, Jakarta Kasus infeksi amuba pemakan otak atau infeksi naegleria fowleri kembali ditemukan di negara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Pakistan. Terbaru, seorang pria di Korea Selata dilaporkan meninggal karena infeksi ini. Naegleria fowleri merupakan spesies amuba bersel tunggal mikroskopis yang dapat menginfeksi dan menghancurkan otak.
Baca Juga
Advertisement
Spesies Amuba ini pertama kali ditemukan pada tahun 1965. Amuba ini dapat hidup di perairan air tawar maupun perairan yang telah terkontiminasi oleh sampah atau zat kimia. Saat dia telah menemukan jalan untuk masuk ke tubuh manusia. Spesies ini akan menyebabkan infeksi dan pembengkakan di kepala. Apabila dibiarkan, maka akan menghancurkan jaringan otak dengan memakannya.
Untuk lebih rinci, berikut ini ulas mengenai apa itu infeksi amuba pemakan otak beserta gejala dan cara penularannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/12/2022).
Seorang gadis 11 tahun di South Carolina, Amerika Serikat, meninggal dunia setelah terinfeksi amuba yang memakan otaknya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Infeksi Amuba Pemakan Otak
![Infeksi Amuba Pemakan Otak yang Mematikan, Kenali Gejala dan Cara Penularannya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wwEAuul8BuXr0oIA8XNd2Ug3jgc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1332990/original/030892600_1472619321-Amoeba_pemakan_otak.jpg)
Infeksi amuba pemakan otak merupakan kondisi peradangan atau infeksi yang terjadi pada otak yang dapat menghancurkan jaringan otak dengan memakannya.
Spesies amuba pemakan otak ini disebut juga dengan istilah naegleria fowleri yang ditemukan pada tahun 1965. Amuba ini merupakan spesies bersel tunggal mikroskopis yang dapat menginfeksi dan menghancurkan otak.
Spesies amuba pemakan otak ini biasanya hidup di perairan air tawar seperti danau, sungai. sumber mata air hangat, dan tanah, hingga hidup di perairan yang telah tercemar atau terkontaminasi zat dan sampah. Dokter menyebut penyakit ini sebagai meningoencephalitis amuba primer (PAM).
Spesies amuba pemakan otak berukuran 8-15 mikrometer tergantung pada tahap kehidupan dan lingkungannya. Amuba jenis ini dapat berkembang biak dengan cara membelah sel tubuhnya. Spesies amuba pemakan otak ini biasanya muncul pada musim penas atau kemarau di sekitar Juli, Agustus, dan September.
Spesies ini juga dianggap sebagai organisme yang bisa hidup bebas karena tidak membutuhkan inang untuk hidup. Orang yang terinfeksi oleh amuba ini disebut mengidap penyakit meningoensefalitis amuba primer (PAM). PAM adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat serius yang selalu berakibat fatal, seperti kematian.
Advertisement
Gejala dari Infeksi Amuba Pemakan Otak
![Infeksi Amuba Pemakan Otak yang Mematikan, Kenali Gejala dan Cara Penularannya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/rJBkGRWfBbPCIr_rE0ShLgDxkqw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3251557/original/001512600_1601292765-sick-woman-suffering-from-nausea-standing-kitchen_23-2147953210.jpg)
Dikutip dari laman My Cleveland Clinic, terdapat beberapa gejala infeksi amuba pemakan otak yang umum terjadi, antara lain:
1. Demam tinggi.
2. Sakit kepala yang sangat menyakitkan.
3. Mual dan muntah.
4. Gemetaran.
5. Gejala seperti meningitis, termasuk leher kaku dan sangat sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
6. Kebingungan mental.
7. Koma.
Tingkat kematian penyakit ini lebih tinggi dari 97% bahkan dengan pengobatan.
Penyebab Infeksi Amuba Pemakan Otak
Infeksi terjadi ketika amuba yang dikenal sebagai Naegleria fowleri masuk ke otak Anda melalui rongga hidung. Itu bisa masuk ke tubuh Anda jika Anda menghirup air yang terinfeksi. Biasanya amoeba hidup di badan air tawar yang hangat, termasuk mata air panas (air panas bumi).
Anda juga dapat terinfeksi dengan menghirup debu yang terinfeksi. Ada kasus lain infeksi yang dilaporkan oleh amuba pemakan otak (Naegleria fowleri) karena orang menggunakan air ledeng daripada air suling atau steril untuk membilas hidung mereka dengan alat seperti neti pot.
Advertisement
Cara Penularan Infeksi Amuba Pemakan Otak
![Infeksi Amuba Pemakan Otak yang Mematikan, Kenali Gejala dan Cara Penularannya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/kZiz2bM8jliRxQvbWbalWYNtzzE=/0x0:1000x563/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3605894/original/083686700_1634547065-shutterstock_1690717753.jpg)
Cara penularan infeksi amoeba pemakan otak yang paling umum terjadi ketika air yang terinfeksi masuk ke hidung Anda. Dari sana, amuba masuk ke otak. Ini biasanya terjadi saat Anda berenang, menyelam, atau melakukan sesuatu seperti ski air di air yang terinfeksi.
Dalam kasus yang sangat jarang, air yang terinfeksi dapat berupa air keran yang dipanaskan atau air kolam renang yang tidak cukup terklorinasi. Anda tidak dapat terinfeksi dengan menelan air yang terinfeksi. Spesies amoeba ini juga tidak ditemukan di air asin seperti laut.
Pengobatan untuk Infeksi Amuba Pemakan Otak
![Infeksi Amuba Pemakan Otak yang Mematikan, Kenali Gejala dan Cara Penularannya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/NWszG2jgos0HC6bocMizPAEm_B4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3643922/original/055002200_1637821589-pexels-photo-7230183__2_.jpeg)
Pengobatan pilihan untuk meningoensefalitis amuba primer (PAM), atau infeksi amoeba pemakan otak (Naegleria fowleri) adalah antijamur amfoterisin B. Beberapa penyintas di Amerika Utara diobati dengan kombinasi obat yang termasuk amfoterisin B, rifampisin, flukonazol, dan obat yang disebut miltefosin. Miltefosin adalah obat yang disetujui untuk mengobati leishmaniasis, penyakit parasit yang disebarkan oleh lalat pasir.
Hasil terbaik (pada dua anak yang sembuh total) datang dari diagnosis dini dan pengobatan dengan obat-obatan yang direkomendasikan, bersamaan dengan pendinginan tubuh hingga suhu di bawah normal untuk mengatasi pembengkakan otak.
Advertisement
Cara Mencegah Infeksi Amoeba Pemakan Otak
![Infeksi Amuba Pemakan Otak yang Mematikan, Kenali Gejala dan Cara Penularannya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nplGZCePG9_VINZG8Wb3wXUW7NQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4022001/original/093945000_1652438147-frank-zhang-mqGPEPs21vs-unsplash.jpg)
Dikutip dari laman My Cleveland Clinic, terdapat beberapa cara mencegah infeksi amuba pemakan otak:
1. Jangan berenang, menyeberang, atau melakukan olahraga air di lokasi air tawar yang hangat, terutama perairan tenang, tanpa penutup hidung.
2. Jangan gunakan air ledeng untuk neti pot atau perangkat lain yang membersihkan saluran hidung Anda. Hanya gunakan air suling atau steril. Jika Anda harus menggunakan air ledeng, pastikan Anda merebusnya selama satu menit, lalu dinginkan. Jika Anda tinggal di ketinggian 6.500 kaki di atas permukaan laut, rebus air selama tiga menit dan dinginkan.
3. Anda dapat menggunakan filter untuk menghilangkan kuman dari air. Gunakan filter berlabel "NSF 53", "NSF 58", atau "ukuran pori absolut 1 mikron atau lebih kecil".
4. Anda juga dapat menggunakan cairan atau tablet pemutih klorin untuk mendisinfeksi air Anda untuk membersihkan hidung dan sinus Anda. Air desinfektan untuk penggunaan hidung membutuhkan jumlah pemutih yang berbeda dari air desinfektan untuk minum.
5. Jika Anda mengalami gejala demam atau sakit kepala setelah pergi ke air tawar yang hangat, beri tahu penyedia layanan kesehatan Anda di mana Anda pernah berada.
Terkini Lainnya
Ilmuwan Hidupkan Kembali 'Virus Zombie', Berisiko Bahayakan Manusia
18 Macam Bakteri dan Peranannya, Lengkap Ciri Infeksi
6 Fakta Penyakit Listeria, Infeksi yang Bisa Dibawa Jamur Enoki
Mengenal Infeksi Amuba Pemakan Otak
Gejala dari Infeksi Amuba Pemakan Otak
Penyebab Infeksi Amuba Pemakan Otak
Cara Penularan Infeksi Amuba Pemakan Otak
Pengobatan untuk Infeksi Amuba Pemakan Otak
Cara Mencegah Infeksi Amoeba Pemakan Otak
Infeksi Amoeba Pemakan Otak
infeksi naegleria fowleri
Naegleria fowleri
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
6 Raja Tambang Batu Bara di Indonesia, Jumlah Kekayaannya Tak Berseri
10 Potret Nyeleneh Orang Numpang Kendaraan di Jalan Ini Aksinya Absurd Banget
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
6 Nama Nyeleneh Pakai Bahasa Inggris Ini Maknanya Bikin Dahi Berkerut
13 Ide Ice Breaking MPLS Seru, Penghilang Kebosanan Siswa di Masa Orientasi
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
7 Potret Al Ghazali Raih Juara 3 Ngedrift, Peluk Mesra Alyssa Daguise Jadi Sorotan
Namanya Sudah Diungkap, Ini 6 Potret Bridesmaid Aaliyah Massaid di Momen Lamaran
Redmi Note 7 Spesifikasi dan Harga Terbaru, Resolusi Kamera 48 MP
64 Jargon MPLS Berbagai Tema, Ajarkan Kebersamaan Juga Persatuan
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa