, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan pembatasan izin guna darurat pada vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, Kamis (5/5) lalu. Pembatasan vaksin dengan merk dagang Janssen tersebut terkait temuan gangguan penggumpalan darah yang terjadi beberapa minggu selepas penggunaan vaksin pada musim semi 2021.
Hal tersebut juga mendapat perhatian Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama.
Baca Juga
Kondisi penggumpalan darah itu disebut dengan thrombocytopenia syndrome (TTS).
Advertisement
"Ini adalah suatu keadaan yang jarang terjadi tapi dapat juga mengancam jiwa, karena terjadi bekuan darah dikombinasikan dengan rendahnya kadar platelet darah," kata Tjandra melalui pesan tertulis yang diterima , Minggu (8/5).
"Kejadian TTS pasca vaksinasi Janssen memang amat jarang, sekitar 3,23 per sejuta dosis suntikan vaksin. Gejalanya biasanya timbul antara 1 sampai 2 minggu sesudah vaksinasi," lanjut Tjandra.
Tjandra menyampaikan, FDA selalu melakukan pemantauan ketat terhadap vaksin bagi warga AS.
"FDA Amerika Serikat memang selalu melakukan monitoring amat ketat terhadap vaksin bagi warganya, melalui sistem surveilan aktif dan pasif bersama berbagai badan kesehatan di negara itu," tuturnya.
Hasil pemantauan itu digunakan untuk merivisi izin guna darurat terhadap vaksin, seperti disampaikan Pusat Evaluasi Pusat Biologi FDA.
"Kami telah memonitor dengan cermat Vaksin COVID-19 Janssen dan adanya TTS setelah vaksin diberikan dan menggunakan informasi terbaru dari sistem pengawasan keamanan kami untuk merevisi EUA," ujar perwakilan dari Center for Biologics Evaluation FDA, Dr Peter Marks.
"Kami menemukan bahwa Vaksin COVID-19 Janssen masih berperan dalam respons pandemi saat ini di AS serta komunitas global dunia. Tindakan yang kami ambil hari ini menunjukkan kukuhnya sistem surveilan dan komitmen kami dalam memastikan bahwa sains dan data menjadi panduan dalam tindakan kami," lanjutnya, seperti dilansir CNN.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dapat Digunakan Oleh Orang-Orang Tertentu
Terkait pembatasan penggunaan vaksin COVID-19 Janssen, dosis pertama hanya akan diberikan pada individu usia 18 tahun ke atas dengan kondisi kesehatan tidak dapat atau tidak memungkinkan menerima vaksin lain, atau mereka yang tidak setuju divaksinasi menggunakan vaksin COVID-19 berbasis messenger RNA buatan Moderna atau Pfizer dan BioNTech.
Pembatasan penggunaan vaksin Janssen juga berlaku pada dosis booster.
Sejauh ini, FDA telah menetapkan bahwa manfaat vaksin J&J lebih besar daripada risikonya bagi orang-orang tertentu. Adapun individu yang mungkin masih mendapatkan vaksin tersebut meliputi:
- Mereka yang memiliki reaksi alergi parah terhadap vaksin mRNA seperti dari Pfizer/BioNTech atau Moderna
- Mereka yang memiliki kekhawatiran pribadi tentang vaksin mRNA dan memilih tidak divaksinasi tanpa vaksin J&J
- Mereka yang memiliki akses terbatas pada vaksin mRNA COVID-19
Mengutip Statnews, prospek vaksin COVID-19 dosis tunggal sangat menjanjikan ketika J&J mengumumkan vaksin mereka. Vaksin Janssen pun tidak memerlukan rantai dingin yang rumit yang dibutuhkan untuk penyimpanan dan distribusi vaksin mRNA.
Selain itu, produk dosis tunggal menarik bagi orang yang tidak suka divaksinasi, serta lebih murah untuk digunakan di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Advertisement
Tingkat Perlindungan Vaksin J&J Tidak Setinggi Vaksin mRNA
Meski vaksin J&J menawarkan hal yang berbeda dari vaksin COVID-19 lainnya, diketahui tingkat perlindungan vaksin yang ditawarkan tidak setinggi yang diinduksi oleh vaksin berbasis mRNA. Di AS, orang yang telah menerima vaksin J&J didesak untuk mendapatkan booster mRNA.
Namun, ketika risiko pembekuan diidentifikasi pada pertengahan April 2021, FDA menghentikan penggunaan vaksin tersebut. Meskipun penghentian sementara itu dicabut 10 hari kemudian, kepercayaan pada vaksin telah terguncang dan permintaan akan vaksin itu anjlok.
Pada Desember, panel independen yang memberi saran kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tentang vaksin mengeluarkan rekomendasi preferensial untuk vaksin mRNA daripada produk J&J.
Di Amerika Serikat, hanya 18,7 juta yang merupakan vaksin J&J dari 577 juta dosis vaksin COVID-19 yang diberikan pada masyarakat di sana.
Perusahaan J&J mengatakan telah memperbarui lembar produknya yang mencerminkan pembatasan FDA. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan bahwa data terus menunjukkan bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya, jika dibandingkan dengan tidak divaksinasi.
“Johnson & Johnson terus berkolaborasi dengan otoritas kesehatan dan regulator di seluruh dunia untuk memastikan profesional kesehatan dan individu diperingatkan dan mendapat informasi lengkap tentang laporan TTS, memungkinkan diagnosis yang benar, perawatan yang tepat, dan pelaporan yang dipercepat,” katanya.
Risiko TTS Sangat Jarang
Terkait risiko TTS, Marks menekankan bahwa orang yang menerima vaksin J&J beberapa bulan lalu tidak perlu khawatir. Ketika TTS terjadi, umumnya berkembang satu atau dua minggu setelah vaksinasi. Dengan kata lain, individu yang divaksinasi bulan lalu tidak dalam bahaya mengembangkan kondisi tersebut, katanya.
Secara keseluruhan, risiko TTS sangat jarang terjadi: sekitar tiga kasus untuk setiap juta dosis vaksin yang diberikan. Tingkat TTS tertinggi terjadi pada wanita berusia 30 hingga 49 tahun. Sekitar delapan kasus per 1 juta dosis vaksin yang diberikan telah terjadi pada wanita dalam kelompok usia ini.
Kasus TTS biasanya dimulai satu atau dua minggu setelah vaksinasi. Gejalanya meliputi sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak, sakit perut terus-menerus, gejala neurologis seperti sakit kepala atau penglihatan kabur, atau bintik merah tepat di bawah kulit yang disebut petechiae di luar tempat vaksinasi.
Peringatan baru pada lembar fakta vaksin mengatakan "Vaksin Janssen COVID-19 dapat menyebabkan trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS) yang mungkin mengancam jiwa."
Terkini Lainnya
Ramai soal Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Apakah Artinya? Berikut Penjelasan Secara Medis
Penurunan Penggunaan AstraZeneca di Dunia Sudah Terjadi Sebelum Isu Efek Trombositopenia Mencuat
Infografis AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia
Dapat Digunakan Oleh Orang-Orang Tertentu
Tingkat Perlindungan Vaksin J&J Tidak Setinggi Vaksin mRNA
Risiko TTS Sangat Jarang
COVID-19
Vaksin Covid-19
Vaksin Janssen
vaksin covid-19 johnson & johnson
vaksin COVID-19 Janssen
penggumpalan darah
sindrom penggumpalan darah
thrombocytopenia syndrome (TTS)
TTS
Rekomendasi
Penurunan Penggunaan AstraZeneca di Dunia Sudah Terjadi Sebelum Isu Efek Trombositopenia Mencuat
Infografis AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia
AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19, Pakar Sebut Efek Samping Langka TTS Belum Tunjukkan Penambahan
BPOM: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia
AstraZeneca Tarik Produk Vaksinnya di Seluruh Dunia, Pakar: Tentu Perlu Alasan yang Sangat Kuat
Kata BPOM soal Efek Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang Bisa Sebabkan Kondisi Langka Pembekuan Darah
Tanggapan Menkes soal Polemik Vaksin Covid-19 AstraZeneca Picu Pembekuan Darah
Apa Itu TTS? Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Angka Kejadian Trombositopenia Akibat AstraZeneca 8,1 Kasus per Sejuta Penerima Vaksin, Pakar: Sangat Langka
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Menko PMK Optimistis Angka Stunting 2024 Turun hingga di Bawah 20 Persen
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Rambut Rontok Bikin Panik? Simak 6 Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Bayi Asal Sukabumi Meninggal Beberapa Jam Usai Imunisasi, Komnas KIPI Angkat Bicara
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
6 Potret Lawas Keluarga Kecil Reza Artamevia dan Mendiang Adjie Massaid
Potret Ayu Ting Ting Pakai Baju Kurung Maroon, Dipuji Mirip Permaisuri Brunei
Menunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat Tipis
IHSG Sentuh Posisi 7.100, Harga Saham GOTO Stagnan Hari Ini 1 Juli 2024
Pebulu Tangkis China Meninggal usai Pingsan di BAJC 2024 Yogyakarta, Ini Penjelasan Badminton Asia dan PBSI
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Kantongi 55 Medali Emas, Indonesia Tak Terkejar Pimpin Klasemen Sementara AUG 2024 di Jatim
2 Wisatawan di Pantai Rio by The Beach Tenggelam Saat Berenang, 1 Masih Hilang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Daftar 10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Ada di Posisi Teratas
6 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Bareng Kaesang Pangarep, Bumil dan Janin Didoakan Sehat
Jelang Melahirkan, Ini 7 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Ditemani Kaesang
Polda Sumbar Ungkap Hasil Penyidikan Kematian Afif Maulana: Meninggal karena Melompat dari Jembatan
Pemotretan Keluarga Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Sosok Putranya Tuai Pujian