uefau17.com

Surah al-Fatihah dan Terjemahannya Ayat 1-7, Ini Makna Per Ayat - Hot

, Jakarta - Surah al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur'an dan menjadi pembuka bagi seluruh surat. Surah al-Fatihah dan terjemahannya ini terdiri dari tujuh ayat dan dianggap sebagai "ibarat kunci" yang membuka pintu bagi pemahaman dan penghayatan terhadap seluruh isi Al-Qur’an.

Dalam buku berjudul Samudera Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, Tafsir Ibnu Katsir & Jalalain: Referensi Shahih, menjelaskan bahwa Imam Bukhari dalam permulaan kitab tafsirnya mengatakan surah al-Fatihah dan terjemahannya dinamakan Ummul Kitab karena penulisan dalam mushaf dimulai dengan surah al-Fatihah.

Makna dari surah Al-Fatihah dan terjemahannya sangat luas, di antaranya sebagai pengantar dalam setiap sholat yang wajib dijalankan oleh umat Muslim, sebagai doa permohonan petunjuk, dan sebagai penegasan keyakinan terhadap tauhid (keyakinan atas ke-Esaan Allah) dalam Islam.

Dalam surah al-Fatihah dan terjemahannya, terdapat pengakuan dan pengagungan kepada Allah sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sebagai Pemilik hari pembalasan, serta sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan dimohonkan pertolongan.

Berikut ulas lebih mendalam tentang surah Al-Fatihah dan terjemahannya, lengkap penjelasan makna per ayat, Jumat (7/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(bismillāhir-raḥmānir-raḥīm)

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 1 ini menegaskan bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, menggambarkan sifat-sifat Allah yang penuh kasih sayang dan belas kasih terhadap manusia.

Allah diakui sebagai sumber cinta dan kasih sayang yang tiada tanding, yang senantiasa merangkul hamba-hamba-Nya dengan belas kasih-Nya.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sejak awal, Muslim mengakui dan merujuk kepada sifat-sifat mulia Allah, serta merasa diberdayakan dan diberkati oleh-Nya dalam setiap tindakan dan ibadah yang mereka lakukan.

2. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

(al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn)

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 2 ini menyatakan pengakuan dan pujian tertinggi kepada Allah sebagai Tuhan yang menciptakan dan menguasai seluruh alam semesta.

Ayat ini mengandung makna bahwa segala bentuk pujian dan penghargaan hanya layak diberikan kepada Allah, sebagai pencipta, penguasa, dan pemelihara alam semesta.

Ayat ini juga menegaskan kebesaran Allah sebagai Tuhan yang memegang kendali mutlak atas segala ciptaan-Nya, dan mengajak umat Muslim untuk mengakui dan memuji-Nya sebagai sumber segala kebaikan dan kekuatan dalam kehidupan mereka.

3. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

(ar-raḥmānir-raḥīm)

Artinya: Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 3 ini merujuk kepada sifat kasih sayang Allah yang luar biasa terhadap makhluk-Nya. Makna ayat ini menggambarkan Allah sebagai penguasa yang penuh belas kasih, penuh cinta, dan memberikan rahmat-Nya secara tak terbatas kepada hamba-hamba-Nya.

Ayat ini mengingatkan umat Muslim akan sifat penyayang dan penuh kasih Allah yang menjadi dasar hubungan mereka dengan-Nya, serta menjadi sumber pengharapan dan penghiburan dalam menghadapi kehidupan dan tantangan-tantangan di dunia.

3 dari 3 halaman

4. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

(māliki yaumid-dīn)

Artinya: Pemilik hari pembalasan

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 4 ini mengandung makna bahwa Allah adalah pemilik dan pengendali atas hari pembalasan, yaitu hari di mana amal perbuatan manusia akan dihisab atau dinilai.

Ayat ini mengingatkan umat Muslim tentang keadilan Allah sebagai penguasa yang akan memberikan balasan sesuai dengan perbuatan manusia di akhirat.

Makna ini mengajak umat Muslim untuk selalu bertanggung jawab atas tindakan mereka dalam kehidupan ini, dan mengingatkan pentingnya persiapan untuk menghadapi hari pembalasan di hadapan Allah.

5. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

(iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn)

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 5 ini mengandung makna bahwa sebagai hamba Allah, umat Muslim hanya menyembah Allah sebagai satu-satunya ilah yang berhak disembah. Ayat ini menegaskan keyakinan dalam tauhid (keyakinan atas keesaan Allah) dalam Islam, bahwa hanya Allah yang layak diibadahi dan dipohonkan pertolongan-Nya.

Makna ayat ini mengajak umat Muslim untuk menjalani hidup dengan mengesampingkan penyembahan atau meminta pertolongan kepada selain Allah, serta mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya sumber kekuatan, pertolongan, dan harapan sejati dalam hidup mereka.

6. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

(iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn)

Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus,

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 6 ini mengandung makna permohonan umat Muslim kepada Allah agar memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menjalani hidup dengan jalan yang lurus dan benar. Ayat ini menggambarkan kerendahan hati umat Muslim yang memohon petunjuk Allah dalam menghadapi berbagai pilihan dan tantangan dalam hidup mereka.

Makna ayat ini mengajak umat Muslim untuk senantiasa mengandalkan Allah sebagai sumber petunjuk dan berharap agar diberikan hidayah agar dapat mengikuti jalan yang benar sesuai dengan ajaran-Nya, untuk mencapai kesuksesan dan ridha Allah dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

7. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

(ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn)

Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Surah al-Fatihah dan terjemahannya ayat 7 ini mengandung makna permohonan umat Muslim kepada Allah untuk diberikan petunjuk agar dapat mengikuti jalan kebaikan dan keselamatan yang telah diberkati oleh-Nya.

Ayat ini menggambarkan pentingnya mengikuti jalan yang diberkati oleh Allah dan menjauhi jalan-jalan yang dimurkai atau yang mengarah kepada kesesatan.

Makna ayat ini mengajak umat Muslim untuk senantiasa memohon petunjuk dan berusaha mengikuti ajaran Allah agar bisa menghindari jalan yang salah dan menyimpang, serta menggapai jalan yang benar dan diberkati-Nya, dalam upaya mencapai ridha dan keridhaan-Nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat