Pastikan Kembali ke Istana Usai Habis Masa Jabatan Pj Gubernur 17 Oktober 2024
Margin Skripsi yang Benar dan Cara Mengaturnya di Microsoft Word
Baterai Mobil Listrik Baru Geely Diklaim Tahan hingga 50 Tahun
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari di Mei 2024
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Analis Sebut Kinerja Ethereum Bisa Ungguli Bitcoin, Ini Syaratnya
Buru Rekor Marc Marquez di MotoGP Jerman 2024, Pedro Acosta Andalkan 2 Faktor
Berapa Potongan BCA per Bulan? Naik Rp 2.500 Per Januari 2024
Caitlin Halderman Ketemu Ryan Reynolds dan Hugh Jackman, Hadiahkan Blangkon yang Terinspirasi Deadpool - Wolverine
Bamsoet Pertanyakan Parpol yang Tak Mampu Lahirkan Kader untuk Diusung Maju Pilkada