uefau17.com

Pengertian Father Hunger dan Bahaya Saat Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupan - Health

, Jakarta - Father hunger adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seorang anak kehilangan atau tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam kehidupannya.

Gambaran tentang keluarga ideal biasanya akan melibatkan sosok ayah dan ibu yang saling melengkapi untuk membesarkan buah hatinya. Namun, kondisi akan berbeda jika anak justru mengalami father hunger.

Minimnya peran ayah yang menyebabkan father hunger tersebut dapat menimbulkan begitu banyak gangguan pada kesehatan mental maupun kesehatan fisik anak.

Sebab, peran ayah dalam kehidupan anak tak kalah pentingnya dengan peran ibu. Sosoknya begitu vital dalam tumbuh kembang anak kedepannya. Lantas, apa saja bahaya father hunger?

Mengutip laman Psychology Today pada Senin (10/4/2023), anak yang mengalami father hunger secara konsisten melaporkan adanya perasaan ditelantarkan. Anak bisa merasa kesulitan mengolah emosi dan merasakan kebencian pada diri sendiri.

Anak-anak yang mengalami father hunger turut mengalami kesulitan dalam interaksi sosial, dan cenderung melaporkan adanya masalah dalam persahabatan.

Dampak Father Hunger, Anak Kerap Angkuh dan Mengintimidasi

Ada pula masalah perilaku dengan mengembangkan kepribadian yang angkuh dan mengintimidasi. Citra angkuh dan mengintimidasi itu dianggap muncul untuk menyamarkan ketakutan, kebencian, kecemasan, dan ketidakbahagiaan yang mendasari hati sang anak.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang mengalami father hunger lebih bermasalah secara akademis dengan mendapatkan nilai yang buruk dalam berbagai macam tes dan keterampilan berpikir.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gangguan yang Muncul Akibat Father Hunger

Anak yang tumbuh merasakan father hunger lebih mungkin membolos dari sekolah dan dikeluarkan dari sekolah.

Bahkan, 85 persen remaja yang merasakan father hunger cenderung melakukan kejahatan dan kenakalan remaja, termasuk kekerasan.

Tak berhenti di sana, anak yang merasakan father hunger pun mengalami gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan keinginan untuk bunuh diri yang lebih tinggi.

Begitu pun dampaknya pada hubungan anak di masa depan. Anak-anak yang mengalami father hunger cenderung lebih mudah masuk dalam suatu hubungan. Namun, lebih mudah pula untuk memutuskan bercerai dan mengakhiri hubungan.

Dalam hal kesehatan fisik, anak yang mengalami father hunger secara konsisten menunjukkan adanya masalah kesehatan seperti nyeri akut dan kronis, asma, sakit kepala, dan sakit perut.

3 dari 4 halaman

Masalah Relasional dan Perilaku Ketika Terjadi Father Hunger

Pendapat selaras tertuang dalam keterangan pada laman All Pro Dad. Anak yang mengalami father hunger dianggap lebih sering bergumul secara sosial.

Pasalnya, disadari atau tidak, anak akan merasa ditolak oleh ayah mereka. Dari sana, ada perasaan takut ditinggalkan yang berujung menyebabkan masalah kepercayaan, komitmen, dan keintiman nantinya ketika dewasa.

"Ketidakhadiran seorang ayah juga sering menimbulkan masalah perilaku. Anak-anak tidak tahu bagaimana memproses kemarahan atau kecemasan mereka, terutama jika kemampuan mereka untuk berkomunikasi berkurang, jadi mereka menyerang. Pada akhirnya, ini terus berdampak negatif pada hubungan mereka dengan orang lain," tulis keterangan itu.

"Anak-anak yang mengalami father hunger juga tumbuh tanpa rasa aman yang diberikan seorang ayah. Padahal, kehadiran dan cinta seorang ayah memberi kita pemahaman yang lebih besar tentang identitas dan rasa memiliki kita. Ketika tidak ada, itu bisa membuat dunia kita terasa hancur dan tidak stabil," sambung keterangan tersebut.

Itulah mengapa anak yang mengalami father hunger lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi.

4 dari 4 halaman

Gangguan Makan dan Hubungan Akibat Father Hunger

Pendapat lain diungkapkan oleh Margo Maine dalam tulisannya tahun 1991 mengutip Fatherandchild.org.nz.

Studi yang dilakukan Maine menemukan bahwa gangguan makan (eating disorder) dilaporkan terjadi pada anak terutama anak perempuan saat remaja dan dewasa jika ia mengalami father hunger.

Main mengungkapkan bahwa ayah memainkan peran khusus dalam perjalanan anak perempuan mereka dari masa kanak-kanak menuju remaja.

Pasalnya, anak perempuan bisa merasa dirinya menarik dan diterima salah satunya lewat pria terpenting dalam hidup mereka yakni sang ayah.

"Ini membantu mereka menerima tubuh mereka yang berubah dan memberi mereka kepercayaan diri dengan laki-laki nantinya," ujar Maine.

Sebuah studi dari Catholic University di Ontario, dan dilaporkan di National Post, mengklaim bahwa wanita yang menganggap ayah mereka hangat dan suportif memiliki harga diri yang lebih tinggi dan tidak terlalu takut untuk menjalin hubungan.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat