, Jakarta Penyebab PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku menjadi penyakit yang mewabah di Indonesia belakangan ini. Kurang lebih 40 ribu ternak di 18 povinsi mati karena PMK. Wabah ini menimbulkan kerugian besar bagi peternak di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Penyakit Mulut dan Kuku sebenarnya sudah ada sejak lama. Indonesia bahkan sudah dinyatakan bebas PMK pada 1990 silam oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Namun, PMK kembali menjangkit pada 2022 ini.
Advertisement
Sebenarnya apa penyebab PMK, bagaimana gejalannya, dan seperti apa risikonya? Berikut penjelasan tentang penyebab PMK dan faktor risikonya, dirangkum dari berbagai sumber, Senin(13/6/2022).
Di tengah kekhawatiran dampak penyakit mulut dan kuku pada penjualan sapi, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memastikan wabah PMK sapi tak berpengaruh terhadap pasokan sapi saat hari raya kurban.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal PMK
![Ratusan Ekor Ternak Sapi di Kota Malang dan Batu Terjangkit PMK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/WDGp7A0gcqaVf66cmZ5Dbw6YHRs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4035718/original/067383800_1653669600-20220527-232641.jpg)
Melansir Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit virus ternak yang parah dan sangat menular yang memiliki dampak ekonomi yang signifikan. PMK menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, babi, domba, kambing dan lainnya.
PMK umumnya tidak mematikan bagi hewan dewasa, tetapi dapat membunuh hewan muda dan menyebabkan kerugian produksi yang serius. PMK adalah penyakit hewan lintas batas yang sangat mempengaruhi produksi ternak dan mengganggu perdagangan hewan dan produk hewan regional dan internasional.
Advertisement
Penyebab PMK
![FOTO: Harga Kambing Tinggi Akibat Wabah PMK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gIxZZlC2SbZZSgtPhrbU7ioO3S8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4049001/original/032252000_1654857841-Harga-Kambing-PMK-Tallo-5.jpg)
Menurut artikel dalam Jurnal Wartazoa 2020 berjudul Penyakit Mulut dan Kuku: Penyakit Hewan Eksotik yang Harus Diwaspadai Masuknya ke Indonesia, penyebab PMK adalah Virus Foot and Mouth Disease(FMDV) yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus.
Virus FMD memiliki 7 serotipe, yaitu serotipe A, O, C, Asia 1, SAT1, SAT2, dan SAT3. Untuk serotipe A, O, dan C disebut serotipe Euroasiatic, sementara Asia1 adalah serotipe untuk wilayah Asia1 dan serotipe SAT adalah untuk wilayah Afrika Selatan.
Virus FMD tahan hidup dalam lingkungan/alam tergantung pada situasi dan kondisi suhu dan tingkat kemasaman. Virus FMD lebih stabil dan infektif jika virus masih berada di dalam lapisan kulit, cairan lendir dan terhindar dari paparan sinar matahari atau pada suhu relatif rendah di lingkungan.
Virus FMD dalam aerosol kurang stabil, tetapi pada kondisi kelembaban tinggi virus dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
Cara penularan PMK
![FOTO: Harga Kambing Tinggi Akibat Wabah PMK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/uO9gpb0TGITayONHpdiDX9lEs0A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4049000/original/046110200_1654857840-Harga-Kambing-PMK-Tallo-2.jpg)
Masih dari Jurnal yang sama, virus PMK masuk dalam tubuh hewan melalui mulut dan hidung. Virus kemudian akan memperbanyak diri di sel-sel epitel di daerah nasofaring. virus PMK kemudian masuk ke dalam darah dan memperbanyak diri pada kelenjar limfoglandula dan sel-sel epitel di daerah mulut dan kaki (teracak kaki) mengakibatkan lesi-lesi.
Penularan PMK dari hewan sakit ke hewan lain yang peka terutama terjadi karena adanya kontak langsung dengan hewan sakit, kontak dengan sekresi dan bahan-bahan yang terkontaminasi virus PMK, serta hewan karier.
Melansir Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), PMK ditemukan di semua ekskresi dan sekresi dari hewan yang terinfeksi. Khususnya, hewan-hewan ini mengeluarkan sejumlah besar virus aerosol, yang dapat menginfeksi hewan lain melalui jalur pernapasan atau mulut. Virus mungkin ada dalam susu dan air mani hingga 4 hari sebelum hewan menunjukkan tanda-tanda klinis penyakit.
Advertisement
Faktor risiko penularan PMK
![Terus Bertambah, Ratusan Sapi Perah di Kuningan Terinfeksi PMK](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/IOuqdT_H2szC_OCp8ASz_-6wlBE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4036248/original/072717400_1653749914-IMG20220528150024_01.jpg)
Menurut artikel dalam Jurnal Wartazoa 2020, berikut risiko penularan PMK:
Kontak dengan kontaminan
Penularan PMK dapat terjadi karena kontak dengan bahan/alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti petugas, kendaraan, pakan ternak, produk ternak berupa susu, daging, jerohan, tulang, darah, semen, embrio, dan feses dari hewan sakit.
Antar peternakan
Penyebaran PMK antar peternakan ataupun antar wilayah/negara umumnya terjadi melalui perpindahan atau transportasi ternak yang terinfeksi, produk asal ternak tertular dan hewan karier.
Hewan karier
Hewan karier atau hewan pembawa virus infektif dalam tubuh (dalam sel-sel epitel di daerah esofagus, faring) untuk waktu lebih dari 28 hari setelah terinfeksi sangat penting dalam penyebaran PMK. Babi dapat dipastikan tidak menjadi karier PMK karena tidak ada bukti kuat keberadaan virus setelah hewan sembuh dari penyakit.
Pada kelompok sapi tertentu, keberadaan virus PMK dapat tetap bertahan paling tidak untuk selama 3 tahun. Domba dan kambing dapat menyimpan virus PMK untuk selama 9 bulan. Sementara kerbau Afrika (Syncerus caffer) pada pemeliharaan sistim individu dapat membawa virus PMK paling tidak untuk selama 5 tahun, namun pada pemeliharaan hewan sistim kelompok maka virus PMK dapat bertahan dalam populasi paling tidak untuk selama 24 tahun.
Gejala PMK
![Kurban batam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Y74yzU9qGV58nCQNqK_hw7_MBe8=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4044512/original/038798800_1654560281-IMG-20220606-WA0004.jpg)
Masih dari Jurnal yang sama, secara umum, gejala klinis PMK adalah demam mencapai 39°C selama beberapa hari, tidak nafsu makan dan lesi-lesi pada daerah mulut dan keempat kakinya. Lesi-lesi dalam bentuk lepuh-lepuh pada permukaan selaput lendir mulut, termasuk lidah, gusi, pipi bagian dalam dan bibir.
Pada kaki lesi akan terlihatjelas pada tumit, celah kuku dan sepanjang coronary bands kuku. Lesi juga bisa terjadi pada liang hidung, moncong, dan puting susu. Menurut OIE, lepuh yang pecah dapat menyebabkan kepincangan yang ekstrem dan keengganan untuk bergerak atau makan. Biasanya, lepuh sembuh dalam 7 hari (terkadang lebih lama), tetapi komplikasi, seperti infeksi bakteri sekunder pada lepuh terbuka, juga dapat terjadi.
Hewan yang terkena penyakit kronis dilaporkan mengalami penurunan produksi susu secara keseluruhan sebesar 80%. Kesehatan anak sapi muda, domba, dan anak babi dapat terganggu oleh kekurangan susu jika bendungan terinfeksi. Kematian dapat terjadi sebelum timbulnya lepuh akibat miokarditis multifokal. Myositis juga dapat terjadi di tempat lain.
Terkini Lainnya
FOTO: Harga Kambing Tinggi Akibat Wabah PMK
Lawan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan, Impor 3 Juta Vaksin Tiba Pekan Depan
2 Sapi di Banten Positif Penyakit Mulut dan Kuku, Hewan dari Daerah Ini Dilarang Masuk
Mengenal PMK
Penyebab PMK
Cara penularan PMK
Faktor risiko penularan PMK
Kontak dengan kontaminan
Antar peternakan
Hewan karier
Gejala PMK
Penyebab PMK
PMK
Penyakit Mulut dan Kuku
Gejala PMK
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Kronologi Aktor Bollywood Ditangkap Bea Cukai, Kok Bisa?
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
10 Aplikasi Jogging Populer, Cocok untuk Pelari Pemula Maupun Profesional
140 Kata-Kata Motivasi MPLS untuk Siswa SMP, SMA, dan SMK yang Singkat Bijaksana
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
21 Cara Buat Name Tag MPLS, Inspirasi untuk Tampil Beda
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi
Bolehkah Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah? Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
AirAsia Buka Penerbangan Internasional Langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo
Hari Ciuman Internasional, Seperti Ini Gaya Ciuman Masing-Masing Zodiak
Bawaslu Situbondo Temukan Pantarlih Hanya Tempel Stiker Coklit, Tidak Temui Langsung Pemilih
Sejarah Hari Ciuman Sedunia 6 Juli, Kenali Tiga Bentuk Kecupan Menurut Orang Romawi
Saham Tesla Melambung 27% Pekan Ini, Apa Pendorongnya?
Sadar Lingkungan, Aksi Pangeran William Naik Skuter Listrik Saat ke Kastil Windsor Jadi Viral
Asal-usul Amalan Minum Susu 1 Muharram, Doa, dan Adabnya