uefau17.com

Menilik Buruknya Kebiasaan Tidur Usai Sahur dari Kacamata Agama - Health

, Jakarta Dokter spesialis penyakit dalam dari Eka Hospital BSD Dedy Sudrajat mengatakan bahwa tidur usai sahur bisa mengakibatkan tekanan dalam lambung meningkat. Terutama bagi orang dengan penyakit maag dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

“Setelah makan sebaiknya tidak langsung tidur, hal ini akan membuat tekanan dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan. Disarankan jika ingin tidur, 1-2 jam setelah makan sahur atau buka puasa,” kada Dedy dalam keterangan pers yang diterima Health belum lama ini.

“Jika terpaksa harus tidur setelah makan, maka posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung,” tambah Dedy.

Dari kacamata Islam, Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar asy-Syatiri dalam salah satu karyanya mengatakan bahwa tidur setelah sahur sangat berbahaya untuk tubuh dan akan menimbulkan penyakit pada perut.

Dalam kitabnya disebutkan: فَائِدَةٌ: لَا يَنْبَغِي النَّوْمُ بَعْدَ السُّحُوْرِ. فَقَدْ اِتَّفَقَ الْأَطِبَّاءُ عَلَى أَنَّ ذَلِكَ يُوْرِثُ مَرَضَ الْقُدَادِ، وَهُوَ مَرَضٌ يُوْرِثَ بِالنَّهَارِ طُلُوْعَ الطَّعَامِ مِنَ الْمَعِدَّةِ

Artinya: “Faidah, tidak seharusnya seseorang tidur setelah sahur. Sungguh, para dokter telah sepakat bahwa hal tersebut (tidur setelah sahur) bisa menimbulkan penyakit perut, yaitu penyakit yang bisa menyebabkan keluarnya makanan dari dalam perut di siang hari.” (Habib Salim asy-Syatiri, al-Fawaid asy-Syathiriyah min an-Nafahat al-Haramiyah, [Dar al-Fath lid Dirasat wan Nasyr: 2015], juz III, halaman 179) seperti melansir NU Online, Sabtu (25/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berbahaya bagi Perut

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh salah satu ulama mazhab Hanafi terkemuka, Syekh Abdul Hamid Mahmud yang mengatakan bahwa tidur setelah sahur juga berbahaya bagi perut.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk memperbanyak ibadah dan istighfar di waktu tersebut, karena waktu sahur merupakan waktu yang sangat mulia.

Dalam kitabnya disebutkan: لَا يَنْبَغِي النَّوْمُ بَعْدَ السُّحُوْرِ، فَاِنَّ ذَلِكَ يُسَبِّبُ حُمُوْضَةً فِي الْمَعِدَّةِ وَعُسْرًا فِي هَضْمِ الطَّعَامِ بَلْ يَنْبَغِي الْاِقْبَالُ فِي هَذَا الْوَقْتِ عَلَى الْعِبَادَةِ وَالْاِسْتِغْفَارِ، فَاِنَّ هَذَا الْوَقْتِ مِنْ أَفْضَلِ أَوْقَاتِ الْيَوْمِ كُلِّهِ لِطَاعَةِ اللهِ وِعِبَادَتِهِ

Artinya: “Tidak seharusnya seseorang tidur setelah sahur, karena hal itu bisa menyebabkan mulas dalam perut dan mengganggu pencernaan makanan. Bahkan, sebaiknya seseorang menggunakan waktu ini (sahur) untuk beribadah dan beristighfar, karena waktu ini termasuk paling utamanya waktu dalam satu hari untuk melakukan ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya.” (Syekh Abdul Hamid, al-Fiqhu al-Hanafi, [Damaskus, Darul Qalam, cetakan kedua: 2009], halaman 433).

3 dari 4 halaman

Anjuran Mengakhirkan Waktu Sahur

Secara umum, beberapa uraian di atas tidak hanya menjelaskan bahaya tidur setelah sahur di bulan Ramadhan, tapi lebih pada bahaya tidur setelah makan. Baik di bulan Ramadhan atau pun di kehidupan sehari-hari di bulan lainnya.

Tidur setelah makan berdampak bahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya perut. Sebab, saat itu makanan yang dikonsumsi belum sepenuhnya dicerna dengan sempurna.

Karenanya, sangat dianjurkan bagi orang yang hendak puasa untuk mengakhirkan sahur hingga mendekati waktu salat Subuh, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi.

Bahkan, jarak selesainya sahur Nabi Muhammad dan waktu salat seukuran membaca 50 ayat Al-Quran. Dalam riwayat Zaid bin Tsabit, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِىِّ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ، قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأذَانِ وَالسَّحُورِ؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Artinya: “Kami (Zaid bin Tsabit) sahur bersama Nabi, kemudian ia beranjak untuk salat. Kemudian aku (Anas bin Malik) bertanya (kepada Zaid): Berapa lama jarak antara azan dan sahur? Zaid menjawab: Seukuran (membaca) lima puluh ayat,” (HR Anas bin Malik). 

4 dari 4 halaman

Hikmah Mengakhirkan Sahur

Syekh Hasan al-Udwi al-Hamzawi dalam salah satu karyanya mengatakan bahwa terdapat dua hikmah dari mengakhirkan sahur, yaitu:

  • Agar badan semakin sehat dan kuat dalam menjalankan aktivitas selama satu hari ketika sedang berpuasa
  • Agar tidak tertidur setelah sahur. (Syekh Hasan al-Udwi, an-Nurus Sari min Faidhi Shahihil Imam Bukhari, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 2000], juz IV, halaman 423).

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan tidur setelah sahur sebaiknya ditinggalkan.

Pasalnya, kebiasaan ini bisa mengganggu proses pencernaan makanan dalam perut, yang bisa berdampak bahaya pada kesehatan tubuh.

Alangkah baiknya, waktu setelah sahur digunakan untuk beribadah kepada Allah SWT, karena di waktu itu merupakan paling utamanya waktu untuk beribadah kepada-Nya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat