, Jakarta Penyebab krisis moneter di Indonesia pada 1997 salah satunya adalah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Setidaknya itu yang diungkapkan Lepi T. Tarmidi, dalam artikel ilmiahnya yang berjudul Krisis Moneter Indonesia: Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran.
Dalam artikel yang dimuat dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, edisi Maret 1999 itu, merosotnya nilai tukar rupiah dinilai sebagai faktor utama penyebab krisis moneter di Indonesia pada 1997.
Baca Juga
Meski demikian, Tarmidi juga mengungkapkan bahwa merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar bukan satu-satunya faktor penyebab krisis moneter di Indonesia pada 1997.
Advertisement
Ada sejumlah faktor lain yang menjadi penyebab krisis panjang itu, di antaranya adalah utang swasta luar negeri, kelemahan sistem perbankan, masalah pemerintahan, dan politik.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai penyebab krisis moneter di Indonesia pada 1997, berikut adalah ulasan singkat mengenai peristiwa tersebut, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/9/2022).
Gelombang unjuk rasa di Sri Lanka membuat heboh dunia dalam beberapa waktu terakhir. Penyebabnya, krisis berkepanjangan yang melanda negara berjuluk Mutiara dari Samudera Hindia ini membuat kondisi ekonomi dan politik luluh lantak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
Seperti yang telah banyak diketahui, krisis moneter di Indonesia pada 1997 hingga 1998 telah menjadi salah satu bagian dari sejarah berdirinya Indonesia.
Salah satu fenomena krisis ekonomi terparah di Indonesia ini ditandai dengan merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dolar.
Hal ini memicu inflasi yang tidak terkendali sehingga harga kebutuhan naik hingga tak terjangkau daya beli masyarakat. Situasi ini berlangsung cukup lama hingga puncaknya memicu situasi politik yang memanas pada 1998.
Lalu apa yang menjadi penyebab krisis moneter di Indonesia pada saat itu? Ada banyak teori dan analisa mengenai faktor penyebab krisis moneter yang terjadi pada saat itu.
Advertisement
Penyebab Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
![BI Himbau Money Changer Tak Lakukan Transaksi Berlebihan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/MD3tgWsPlV1EpuYliNWT7UTKe78=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/741672/original/097049500_1411542487-Money_Changer.jpg)
Dalam artikel ilmiah Krisis Moneter Indonesia: Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran, disebutkan ada 5 faktor penyebab krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada 1997. Lima faktor itu adalah, merosotnya nilai tukar rupiah, akumulasi utang luar negeri swasta, kesalahan pemerintah dan sistem perbankan, dan ketidakpastian politik.
1. Merosotnya Nilai Tukar Rupiah
Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar disinyalir menjadi faktor utama penyebab krisis moneter. Nilai tukar rupiah yang dapat merosot ini, menurut Tarmidi, diakibatkan oleh sistem devisa bebas tanpa pengawasan yang memadai. Akibatnya banyak pihak yang dapat bermain di pasar valas.
Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya permainan spekulan dari dalam dan luar negeri. Para spekulan ini pun tidak semata-mata menggunakan dananya sendiri, melainkan meminjam dana dari sistem perbankan untuk bermain.
2. Akumulasi Utang Luar Negeri Swasta
Lebih lanjut, Tarmidi mengungkapkan bahwa faktor lain yang menjadi penyebab krisis moneter di Indonesia pada 1997 adalah utang luar negeri swasta. Utang luar negeri swasta menjadi salah satu faktor yang membuat nilai rupiah dapat ditekan, karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar utang yang jatuh tempo beserta bunganya.
Akumulasi utang swasta luar negeri sejak awal tahun 1990-an telah mencapai jumlah yang sangat besar, bahkan sudah jauh melampaui utang resmi pemerintah pada saat itu.
3. Kesalahan Pemerintah dan Sistem Perbankan
Kesalahan pemerintah adalah telah memberi sinyal yang salah kepada pelaku ekonomi dengan membuat nilai rupiah terus-menerus melebihi semestinya, dan suku bunga rupiah yang tinggi, sehingga pinjaman dalam rupiah menjadi relatif mahal dan pinjaman dalam mata uang asing menjadi relatif murah.
Sebaliknya, tingkat bunga di dalam negeri dibiarkan tinggi untuk menahan pelarian dana ke luar negeri, agar masyarakat mau mendepositokan dananya dalam rupiah.
Keadaan ini menguntungkan pengusaha selama tidak terjadi devaluasi dan ini terjadi selama bertahun-tahun sehingga memberi rasa aman untuk terus meminjam dari luar negeri dalam jumlah yang semakin besar.
Dengan demikian pengusaha hanya bereaksi atas sinyal yang diberikan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah sama sekali tidak melakukan pengawasan terhadap utang-utang luar negeri ini, kecuali yang berkaitan dengan proyek pemerintah dengan dibentuknya tim PKLN.
Penyebab Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
![Nilai Rupiah Terus Terpuruk](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/66uRtvkIXt_C7PKyotrVZG5fP7s=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/824871/original/043300500_1425899645-rupiah_3.jpg)
4. Situasi Politik
Ketidakpastian politik menghadapi Pemilu sebelumnya, serta pertanyaan mengenai kesehatan Presiden Soeharto pada waktu itu juga disinyalir menjadi salah satu penyebab krisis moneter.
banyaknya aksi demo besar-besaran yang dipicu kelangkaan bahan pokok terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini membuat Indonesia kehilangan kepercayaan dari investor asing.
Selain karena masalah nilai tukar rupiah yang menurun, situasi politik yang tidak stabil jelas membuat investor asing enggan menanamkan modalnya di Indonesia.
5. IMF Menunda Bantuan
IMF tidak membantu sepenuh hati dan terus menunda pengucuran dana bantuan yang dijanjikannya dengan alasan pemerintah tidak melaksanakan 50 butir kesepakatan dengan baik. Negara-negara sahabat yang menjanjikan akan membantu Indonesia juga menunda mengucurkan bantuannya menunggu sinyal dari IMF, padahal keadaan perekonomian Indonesia semakin terpuruk saat itu.
Demikian adalah sejumlah penyebab krisis moneter yang terjadi di Indonesia. Diharapkan hal semacam ini tidak akan terjadi lagi di masa depan.
Terkini Lainnya
Inflasi PCE Amerika Serikat Merosot pada Mei Topang Rupiah Hari Ini 3 Juli 2024
Industri Konveksi Bertahan di Tengah Lesunya Nilai Tukar Rupiah
Rupiah Selasa Sore Ditutup KO dari Dolar AS, Ini Penyebabnya
Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
Penyebab Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
1. Merosotnya Nilai Tukar Rupiah
2. Akumulasi Utang Luar Negeri Swasta
3. Kesalahan Pemerintah dan Sistem Perbankan
Penyebab Krisis Moneter di Indonesia 1997-1998
4. Situasi Politik
5. IMF Menunda Bantuan
Nilai Tukar Rupiah
Sistem Perbankan
krisis moneter
penyebab krisis moneter di Indonesia
Krisis Moneter 1998
krisis moneter di indonesia
penyebab krisis moneter
Rekomendasi
Industri Konveksi Bertahan di Tengah Lesunya Nilai Tukar Rupiah
Rupiah Selasa Sore Ditutup KO dari Dolar AS, Ini Penyebabnya
Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Menunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat Tipis
Aprindo Prediksi Rupiah Melemah Dongkrak Harga Barang di Ritel
Rupiah Tertekan, Bagaimana Dampaknya terhadap Garuda Maintenance Facility Aero Asia?
Rupiah Ambruk Lagi, Hari Ini Hampir Sentuh 16.500 per Dolar AS
Rupiah Melemah, APBN Makin Berat Topang Harga Minyak
Top 3: Ramalan Sri Mulyani Rupiah Makin Kelam Bikin Heboh
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Jangan Coba-Coba Judi Online, ASN dan Pegawai BUMD Jabar yang Terlibat Bakal Kena Sanksi
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
Disrupsi Adalah Apa? Ini Pengertian, Teori, Penyebab, Dampak dan Contohnya
Berapa Gaji Parkir Pesawat? Segini Nominal dan Tugasnya
10 Manfaat Jarang Posting di Media Sosial, Bisa Terhindar dari Kecemasan dan Depresi
Jarang Tersorot, 6 Potret Suami Sus Rini Hadiri Kelulusan Anak Ini Curi Perhatian
8 Potret Tulisan Spanduk Peringatan di Jalan Ini Nyeleneh Banget
Mengenal Mom Shaming, Contoh, dan Dampaknya pada Kesehatan Ibu Baru
6 Resep Daging Kambing Bumbu Kecap Pedas Manis, Bikin Keluarga Ketagihan
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Tolak Wacana Bayar Kuliah dengan Pinjol, Sekjen PAN: Jadi Beban Mahasiswa
Kerahkan 8 Mesin Air dan Alat Berat, Pencarian Satu Korban Longsor di Blitar Masih Nihil
Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak yang Rasanya Sangat Berkesan di Lidah
Jangan Coba-Coba Judi Online, ASN dan Pegawai BUMD Jabar yang Terlibat Bakal Kena Sanksi
Sunita Williams, Astronaut Perempuan NASA yang Terancam Terdampar di ISS
Gula Madura dan Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Bingung Gurunya
2 Remaja di Duren Sawit Bunuh Ayah Kandung, Otak Pelaku Minta Polisi Tak Seret Adiknya
Viral! Paduan Suara SMK di Sukabumi Bernyanyi Lagu Sunda 'Jang', Instrumen dan Dirigen Energik Jadi Sorotan
Tampilan Nita Ambani di Acara Kawin Massal Jelang Pernikahan Putra Bungsunya
Sentilan Gus Baha, Mak Jleb! Ingat Allah kok Gara-Gara Utang Jatuh Tempo
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ghufron KPK: Kami Anggap Itu Sebuah Komitmen
David Beckham Balas Dendam Setelah Diabaikan Pangeran Harry Atas Permintaan Meghan Markle
5 Kapten Terbaik Manchester United: Pemimpin yang Menginspirasi di Old Trafford
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Apakah Bumi Bisa Hancur karena Ledakan Supernova?