, Jakarta Kasus pneumonia misterius di China tengah menjadi sorotan dunia. Dalam laporan World Health Organization (WHO) yang dipublikasikan di ProMED pada 22 November 2023 disebut ada "pneumonia yang tidak terdiagnosis" (clusters of undiagnosed pneumonia) di sana.
Terkait hal ini, epidemiolog Dicky Budiman mengatakan pneumonia adalah infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru manusia. Hal ini menyebabkan kantung udara atau alveoli paru-paru terisi dengan cairan atau nanah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
“Dalam konteks kasus di China, media Taiwan melaporkan terjadinya infeksi pneumonia pada anak-anak (mayoritas) yang belum terdiagnosis. Artinya belum tahu patogennya atau apa penyebabnya, nah itu yang terjadi di China,” kata Dicky kepada Health melalui pesan suara, Selasa (28/11/2023).
Advertisement
“Inilah yang menyebabkan akhirnya WHO meminta penjelasan dari pemerintah China,” kata Dicky.
Dicky kemudian menjelaskan soal penularan pneumonia. Menurutnya, penyakit ini menular melalui droplets. Pada pengidap pneumonia, patogennya ada di tenggorokan, hidung, dan ludah baik bakteri maupun virus.
“Virus atau bakteri itu enggak terbang sendiri, dia harus ada di cairan. Ukurannya sangat kecil dan bisa terlontarkan ke udara ketika yang sakit ini batuk, bersin, atau bicara. Karena ada di ludah, bisa pula menular karena berciuman atau berbagi makanan yang sama. Nah ini bisa jadi mekanisme penularan pneumonia,” jelas Dicky.
Pneumonia merupakan penyakit yang gejalanya mirip flu. Biasanya menyerang balita, kanak-kanak, lansia, serta orang-orang dengan imunitas lemah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak Heran Banyak Terjadi pada Anak
![Soal Kasus Pneumonia Misterius di China, Begini Tanggapan Epidemiolog](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/96L0neMEO8ZMoKgPrJIuYLQdEIc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4486574/original/045266100_1688106946-sick-girl-sitting-bed-with-scarf-around-her-neck-suffering-from-sore-neck.jpg)
Mengingat cara penularannya bisa melalui berbagi makanan yang sama, maka Dicky tak heran mayoritas pasien penyakit ini adalah anak-anak.
“Tidak heran kalau pada anak-anak kasusnya cepat. Ya karena anak sering makan bareng dan dekat lagi. Nah ini yang jadi cara penularan dari pneumonia ini.”
Sebagian Besar Pasien Bisa Sembuh Sendiri
Secara umum, lanjut Dicky, risiko pneumonia pada pasien tidak parah. Bahkan sebagian besar bisa sembuh sendiri. Dengan catatan kondisi pasien bagus dan tidak mengalami gangguan imunitas atau daya tahan tubuh
“Sebagian kecil ada yang memang harus diberikan antibiotik. Bahkan, sebagian kecil lagi harus dirawat.”
Advertisement
Fatalitas Kasus Pneumonia Misterius di China
![Epidemiolog sekaligus peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global Dicky Budiman. Foto: Dok Pribadi.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/eb1Nk2H2mHXPOTwNC5ZgvzRbP4k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4211484/original/031278200_1667358197-a96dd81c-71bf-4a90-819f-6fb377ddf6ce.jpg)
Terkait kasus pneumonia misterius di China, Dicky mengungkap bahwa fatalitas atau angka kematian tidak tinggi. Namun, memang yang masuk rumah sakit meningkat.
“Dalam konteks di China, apakah ini fatal dan angka kematiannya tinggi? Tidak. Saat ini tidak ditemukan hal yang signifikan dalam konteks kematian, tapi kasus rawatan rumah sakitnya meningkat.”
Salah satu penyebab meningkatnya angka rawat inap di China adalah Mycoplasma pneumonia yang diduga resisten terhadap antibiotik.
Mycoplasma adalah penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum COVID-19, yang mana kejadian insidensi tadinya 8,6 persen, kemudian insidensi turun jadi 0,7 persen pada tahun 2021-2022.
Di samping dugaan resistensi antibiotik, dugaan lainnya adalah karena kondisi kesehatan anak secara umum serta daya tahan tubuhnya menurun.
“Bisa karena memang sedang musim dingin atau karena pernah mengalami infeksi COVID sebelumnya, jadi ini beberapa faktor yang terjadi," kata Dicky.
Kasus di China Sudah Tidak Misterius
![Soal Kasus Pneumonia Misterius di China, Begini Tanggapan Epidemiolog](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pv-pTjCkr1dAn4BGfT2Npf4_7S4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1456289/original/096407200_1483451601-Cara-Alami-untuk-Atasi-Batuk-dan-Pilek-Ringan-pada-anak.jpg)
Dicky menambahkan, kasus pneumonia misterius di China kini sebetulnya sudah tidak misterius. Pasalnya, pemerintah di China sudah melaporkan secara resmi bahwa kasus ini bukan karena patogen baru.
“Jadi WHO sendiri belum menerapkan ini sebagai sesuatu yang harus dinyatakan sebagai kedaruratan, tapi kalau bicara diwaspadai ya tentu perlu diwaspadai. Karena ini bicara bagaimana sistem kesehatan suatu negara, bisa enggak merespons lonjakan kasus yang banyak.”
“Nah itu yang harus diwaspadai, harus dipastikan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Kemampuan bukan hanya layanan kalau terjadi peningkatan saja tapi sistem deteksinya, ini yang harus diperkuat dan dimitigasi supaya ini (pneumonia) tidak menjadi beban di layanan kesehatan,” jelas Dicky.
Advertisement
Pemerintah RI Tingkatkan Kewaspadaan Pintu Masuk
Kemenkes RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Surat edaran yang terbit pada tanggal 27 November 2023 ini diteken Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu.
Surat Edaran ini bertujuan sebagai langkah kewaspadaan dalam upaya mengantisipasi terjadinya kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia, tulis Maxi dalam surat edaran yang diterima Health pada Selasa, 28 November 2023.
Surat kewaspadaan Kemenkes RI terkait Mycoplasma pneumonia ditujukkan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur/Kepala Rumah Sakit, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kepala Puskesmas di Indonesia.
Terkini Lainnya
Tak Heran Banyak Terjadi pada Anak
Sebagian Besar Pasien Bisa Sembuh Sendiri
Fatalitas Kasus Pneumonia Misterius di China
Kasus di China Sudah Tidak Misterius
Pemerintah RI Tingkatkan Kewaspadaan Pintu Masuk
Pneumonia
Kasus Pneumonia Misterius di China
Pneumonia Misterius di China
Pneumonia Misterius
Pneumonia adalah
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Dedikasi Layani Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Kuat Parpol Maju Pilbup Majalengka
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
TOPIK POPULER
Populer
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon
Hasil Pengukuran Serentak Intervensi Stunting: 5,8 Juta Balita Indonesia Alami Masalah Gizi
Sejarah Hari Ciuman Sedunia 6 Juli, Kenali Tiga Bentuk Kecupan Menurut Orang Romawi
Akademi Olahraga dan Seni Ini Hadirkan Lebih dari 19 Program, Cara Hangout Sehat bagi Anak dan Remaja
Jangan Asal Berikan Obat Manusia Seperti Paracetamol pada Anabul, Dokter Ungkap Kucing Bisa Keracunan
Punya Alergi Tapi Ingin Pelihara Anabul? Dokter Rekomendasikan Jenis Kucing Ini
Fun Match Turnamen Badminton, Atlet Bulu Tangkis Bakal Lawan Selebtok di Tanjung Barat Pekan Ini
Terungkap, Perempuan yang Suka Pria Tinggi Menganggap Diri Sendiri Menarik
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
Jokowi Teken UU KIA, KemenPPPA Segera Susun Peraturan Turunannya
Euro 2024
Link Live Steaming Euro 2024 Inggris vs Swiss, Sabtu 6 Juli Pukul 23.00 WIB: Ada Kejutan Lagi?
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Berita Terkini
Studi Ungkap Pola Makan di Usia 40-an Tentukan Kesehatan Saat Usia Lanjut
Ini Dia Para Pemenang AIA Healthiest School
Apple Hapus 25 Aplikasi VPN di App Store Rusia
Hari Ciuman Internasional dengan Budaya Uniknya di Tiap Negara dari Prancis hingga Ghana
Link Live Steaming Euro 2024 Inggris vs Swiss, Sabtu 6 Juli Pukul 23.00 WIB: Ada Kejutan Lagi?
48 RT di Jakarta Terendam Banjir Sore Ini, Ketinggian Air Capai 75 Cm
Son Ye Jin Nikmati Hidup Jadi Emak-Emak: Anakku Makannya Lahap Saja Aku Bahagia Banget
J-Site Diluncurkan, Mengenal Platform Pengembang Situs Web Perangkat Daerah Jabar
Krisis Iklim di Depan Mata, Mahasiswa UGM Salut dengan Program Menanam Pohon Pemprov Sulbar
Keir Starmer Jadi PM Inggris Baru, Segini Nilai Kekayaannya
Diguyur Hujan Sejak Pagi, Jalan Ciledug Raya Tergenang Air hingga 50 Sentimeter
Tebing Tol JORR Longsor, Akses Jalan Ditargetkan Kembali Normal Malam Ini
Inovasi Material Berpori Penyimpan Gas Rumah Kaca, Lebih Cepat dari Kerja Pohon
Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud di Bulan Muharram 2024 Lengkap Doanya
Doa Akhir Tahun, Bacaan Arab dan Latin Beserta Artinya yang Bisa Kamu Baca Serta Amalannya