, Jakarta Gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder) atau OCD adalah kondisi kesehatan mental kronis yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan kejiwaan ini ditandai dengan pikiran obsesif, penuh tekanan, dan perilaku berulang.
Seseorang dengan OCD biasanya melakukan ritual yang sama (seperti mencuci tangan) berulang kali dan merasa tidak mampu mengendalikan dorongan ini. Perilaku berulang ini sering dilakukan dalam upaya untuk mengurangi tekanan dan kecemasan.
Melansir Very Well Health, OCD telah dikaitkan dengan episode kemarahan meski hubungannya rumit. Artinya, walau orang dengan OCD kemungkinan lebih cenderung mengalami episode kemarahan, tapi bukan berarti orang dengan OCD lebih agresif atau pemarah.
Advertisement
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara OCD dan kemarahan di mana episode kemarahan kemungkinan lebih umum di antara orang dengan OCD. Namun, faktor lain seperti kecemasan memengaruhi hubungan tersebut. Jadi, meskipun ada hubungannya, kemarahan belum tentu merupakan masalah yang ditimbulkan OCD.
Sebagai contoh, satu penelitian yang mengamati tentang perenungan kemarahan menunjukkan bahwa orang dengan OCD tingkat perenungan kemarahannya memang lebih tinggi dari orang tanpa OCD.
Perenungan kemarahan adalah kecenderungan untuk memikirkan pengalaman yang membuat frustrasi atau mengingat pengalaman kemarahan di masa lalu.
Penelitian itu menunjukkan bahwa tingkat perenungan kemarahan pada orang OCD tidak berbeda jauh dengan orang yang memiliki gangguan kecemasan umum (GAD).
Selain itu, ekspresi kemarahan dapat dihasilkan dari tantangan dalam mengatur emosi itu sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kemarahan dan penekanan yang lebih tinggi mungkin berkorelasi dengan OCD, tetapi tidak jelas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perlu Lebih Banyak Penelitian
Penelitian juga menunjukkan, pengobatan kemungkinan berperan dalam hubungan antara OCD dan kemarahan.
Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) adalah antidepresan yang biasa diresepkan untuk penyandang OCD. SSRI yang dapat meningkatkan serotonin di otak, telah terbukti memiliki efek antiagresi atau meredam kemarahan.
“Penting untuk dicatat bahwa banyak studi tentang OCD dan kemarahan memiliki ukuran sampel yang kecil, yang berarti tidak banyak peserta yang dilibatkan. Ini harus diingat ketika menggeneralisasi temuan antara OCD dan kemarahan,” mengutip Very Well Health, Jumat (16/12/2022).
Diperlukan lebih banyak penelitian di antara populasi yang lebih besar untuk mengklarifikasi hubungan antara OCD dan kemarahan, termasuk faktor apa saja yang menyebabkan kemarahan.
Advertisement
Tanda-Tanda Episode Kemarahan
Beberapa penelitian telah mencatat bahwa orang dengan OCD lebih banyak melaporkan episode kemarahan dan kecenderungan untuk menekan kemarahan itu daripada orang tanpa OCD.
Salah satu dugaan sementara mengatakan bahwa kemarahan ini timbul dari rasa tanggung jawab yang dibesar-besarkan. Contohnya tanggung jawab akan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Tanggung jawab berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi frustrasi dan marah ketika mereka tidak dapat mengendalikan situasi.
“Jadi, secara paradoks, kemarahan mungkin berasal dari rasa ingin tidak menyakiti atau memastikan tidak ada yang menyakiti orang lain.”
Episode kemarahan pada orang dengan OCD tidak terlihat berbeda dari orang tanpa OCD. Episode kemarahan ini dapat ditandai dengan:
- Berteriak
- Mengatakan hal-hal yang menyakitkan
- Sumpah serapah
- Melempar barang
- Menjadi agresif
- Menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Tanda-tanda ini disebut eksternal yang bisa dilihat oleh orang lain. Selain tanda eksternal, ada pula tanda internal yang cenderung tidak terlihat.
Amarah yang dipendam dalam waktu tertentu dapat meningkat menjadi emosi dan perilaku negatif yang serius, termasuk:
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
- Pikiran membenci diri sendiri dan merasa tidak berharga
- Menarik diri dari teman dan keluarga.
Manajemen Kemarahan
Ledakan kemarahan dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dengan OCD mau pun tanpa OCD. Namun, memiliki OCD dapat memperburuk pengalaman episode tersebut. Ini karena kemarahan dapat menyebabkan rasa malu karena kemarahan bertentangan dengan standar moral yang tinggi yang dimiliki kebanyakan orang dengan OCD untuk diri mereka sendiri.
Rasa malu juga dapat diakibatkan oleh rasa sakit hati yang dirasakan oleh penyandang OCD terhadap orang lain, yang bertentangan dengan rasa tanggung jawab mereka yang kuat untuk tidak menyakiti orang lain. Episode kemarahan tidak selalu dapat diprediksi, tetapi tekanan hidup dengan OCD dapat terbantu dengan manajemen kemarahan.
Langkah pertama dalam mengelola kemarahan dengan OCD adalah memahami apa pemicunya. Sebagai contoh:
- Apakah kemarahan datang dari frustrasi tanpa henti karena berulang kali mencoba menyingkirkan pikiran yang mengganggu tanpa hasil?
- Apakah intensitas kemarahan terkait dengan upaya menekan emosi yang tidak dapat diterima?
- Mungkinkah kemarahan berhubungan dengan frustrasi karena tidak mampu melakukan suatu hal dengan sempurna?
Selanjutnya, mengelola OCD akan membantu mengelola amarah. Perawatan OCD, seperti pengobatan dan terapi, dapat secara signifikan membantu orang mengelola gejala OCD.
Teknik manajemen stres dapat membantu mengelola kemarahan, terlepas dari apakah seseorang menyandang OCD atau tidak. Beberapa contoh manajemen stres yakni:
- Latihan pernapasan
- Yoga
- Latihan fisik
- Menulis jurnal harian.
Terkini Lainnya
Perlu Lebih Banyak Penelitian
Tanda-Tanda Episode Kemarahan
Manajemen Kemarahan
OCD
OCD adalah
Kemarahan
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
Populer
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Menko PMK Optimistis Angka Stunting 2024 Turun hingga di Bawah 20 Persen
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Rambut Rontok Bikin Panik? Simak 6 Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
670 Ribu Wajib Pajak Belum Padankan NIK Jadi NPWP
7 Potret Jennifer Bachdim dan Irfan Bachdim Kerja Bareng, Gantian Momong Anak
CIMB Niaga Optimistis Minat Masyarakat pada KPR Hijau Meningkat
Lirik Lagu Viral Too Sweet dari Hozier dan Artinya, Penolakan atas Hidup yang Serba Teratur
Ketua KPK: Kita Akan Buka Data Caleg Terpilih yang Tidak Lapor LHKPN
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 Dibayang-bayangi Dugaan Kebocoran Data Polri
Pengamat: Indonesia Tak Butuh BUMN Sakit, Tapi Bisa Bersaing
6 Cara Update Windows 11 Gratis, Ini Spesifikasi PC yang Bisa Diupgrade
Suzuki Pertimbangkan Bawa Jimny Pikap dan Hybrid
Intra Golflink Resorts Tetapkan Harga IPO Rp 200 per Saham
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 1 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB