, Jakarta - Menurunkan berat badan baik untuk kesehatan. Tak jarang mereka yang berupaya melangsingkan tubuh harus membuat perubahan gaya hidup yang signifikan.
Namun, seringkali berat badan kembali naik secara perlahan. Hal ini bisa membuat seseorang merasa upaya mereka sia-sia.
Baca Juga
Meski begitu, bukti baru menunjukkan bahwa manfaat kesehatan akan tetap ada, terutama dalam hal menjaga kesehatan jantung.
Advertisement
Mereka yang sempat berhasil menurunkan berat badan, bahkan jika naik lagi, tetap menunjukkan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Penyakit yang dimaksud adalah serangan jantung dan diabetes tipe 2, menurut analisis di Circulation berjudul Kualitas dan Hasil Kardiovaskular yang dikutip Daily Record.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa ketika seseorang yang sebelumnya menurunkan berat badan kemudian kembali menambah berat badan, dapat meningkatkan risiko kesehatan kardiovaskular.
Namun, penulis analisis kemudian mengklaim masih ada kurangnya penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Para akademisi menyatakan bahwa temuan terbaru mereka dapat memberikan dukungan bagi orang-orang yang berusaha untuk menjaga berat badan.
Para peneliti melakukan 124 studi dengan total lebih dari 50.000 peserta. Mereka membandingkan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 dalam studi-studi tersebut.
Selain obesitas dan kolesterol, ada 6 faktor yang tidak diduga ternyata juga bisa memicu penyakit jantung
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cara Efektif Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Diabetes
![jantung-kezo](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/9WGgRxKAzb42LtccU9ucNJPoqBo=/0x3901:5304x6890/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3124398/original/072022800_1589174478-woman-holding-heart-cut-out-1820509.jpg)
Profesor Diet dan Kesehatan Masyarakat University of Oxford di Inggris, Susan A. Jebb, mengatakan banyak dokter dan pasien mengakui bahwa penurunan berat badan sering diikuti dengan penambahan kembali berat badan.
Hal ini membuat orang menjadi ragu dalam menjalankan program penurunan berat badan. Mereka takut upaya menurunkan berat badan akan sia-sia.
Menurut Jebb, pemikiran seperti itu dapat menghambat motivasi dan semangat orang untuk menurunkan berat badan.
Dia menekankan bahwa bagi orang dengan obesitas, menurunkan berat badan adalah cara efektif mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Advertisement
Proses Penelitian Perubahan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Diabetes
![Diabetes Bisa Picu Penyakit Kardiovaskular, Waspadai Gejalanya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EjmOMWBRKON_hjxx9btYRS-f-d8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3538687/original/099828600_1628773902-pexels-nataliya-vaitkevich-8965135.jpg)
Para ilmuwan mengumpulkan hasil dari semua penelitian, dengan waktu pengamatan rata-rata selama 28 bulan.
Mereka menggunakan data ini untuk memperkirakan perubahan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 setelah penurunan berat badan.
Rata-rata penurunan berat badan di berbagai penelitian berkisar antara 2 kg–5 kg. Sementara, kenaikan berat badan rata-rata sebesar 0,12 kg–0,32 kg per tahun. Peserta memiliki usia rata-rata 51 tahun, dengan indeks massa tubuh 33, yang dianggap mengalami obesitas.
Jebb menjelaskan bahwa mayoritas percobaan berfokus pada perubahan berat badan dalam jangka pendek.
"Sebagian besar percobaan melihat apakah pengobatan baru efektif dan berfokus pada perubahan berat badan dalam jangka pendek daripada efek pada penyakit di kemudian hari," kata Jebb.
Dapat Mengurangi Kejadian Penyakit Kardiovaskular
![Perkembangan Penyakit Kardiovaskular di Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OGKMaBcKTKJoHft6pQcgVMTvzcY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4167743/original/033111100_1663843518-pexels-karolina-grabowska-4386466.jpg)
Jebb mengungkap bahwa hasil temuan mereka memberikan kepastian bahwa program penurunan berat badan efektif dalam mengendalikan faktor risiko kardiovaskular.
Kemungkinan besar program ini dapat mengurangi kejadian penyakit kardiovaskular.
Tak Bisa Gunakan Studi Individu
Jebb menjelaskan bahwa dalam hal ini, studi individu tergolong tidak kompeten dan memenuhi syarat untuk menemukan hasil yang konkrit.
“Studi individu seringkali terlalu kecil untuk mendeteksi perbedaan antara kelompok dalam insiden kondisi kardiovaskular,” kata Jebb.
“Ini terjadi karena hanya sedikit orang yang terkena kondisi kardiovaskular, sehingga studi yang dilakukan terkadang terlalu kecil dan tidak cukup lama untuk melihat efek dari kondisi tersebut pada hasil yang serius, seperti diabetes tipe 2 atau serangan jantung,” tambahnya.
![Fakta Mengenai Risiko Diabetes Melitus](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/mfpGbWf3-q8iZTwUtJhWcyBGs1Q=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4057541/original/058804400_1655629669-220619_JOURNAL_Fakta_Mengenai_Risiko_Diabetes_Melitus_S.jpg)
Terkini Lainnya
Gastric Balloon atau Balon Lambung, Prosedur Medis untuk Turunkan Berat Badan Tanpa Proses Bedah
Cara Efektif Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Diabetes
Proses Penelitian Perubahan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular dan Diabetes
Dapat Mengurangi Kejadian Penyakit Kardiovaskular
Penyakit Jantung
Diabetes
Turunkan Berat Badan
Berat Badan
Diet
penyakit kardiovaskular
Jantung
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Keluarga Tolak Autopsi pada Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Setelah Imunisasi
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Memahami Simple Present Tense, Berikut Rumus dan Contohnya
VIDEO: Viral! 3 Prajurit TNI AU Diduga Aniaya Sopir Taksi Online di Bandara Sultan Hasanuddin
Mulai Hari Ini, 7 Layanan Administrasi Pajak Ini Bisa Diakses Pakai NIK
Hacker Klaim Bobol Data Polri, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Polisi Bocor
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
8 Momen Kocak Orang Nembak Gebetan, Ada yang Berujung Patah Hati
1.487 Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPK Akan Pampang Namanya ke Publik
Harga Beras Eceran di Juni 2024 Inflasi 11,8%, Padahal di Grosir Deflasi
Orang Rajin Sholat tapi Masih Gemar Maksiat, Ustadz Adi Hidayat Pastikan Ada 1 Kesalahan yang Terjadi
Hotman Paris dan Raffi Ahmad Ucap Syukur Kondisi Prabowo Sehat Setelah Operasi Kaki: Thanks God!
Delta Dunia (DOID) Resmi Akuisisi 4 Tambang Antrasit di AS, Nilainya Bikin Kaget
Kompor Hunian Vertikal dan Rumah Menteri IKN Pakai Jaringan Gas PGN, Siap Operasi Agustus
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?
Suzuki Berhenti Jual Mobil Bensin di Inggris, Empat Model Dipensiunkan