uefau17.com

Kitab Taurat Menggunakan Bahasa Ibrani, Ketahui Kitab-Kitab yang Turun sebelum Al-Qur’an - Hot

, Jakarta Kitab Taurat merupakan salah satu kitab yang diturunkan oleh Allah SWT sebelum menurunkan kitab suci Alquran. Jika Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, makan Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani.

Kitab Taurat merupakan kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS untuk disampaikan kepada umatnya. Kitab Taurat diturunkan pedoman sekaligus petunjuk bagi Bani Israil, atau umat Yahudi.

Meski diturunkan secara khusus untuk Bani Israil atau umat Yahudi, sebagai muslim kita juga harus mengimani kitab Taurat. Sebab iman kepada kitab Allah merupakan salah satu dari rukun iman.

Artinya, sebagai muslim kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa sebelum menurunkan Alquran, Allah SWT juga telah menurunkan kitab-kitab kepada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

Selain kitab Taurat, selain Alquran, Allah juga telah menurunkan kitab-kitab lain yang juga harus kita imani, yakni kitab Zabur dan Injil. Seperti apakah kitab-kitab tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (6/2/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kitab Taurat merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sebagai petunjuk dan pedoman bagi Bani Israil. Kita Taurat merupakan salah satu kitan yang diturunkan Allah SWt, sebelum menurunkan kitab suci Alquran.

Kitab suci alquran merupakan kitab suci yang diturunkan dalam bahasa Arab. Sementara itu, kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani. Salah satu alasan kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani karena kitab tersebut diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman bagi Bani Israil.

Meski demikian sebagai muslim kita juga wajib mengimani Taurat. Sebab beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu dari rukun iman. Tidak beriman seseorang jika mengingkari salah satu saja dari rukun iman.

Iman kepada kitab Allah SWT artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada nabi dan rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruhumat manusia.

Di dalam al-Qur’an disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi-Nya, yaitu Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS, Zabur kepada Nabi Daud AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW.

Kitab-kitab tersebut adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah SWT tersebut diturunkan pada masa yang berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran mengesakan Allah (tauhid).

3 dari 6 halaman

Kitab Taurat

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Musa AS untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil.

Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam (AS) di Bukit Sinai. Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani. Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani karena pada saat itu Nabi Musa AS diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil.

Keterangan terkait kitab Taurat dapat kita ketahui dalam QS al-Isra ayat 2.

وَاٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ.

Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ‘Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku’.”

Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandments) atau Sepuluh Firman.

Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), seperti berikut.

1. Hormati dan cintai Allah satu saja,

2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,

3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),

4. Hormati ibu bapakmu Jangan membunuh,

6. Jangan berbuat cabul,

7. Jangan mencuri,

8. Jangan berdusta,

9. Jangan ingin berbuat cabul,

10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

4 dari 6 halaman

Kitab Zabur

Kata zabur berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci.

Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān (selain Taurat dan Injil). Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”.

Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada kaum Bani Israil melalui utusannya, yakni Nabi Daud as. Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Dawud AS pada abad 10 SM (sebelum masehi) di daerah Yerusalem. Bahasa yang digunakan dalam Zabur adalah Qibti.

Terkait kitab Zabur, Allah SWT berfirman dalam QS al-Isra ayat 55:

وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا.

Artinya: “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”

Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud AS dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:

1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),

2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,

3. ratapan-ratapan jamaah,

4. ratapan dan doa individu, dan

5. nyanyian untuk raja

5 dari 6 halaman

Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa AS. Kitab Injil memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakan dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apa pun.

Dalam Kitab Injil juga terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Nabi Muhammad SAW. Kitab Injil diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa AS di daerah Yerusalem sekitar permulaan abad 1 M. Pada awal diturunkan, kitab Injil menggunakan bahasa Suryani.

Kitab Injil berisi tentang ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi kerusakan dan ketamakan dunia. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Bani Israil di masa Nabi Isa AS.

Kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa AS disebutkan dalam QS Maryam ayat 30.

قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ

Artinya: “Dia (Isa) berkata, ‘Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi’.”

6 dari 6 halaman

Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur- angsur. Alquran diturunkan selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Al-Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat.

Al-Qur’an menjadi penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT terdahulu. Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Sebagai umat Islam kita mesti membaca Al-Qur’an. Kemudian mengkaji sekaligus mengambil pelajarannya. Adapun isi ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an antara lain tentang aqidah, akhlak, ibadah, muamalah, hingga tarikh atau sejarah.

Dibandingkan kitab-kitab suci lain, Al-Qur’an memiliki keistimewaan, antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa

b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.

c. Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.

d. Al-Qur’ān tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.

e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat