, Jakarta Kini, AD (17) dan MF (14) harus menanggung dampak dari perbuatannya. Dua remaja ini terbukti membunuh MFS, anak berusia 11 tahun di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain harus berurusan dengan hukum, keduanya turut mendapatkan sanksi sosial. Diketahui, rumah AD dan MF dihancurkan oleh warga usai pemakaman MFS selesai dilakukan.
Baca Juga
VIDEO: Viral! 3 Prajurit TNI AU Diduga Aniaya Sopir Taksi Online di Bandara Sultan Hasanuddin
Upacara HUT ke-78 Bhayangkara, Kodam XIV Hasanuddin 'Demo' di Mapolda Sulsel
VIDEO: Gaya Nyentrik Warnai Kepulangan Jemaah Haji Majene dari Tanah Suci
Amukan serta teriakan ikut mengiringi proses penghancuran rumah tersebut. Terlihat dinding yang terbuat dari seng dipreteli oleh warga hingga tak lagi utuh.
Advertisement
Berkaitan dengan hal ini, psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani mengungkapkan bahwa sanksi sosial memang hal yang tidak bisa dihindari. Pasalnya, sanksi sosial menjadi salah satu konsekuensinya.
"Sanksi sosial memang tidak bisa dihindari, karena itu adalah konsekuensi atas tindakan buruk yang telah dilakukan," ujar Efnie pada Health , Kamis (13/1/2023).
Namun, masih ada yang bisa dilakukan salah satunya dari pihak sekolah. Bila memang pelaku masih ada di bangku sekolah, memberikan pembekalan dalam bentuk pelatihan, grup terapi, atau program lain pada siswa dianggap bisa membantu.
Dari pembekalan itulah, para siswa bisa dibantu pembentukan karakternya. Sehingga tidak lagi mudah melakukan penghakiman (judgement) termasuk pada pelaku kejahatan.
"Dengan demikian siswa akan tidak mudah melakukan judgement pada orang lain dan mencegah siswa melakukan berperilaku buruk. Seandainya perilaku buruk terjadi pun, perilaku buruk tersebut masih merupakan hal-hal yang bisa ditolerir," kata Efnie.
Pemeriksaan kasus penculikan dan pembunuhan bermotif jual organ di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus bergulir. Kini polisi tengah memastikan kondisi kejiwaan kedua tersangka yang masih remaja.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hukuman yang Dianggap Cocok untuk Pelaku
![2 remaja makassar pembunuh bocah 11 tahun karena terobsesi situs jual beli organ tubuh manusia (/Faiuzan)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/oWUgbzcYdIakYXCgBiowv8d8fTY=/0x0:1280x960/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4287038/original/078219900_1673345234-WhatsApp_Image_2023-01-10_at_16.59.05.jpeg)
Dari sisi psikologis, Efnie mengungkapkan bahwa hukuman yang cocok tidak bisa hanya sebatas reward dan punishment. Hal tersebut lantaran pada kategori usia tersebut, anak remaja sebenarnya masih dalam proses pembentukan.
"Dalam proses pembentukan ini tidak bisa hanya sebatas pada reward dan punishment semata. Hukuman untuk efek jera merupakan salah satu bentuk punishment. Hal yang perlu disertakan selain hukuman adalah program-program yang berkaitan dengan character building atau terapi," kata Efnie.
Efnie menjelaskan, character building atau terapi menjadi hal yang sangat penting. Bila tidak dilakukan, dikhawatirkan agresi pelaku yang bersangkutan justru bisa meningkat usai menyelesaikan hukuman penjara.
"Dikhawatirkan apabila yang bersangkutan sudah menyelesaikan masa hukumannya maka bukan efek jera yang terjadi, namun agresinya menjadi semakin meningkat," ujar Efnie.
Advertisement
Bentuk Agresi Pelaku Bisa Meningkat
![2 remaja makassar pembunuh bocah 11 tahun karena terobsesi situs jual beli organ tubuh manusia (/Faiuzan)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ccSi0-tQalY7MeMvHZ2ml1-0AJE=/0x0:1280x960/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4287124/original/044723400_1673349730-WhatsApp_Image_2023-01-10_at_16.59.05__1_.jpeg)
Menurut Efnie, agresi pada pelaku bisa mengalami peningkatan jika tidak benar-benar mengikuti terapi secara tuntas. Bahkan, pelaku bisa berpikir bahwa agresi yang dilakukan olehnya adalah bentuk balas dendam.
"Agresi tersebut bisa dilampiaskan seperti bentuk balas dendam atas hukuman yang telah ia dapatkan. Bisa dilampiaskan kepada pihak lain. Jadi hukuman yang dijalani bukan dijadikan pembelajaran namun sebagai alasan untuk balas dendam dan agresi," pungkasnya.
Sedangkan bila menelusuri kemungkinan penyebabnya, Efnie mengungkapkan bahwa kemungkinan ada dua penyebab di balik tindakan AD dan MF untuk membunuh korbannya yang berusia 11 tahun.
Dua hal itu adalah hasil pengamatan yang berubah jadi obsesi dan desakan hidup.
"Remaja bisa melakukan sesuatu yang sifatnya ekstrem biasanya merupakan hasil kombinasi antara hal-hal yang dia amati kemudian menjadi inspirasi, dan faktor situasi desakan hidup," ujar Efnie.
Inspirasi yang Beralih Jadi Obsesi
![Ilustrasi kejahatan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pfQma9IiJnji86OEShySz2oTJug=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3584114/original/057180000_1632711447-WhatsApp_Image_2021-09-26_at_22.08.13.jpeg)
Terlebih di era digital saat ini, sumber pengamatan bisa dilakukan dari mana saja dan diakses kapan saja. Cara tersebutlah yang bisa menjadi sumber inspirasi yang sangat kuat untuk pelaku.
"Jika sudah menjadikan sesuatu sebagai inspirasi, maka remaja akan melakukan hal tersebut secara langsung tanpa disertai pertimbangan yang matang," ujar Efnie.
Efnie mengungkapkan bahwa hal-hal yang sudah menjadi inspirasi tersebutlah yang kemudian bisa berkembang menjadi obsesi dalam pikiran.
"Ditambah lagi ada desakan kebutuhan hidup, maka akan semakin memperkuat obsesi pikiran untuk diwujudkan dalam perilaku nyata," kata Efnie.
![Infografis Klitih di Yogyakarta dan Maraknya Kejahatan Jalanan Remaja. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hqeeH8ARZJRIQckLYUeCLdHKHYo=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3994459/original/092460400_1649849113-Infografis_SQ_Klitih_di_Yogyakarta_dan_Maraknya_Kejahatan_Jalanan_Remaja.jpg)
Terkini Lainnya
VIDEO: Viral! 3 Prajurit TNI AU Diduga Aniaya Sopir Taksi Online di Bandara Sultan Hasanuddin
Upacara HUT ke-78 Bhayangkara, Kodam XIV Hasanuddin 'Demo' di Mapolda Sulsel
VIDEO: Gaya Nyentrik Warnai Kepulangan Jemaah Haji Majene dari Tanah Suci
Hukuman yang Dianggap Cocok untuk Pelaku
Bentuk Agresi Pelaku Bisa Meningkat
Inspirasi yang Beralih Jadi Obsesi
Makassar
Remaja
Pembunuhan
Jual Organ
Sanksi Sosial
terapi
Remaja Bunuh Anak
Rekomendasi
Upacara HUT ke-78 Bhayangkara, Kodam XIV Hasanuddin 'Demo' di Mapolda Sulsel
Aliansi Mahasiswa di Makassar Gelar Diskusi 'Papua Perlu Damai'
Penumpang Lion Air Rute Makassar-Jakarta Jadi Korban Dodos Koper, 5 Tersangka Ditangkap
Bantu Kendalikan Obesitas Secara Komprehensif, LIGHThouse Kini Hadir di Makassar
Bukan Jakarta, Hanya Ada 1 Kota di Indonesia dalam Indeks Kota Bahagia 2024
Antisipasi Over Kapasitas, Rutan Makassar Perketat Sidak Rutin
Gelar Customer Gathering The Morizen, Summarecon Mutiara Makassar Hadirkan Raisa
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
Populer
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Jangan Anggap Sepele, Aneurisma Otak Bisa Ditandai dengan Gejala Kelopak Mata Jatuh Sebelah
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Penggunaan Minyak Esensial untuk Merawat Rambut Rontok
Profil Singkat Atlet Bulu Tangkis China Zhang Zhi Jie yang Meninggal Dunia di Jogja
Mengapa Sering Terbangun dari Tidur di Tengah Malam? Ketahui 6 Penyebabnya
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Berita Terkini
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Intip Strategi IFG Life Pasca Akuisisi Mandiri Inhealth
MIND ID Resmi Kuasai 34% Saham Vale, Jadi Pemegang Saham Terbesar
Ayu Ting Ting Putus dengan Muhammad Fardhana, Ayah: Sudahan, Tidak Berlanjut!
Usul Bikin Family Office, Luhut Ingin Tarik Dana Keluarga Kaya dari Luar Negeri
Prabowo Berdiri dengan Jokowi saat HUT Bhayangkara, Buktikan Kakinya Sudah Fit Pasca Operasi
Sayonara, Toyota Suntik Mati Supra Mesin 4 Silinder
Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata
Jumlah Warga Miskin Indonesia Turun 0,33 Persen, Jumlahnya Masih 25,22 Juta Jiwa
10 Rekomendasi Drama Jepang Tentang Makna Kehidupan, Wajib Ditonton
Menko Polhukam Ungkap Strategi BSSN Perkuat Keamanan Siber Pasca Serangan Ransomware PDNS 2
Mengapa Sering Terbangun dari Tidur di Tengah Malam? Ketahui 6 Penyebabnya
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Puluhan WNA Bangladesh Terdampar di Sukabumi, Kapal Ditenggelamkan Patroli Australia
Kejar Target Pembiayaan 166.000 Rumah, SMF Minta Suntikan Dana Rp 1,89 Triliun