uefau17.com

Anak Demam Kapan Harus ke Dokter? Orangtua Perlu Tahu Tanda-tandanya - Health

, Jakarta Demam pada anak adalah hal yang umum terjadi. Demam bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang berusaha melawan infeksi.

Secara umum, anak disebut mengalami demam ketika suhu tubuh mencapai 37,5°C yang diukur menggunakan termometer. 

Lalu, kapan anak yang demam harus dibawa ke dokter?

Orangtua mungkin bertanya-tanya seberapa tinggi suhu tubuh anak dianggap berbahaya, kapan sebaiknya harus menghubungi dokter, atau apa tindakan yang segera diperlukan.

Namun, tidak semua demam pada anak harus membuat orangtua panik. Dengan mengetahui perbedaan antara demam yang memerlukan perhatian medis dan yang tidak, bisa membantu Anda merawat anak yang demam dengan lebih baik dan mengurangi kecemasan.

Dokter spesialis anak konsultan, Meta Hanindita menyarankan beberapa langkah berikut ini sebagai pertolongan pertama untuk dilakukan ketika anak mengalami demam.

  1. Pakaikan baju yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat
  2. Kompres air, terutama pada bagian tubuh yang mengandung banyak pembuluh darah seperti ketiak atau selangkangan
  3. Beri obat penurun panas
  4. Boleh mandikan anak.
  5. Berikan minum yang banyak

Jika berbagai upaya diatas tidak membuahkan hasil, dan anak masih tetap mengalami demam dengan suhu tinggi setelah lebih dari tiga hari atau disertai dengan gejala lainnya, maka segera bawa anak untuk diperiksa ke dokter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter Jika Demam?

Orangtua perlu mengetahui kapan anak yang mengalami demam harus dibawa ke dokter, supaya mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter bisa memberikan penanganan seperti memberikan resep obat-obatan yang aman untuk meredakan demamnya. 

Berikut ini Meta menyebutkan tanda-tanda anak yang demam harus dibawa ke dokter.

  1. Batita tampak rewel dan tidak nyaman
  2. Kejang
  3. Sangat lemah, malas bangun
  4. Disertai: Leher kaku, nyeri kepala, ruam, muntah berulang, diare, nyeri telinga, sulit bernapas, dan nyeri saat BAK
  5. Demam tidak membaik setelah tiga hari
  6. Demam diatas 40°C
  7. Tidak mau minum sama sekali

 

3 dari 4 halaman

Apa Penyebab Anak Tiba-tiba Panas?

Melansir dari laman yankes.kemkes.go.id pada Minggu, 9 Juni 2024, demam merupakan temperatur tubuh di atas normal yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

  • Waktu dimana suhu berada dititik terendah pada pagi hari dan suhu puncak pada sore hari
  • Tingkat aktivitas
  • Makanan
  • Usia dimana bayi dan anak kecil biasanya memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan anak yang lebih tua.

Demam akan mengubah pola aktivitas, pola tidur, perilaku, dan juga menurunkan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebugaran anak selama demam.

Penanganan pada peningkatan suhu tubuh bisa dilakukan melalui pengobatan dengan obat, tanpa obat, ataupun gabungan keduanya.

4 dari 4 halaman

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Demam?

Menurut WebMD, berikut ini hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat anak demam.

  • Jangan berikan aspirin pada anak karena dapat menyebabkan sindrom Reye, kondisi serius.
  • Hindari kombinasi pengobatan pilek dan flu pada anak di bawah 4 tahun, karena efektivitasnya tidak jelas.
  • Jika memutuskan menggunakan obat flu, pastikan anak cukup umur dan konsultasikan dengan dokter anak.
  • Anak di bawah 2 tahun tidak boleh diberikan obat batuk atau pilek yang mengandung dekongestan atau antihistamin.
  • Anak di bawah 4 tahun sebaiknya tidak diberikan produk kombinasi obat batuk dan pilek.
  • Baca label obat sebelum membeli dan pilih obat yang sesuai dengan gejala anak Anda.
  • Jangan menggunakan obat lain tanpa persetujuan dokter anak.
  • Hindari mandi air dingin atau menggosok kulit anak dengan alkohol karena dapat meningkatkan demam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat