, Jakarta Imunitas adalah mekanisme pertahanan tubuh pertahanan tubuh terhadap benda asing. Imunitas adalah suatu mekanisme tubuh dalam mengenali menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh, misalnya menyebabkan penyakit dan gangguan.
Baca Juga
Advertisement
Imunitas adalah suatu mekanisme pertahanan diri dalam tubuh yang bekerja dengan cara mengenali zat asing yang masuk dalam tubuh. Setelah itu, imunitas akan menghasilkan antibodi.
Ketika terinfeksi zat asing, baik itu bakteri maupun virus, sistem kekebalan tubuh akan menunjukkan suatu reaksi seperti alergi, iritasi, demam, dan sebagainya. Yang jelas, imunitas adalah suatu mekanisme tubuh yang sangat penting agar tubuh untuk tidak mudah terserang penyakit yang berat.
Untuk memahami bagaimana imunitas dapat mencegah tubuh terkena penyakit, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum , Selasa (4/4/2023).
Pneumonia merupakan penyakit yang gejalanya mirip flu. Biasanya menyerang balita, kanak-kanak, lansia, serta orang-orang dengan imunitas lemah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cara Kerja Imunitas
Imunitas adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh dari infeksi zat asing yang dapat menyebabkan gangguan dan penyakit pada tubuh. Imunitas adalah mekanisme pertahanan tubuh dari zat asing yang bekerja dengan cara memberikan sinyal guna mengaktifkan setiap komponen yang ada pada sistem imun ketika ada mikroorganisme (bakteri maupun virus) terdeteksi masuk menyerang tubuh.
Setelah itu imunitas menghasilkan antibodi yang berfungsi mengikat pada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, antibodi juga berperan dalam menetralisir racun yang dibawa oleh mikroorganisme serta merangsang protein komplemen untuk melawan virus dan bakteri.
Advertisement
Fungsi Imunitas
![FOTO: Imunisasi Anak Sekolah di Masa Pandemi COVID-19](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4HIxw5oBLHPeh3QTs421BYTdz0U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3305100/original/003228700_1606194425-20201124-Imunisasi-Anak-5.jpg)
Imunitas adalah mekanisme pertahanan tubuh dari zat-zat asing yang berpotensi dapat menyebabkan penyakit. Setidaknya ada beberapa fungsi dari imunitas, yakni sebagai berikut:
1. Mengenali Zat Asing
Imunitas adalah mekanisme pertahanan tubuh dari zat asing atau yang juga disebut antigen, yang dapat menyebabkan gangguan pada tubuh atau penyakit. Untuk dapat melindungi tubuh dari antigen tersebut, tentu saja imunitas adalah sesuatu yang harus dapat menjalankan fungsinya dalam mengenali zat asing yang masuk dalam tubuh.
Fungsi lain dari imunitas adalah adalah membuat catatan, tentang setiap antigen yang ditemukan untuk pertama kalinya, dan juga mencatat bagaimana proses menghancurkannya. Tugas yang satu ini akan diemban secara khusus oleh Sel Memori, dari golongan Sel Darah Putih, yaitu Limfosit, T (sel T), dan juga limfosit B (sel B).
Dengan adanya memori tersebut, maka ketika tubuh kembali terserang oleh antigen yang sama. Maka kelak tubuh akan langsung merespon penyakit tersebut, dan segera mengeluarkannya.
2. Menghasilkan Antibodi
Berikutnya, fungsi imunitas adalah menghasilkan antibodi dalam tubuh. Seperti diketahui bahwa tubuh memiliki imunitas bawaan, yang secara otomatis akan dapat membentuk sistem pertahanan dan menetralisir zat-zat penyebab penyakit atau gangguan sistem tubuh.
Untuk itu, imunitas adalah suatu mekanisme pertahanan diri yang dapat menghasilkan antibodi sebagai salah satu fungsinya. Antibodi akan mengikat pada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu limfosit B juga akan membentuk sel memori, yang akan bertahan di dalam tubuh.
Jadi ketika kelak sistem imun bertemu dengan antigen yang sama. Maka antibodi akan selalu siap sedia melawan dan mengusir antigen tersebut.
3. Membunuh antigen
Dalam hal ini, antibodi dari Limfosit B, tidak bekerja sendiri, melainkan memperoleh bantuan dari Limfosit T, yang bertugas untuk membunuh antigen. Selain itu ada juga sel fagosit yang akan menghancurkan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Pertahanan Tubuh Bawaan
![Pemberian Imunisasi untuk Anak Sekolah di Kota Depok](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/YkIQHVNXGKpsUM9pmnQF_ZnxnOk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3301817/original/040773800_1605845778-20201120-ekspresi-anak-anak-saat-diimunisasi-ARBAS-3.jpg)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, imunitas adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh dari infeksi zat asing yang dapat menyebabkan gangguan dan penyakit pada tubuh. Seperti dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, Mekanisme pertahanan tubuh manusia meliputi pertahanan tubuh bawaan (pertahanan non spesifik) dan pertahanan adaptif (pertahanan spesifik).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, imunitas adalah mekanisme pertahanan tubuh dari zat-zat asing yang dapat menyebabkan penyakit. Salah satu jenis mekanisme pertahanan tubuh ini adalah pertahanan tubuh bawaan atau pertahanan nonspesifik.
Ini adalah jenis mekanisme pertahanan tubuh yang tidak ditujukan untuk melawan antigen tertentu tetapi memberikan respon langsung terhadap berbagai antigen untuk melindungi tubuh. Setiap benda asing yang memasuki tubuh pertama kali akan dihadapi oleh mekanisme pertahanan nonspesifik.
Mekanisme ini memiliki dua garis pertahanan yaitu garis pertahanan pertama (eksternal) dan garis pertahanan kedua. Garis pertahanan terluar atau eksternal dan garis pertahanan kedua.
1. Garis Pertahanan Pertama (Eksternal)
Garis pertahanan pertama adalah pertahanan yang terjadi di luar tubuh seperti kulit, membran mukosa dan zat kimia antimikroba.
a. Kulit
Kulit ditutupi sel-sel epitel yang sangat rapat. Kulit yang normal tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus. Mikroorganisme hanya dapat masuk melalui kulit jika sudah terluka. Kulit memiliki kondisi sedikit asam dengan pH 5 dan suhu kurang dari 37oC.
Kondisi ini menyulitkan bakteri dan virus untuk dapat tetap hidup di permukaan kulit. Selain itu, lapisan sel-sel yang mati membuat permukaan kulit selalu berganti sehingga bakteri yang berada di permukaan kulit tersebut juga selalu terbuang dengan sel yang mati.
b. Membran Mukosa
Membran mukosa melapisi saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi. Sama seperti kulit, membran mukosa tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus karena antara satu membran dan membran lain sangat rapat.
Selain itu, membran mukosa juga melawan bakteri dengan pertahanan kimiawi. Membran mukosa menghasilkan mukus / lendir yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan menggumpalkan bakteri atau benda asing yang masuk kedalam tubuh. Gumpalan ini kemudian akan dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental melalui mekanisme bersin atau batuk.
c. Zat Kimia Antimikroba
Kulit mampu mensekresikan protein antimikroba seperti lisozim yang terkandung pada keringat, air ludah, air mata, dan air susu ibu (ASI). Zat kimia tersebut dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri.
Interferon yang merupakan protein antivirus yang dapat disintesis oleh sebagian besar sel tubuh sebagai respon terhadap kehadiran virus. Interferon berfungsi untuk menghentikan reproduksi dari virus.
Selain interferon juga terdapat sistem komplemen yang tadinya tidak aktif namun akan diaktifkan oleh kehadiran antigen tertentu dan akan menghancurkan antigen tersebut.
2. Garis Pertahanan Kedua
Garis pertahanan kedua adalah sistem pertahanan yang terjadi di dalam tubuh, yang melibatkan sejumlah sistem, yakni fagositosis oleh sel fagosit, reaksi inflamasi dan interferon.
a. Fatogositosis
Sel-sel fagosistosis menelan dan mencerna (fagositosis) benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Fagositosis dilakukan oleh sel darah putih. Jenis-jenis sel darah putih yang dapat melakukan fagositosis adalah neutrofil, monosit, eosinofil, dan sel pembuluh alami. Jika sel telah dirusak oleh antigen maka sel tersebut akan mengirimkan sinyal kimiawi yang menarik sel fagosit untuk datang. Sel fagosit akan memasuki jaringan yang terinfeksi lalu menelan dan mencerna semua mikroba yang ada.
b. Reaksi Inflamasi
Jika mikroba telah merusak jaringan, sel-sel jaringan yang telah rusak tersebut kemudian akan mengirimkan sinyal. Sinyal pertama adalah histamin yang mengakibatkan peradangan (pelebaran pembuluh darah), sedangkan yang kedua adalah interferon yang akan menyiagakan sel-sel lain.
Sinyal yang diberikan oleh sel terinfeksi akan ditangkap oleh sel darah putih jenis basofil yang kemudian akan melepaskan histamin ke jaringan. Histamin menyebabkan pembuluh darah membesar dan meningkatkan migrasi sel-sel fagosit ke jaringan. Sel-sel fagosit segera akan menelan semua sel bakteri atau mikroba dan juga membersihkan jaringan tersebut dari senyawa yang berbahaya.
Peradangan juga mengakibatkan demam karena sel-sel leukosit melepaskan senyawa pirogen. Senyawa ini akan merangsang tubuh untuk menaikkan suhu dengan demikian meningkatkan pertahanan tubuh, menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba, memudahkan fagositosis, mempercepat reaksi tubuh, dan mempercepat perbaikan jaringan.
Interferon adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel yang terkena virus. Interferon berfungsi menghalangi perbanyakan virus dan mengaktifkan sel-sel yang dekat dengan sel yang telah terkena virus untuk bersiap melawan virus. Dengan adanya sinyal interferon ini sel yang telah dihubungi akan melawan semua serangan virus.
Advertisement
Pertahanan Tubuh Spesifik
![jamu gratis untuk mencegah covid-19 di Sulteng](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1Kk_sYfrzmLrbidVHr1DERP972k=/0x0:3961x2230/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3089344/original/047160200_1585594490-jm_4.jpg)
Selain ada pertahanan tubuh bawaan atau pertahanan tubuh nonspesifik, ada pula pertahanan tubuh spesifik. Pertahanan tubuh spesifik adalah jenis imunitas yang sengaja dibentuk untuk menangkal antigen tertentu. Pertahanan tubuh spesifik dihasilkan dari proses imunisasi.
Imunisasi adalah pemberian perlindungan pada tubuh dari serangan penyakit dengan memberikan vaksin. Vaksin adalah suatu cairan yang berisi bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan sehingga dapat menimbulkan kekebalan (imunitas) oleh antibodi. Jika kekebalan muncul karena respon dari adanya infeksi dan dapat sembuh, disebut kekebalan alamiah. Bila kekebalan timbul karena dibuat, contohnya karena vaksin maka disebut kekebalan buatan.
Cara Meningkatkan Imunitas
Memiliki imunitas yang kuat tentu penting bagi tubuh agar tidak mudah terkena penyakit. Setidaknya ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk dapat meningkatkan imunitas tubuh. Adapun cara meningkatkan imunitas adalah sebagai berikut:
- Menerapkan Pola Makan Sehat Bergizi
- Istirahat yang Cukup
- Olahraga Secara Rutin
- Mengendalikan Stres dengan Baik
- Menghirup Udara Segar
- Membatasi Asupan Gula
- Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
- Rutin Berjemur di Pagi Hari
- Mengonsumsi Suplemen Tambahan
Terkini Lainnya
9 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit, Perhatikan Gaya Hidup
5 Penyebab Sistem Imun Lemah dan Cara Mengatasinya
8 Tips Sederhana Jaga Imunitas Secara Alami, Cegah Penyakit
Cara Kerja Imunitas
Fungsi Imunitas
1. Mengenali Zat Asing
2. Menghasilkan Antibodi
3. Membunuh antigen
Pertahanan Tubuh Bawaan
1. Garis Pertahanan Pertama (Eksternal)
a. Kulit
b. Membran Mukosa
c. Zat Kimia Antimikroba
2. Garis Pertahanan Kedua
a. Fatogositosis
b. Reaksi Inflamasi
Pertahanan Tubuh Spesifik
Cara Meningkatkan Imunitas
imunitas adalah
antibodi
antigen
sistem imun
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
6 Film Tema Satu Suro untuk Pecinta Horor, Bikin Merinding
10 Potret Nyeleneh Orang Numpang Kendaraan di Jalan Ini Aksinya Absurd Banget
6 Potret Pernikahan Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad, Terpaut Usia 7 Tahun
Via Vallen Melahirkan Anak Pertama, Ini 7 Potret Perjalanan Kehamilannya
8 Momen Rangkaian Pernikahan Clarissa Putri dari Siraman hingga Resepsi, Fadil Jaidi Hadir
Tarif Tol Jakarta Bandung Golongan 1, Wajib Diketahui Warga Ibukota Sebelum Liburan
11 Manfaat Selada Bagi Kesehatan, Simak Cara Menyimpan Agar Tetap Segar
6 Potret Akikah Anak Ketiga Alyssa Soebandono dan Dude Harlino, Penuh Khidmat
Mengenal Logo OSIS SMA, Ini Makna dan Sejarahnya
4 Resep Daging Age Basah yang Enak dan Empuk, Bumbunya Sedap Meresap
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha