, Jakarta - Virus Corona varian Delta tengah menghantui masyarakat Indonesia karena varian virus COVID-19 asal India ini sudah ada di Kudus, Jawa Tengah, dan menular lebih cepat. Apa itu varian Delta?
Sebelumnya warga dunia mengenal varian Delta dengan sebutan virus Corona varian B.1617.2 atau varian India. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak akhir Mei 2021 mencoret pemakaian nama tersebut.
Di penghujung bulan ke-5 tahun 2021, WHO resmi memberikan penamaan dengan huruf alfabet Yunani untuk empat varian virus Corona penyebab COVID-19 yang dinilai paling mendapatkan perhatian dunia, yaitu:
Advertisement
1. Varian B.117 = varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris disebut sebagai Alpha.
2. Varian B.135 = Pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, dan disebut sebagai Beta.
3. Varian P.1 = Asal Brasil yang kemudian disebut dengan Gamma.
4. Varian B.1617 = Varian dari India dibagi menjadi dua sub-turunan, B.1617.2 disebut varian Delta dan B.1617.1 disebut Kappa.
Pakar Bakteriologi yang terlibat dalam diskusi WHO, Mark Pallen, seperti dikutip dari situs berita The Guardian, mengatakan, semula para pakar akan menggunakan nama lain, misalnya menggunakan nama-nama dewa Yunani.
Namun, setelah beberapa bulan pertimbangan, akhirnya WHO menyetujui penggunaan nama Yunani seperti Alpha, Beta, Kappa, dan varian Delta karena nama-nama ilmiah sulit untuk diucapkan, diingat, serta rentan terhadap kesalahan pelaporan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Sekitar 189 tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus terpapar Covid-19. Akibatnya pelayanan kesehatan bagi warga terganggu. Pemkab meminta bantuan Nakes dari Provinsi Jawa Tengah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terkait Perubahan Nama Menjadi Varian Delta
![Pekerja di India Jalani Vaksinasi Corona Dalam Bus Penumpang](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jDt5WHRVYAQqX9dMQnOhikKfz88=/0x523:5074x3383/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3472477/original/057092800_1622728303-000_9BB3XK.jpg)
Terkait perubahan dalam penyebutan nama varian Virus Corona, Kepala Teknis COVID-19 untuk WHO, Van Kerkhove, mengatakan, WHO tidak akan menggantikan nama ilmiah yang menggunakan huruf dan titik.
Alpha, Beta, Kappa, Gamma, dan varian Delta hanya untuk membantu dalam diskusi publik.
Menurut Van Kerkhove, menyebut nama varian virus Corona menggunakan nama negara rentan terhadap kesalahan dalam pelaporan dan dikhawatirkan akan menimbulkan stigmatisasi dan diskriminatif.
"Untuk menghindari hal ini dan menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini," katanya.
Terlebih setelah Pemerintah India meminta media sosial menghapus konten yang merujuk pada 'varian India'.
Advertisement
Varian Delta Teridentifikasi di Banyak Negara
WHO pada Kamis, 3 Juni 2021, menyebut bahwa varian Delta telah teridentifikasi di 62 negara per 1 Juni 2021.
Warga dunia pun diminta untuk waspada dan tidak mengendurkan protokol kesehatan lantaran varian Delta adalah Virus Corona yang menjadi variant of concern (VOC) dari WHO atau berbahaya dengan tingkat penularan yang lebih cepat.
"Kami tahu bahwa varian Delta tidak mengalami peningkatan tranmisis, yang berarti dapat menyebar lebih mudah antar manusia," kata Van Kerkhove dikutip dari situs Business Today.
Selain itu, Profesor Kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School dan Profesor Biostatistik dan Epidemiologi di Rutgers School of Publik Health, Stanley Weiss MD, mengatakan, varian virus Corona seperti varian Delta dapat dengan cepat mengambil alih dan menjadi strain utama yang beredar di satu wilayah.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa varian Virus Corona India tersebut memiliki keunggulan dalam hal bertahan hidup.
"Di tempat-tempat seperti India, di mana kita telah melihat begitu banyak orang terinfeksi, terbukti bahwa varian Delta dapat menyebar dengan cepat," ujarnya dikutip dari situs Health.
Varian Delta Lebih Cepat Menular
Guru Besar sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH menyebut bahwa virus Corona varian Delta memiliki kemampuan menular yang sangat cepat.
"Barusan lihat di website Gisaid untuk update kasus mutasi ternyata dalam 4 minggu terakhir terjadi peningkatan 51,4 persen dari varian Delta India di Indonesia," kata Ari dalam sebuah pernyataan resmi yang diterima Health pada Senin, 14 Mei 2021.
Ari juga menyebut bahwa varian Delta dapat menimbulkan gejala yang lebih parah. Yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hilang pendengaran, nyeri ulu hati, dan mual.
Pasien yang tertular virus Corona varian Delta pun harus dirawat di rumah sakit dan memerlukan suplementasi oksigen.
Tidak hanya itu, varian Delta India juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi.
"Kemampuan varian Delta ini menginfeksi lebih mudah dan cepat. Jika kita berada dalam satu ruangan dengan orang dengan varian Delta ini, dan orang tersebut bersin atau berbicara, virus akan lebih cepat berpindah," katanya.
Ari lalu mengingatkan agar tidak mengendurkan protokol kesehatan COVID-19.
"Semoga kita terhindar dari varian Delta yang berbahaya ini," ujarnya.
Advertisement
Varian Delta Pengaruhi Efektivitas Vaksin COVID-19
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Public Health England (PHE) melaporkan bahwa varian Delta ternyata 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alfa.
"Waktu penggandaannya (doubling time) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari. Akan baik kalau juga ada data tentang berapa besar (doubling time) dari varian Delta yang kini ada di negara kita, termasuk tentunya laporan terakhir dari Kudus ini," kata Prof Tjandra dalam tulisannya bertajuk "Varian Delta di Kudus dan di Inggris".
Laporan 11 Juni 2021 dari Inggris ini juga menunjukkan bahwa varian Delta berpengaruh menurunkan efektifitas vaksin COVID-19 dibandingkan varian Alfa. Pada mereka yang baru dapat vaksin satu kali, terjadi penurunan efektifitas perlindungan terhadap gejala sebesar 15 persen sampai 20 persen.
"Tentu saja efektifitas akan lebih membaik kalau vaksinasi sudah dilakukan dua kali, tetapi dilaporkan juga bahwa walaupun sudah dua kali maka tetap ada penurunan efektifitas akibat varian Delta dibandingkan dengan varian Alfa," jelasnya.
"Indonesia perlu pula mengamati kemungkinan dampak seperti ini, apalagi program vaksinasi COVID-19 memang sedang terus digalakkan. Hanya saja tentu kita tidak akan membandingkan varian Delta dengan varian Alfa seperti yang Inggris lakukan, karena varian Alfa bukanlan varian yang dominan di Indonesia sebelum ini," ujarnya. (Baca selengkapnya di sini)
Infografis 3 Varian Virus Corona Paling Menular Lolos ke Indonesia
![Infografis 3 Varian Virus Corona Paling Menular Lolos ke Indonesia. (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gzIqhc_ZGUBK_RzTW5lez35Cd9A=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3447925/original/043686800_1620132520-Infografis_3_varian_virus_corona_paling_menuar_lolos_ke_indonesia.jpg)
Terkini Lainnya
Simak Video Berikut Ini
Terkait Perubahan Nama Menjadi Varian Delta
Varian Delta Teridentifikasi di Banyak Negara
Varian Delta Lebih Cepat Menular
Varian Delta Pengaruhi Efektivitas Vaksin COVID-19
Infografis 3 Varian Virus Corona Paling Menular Lolos ke Indonesia
COVID-19
Corona
varian Delta
virus corona
Virus Corona Varian Delta
apa itu varian delta
varian delta dari mana
Ingat Pesan Ibu
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
Viral! Brian Clash of Champions Bikin Netizen Terenyuh dengan Pesan Menyentuh, Begini Isinya
Apa Itu Cryptarithm? Game Angka yang Bikin Sandy dan Axel Gampang Tumbangkan Tim Jessica Clash of Champions
SMK Mitra Industri MM2100, Sekolah Pertama di Asia Tenggara dengan Spesialisasi Cat
Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat, Tapi Perhatikan Dulu 4 Hal Ini
Efek Polusi terhadap Kerusakan Rambut Nggak Bisa Disepelekan, Begini Faktanya
Soal Serangan Ransomware, Dirut BPJS Kesehatan: Keamanan Data Kami Berlapis-Lapis
BPJS Kesehatan Luncurkan Face Recognition FRISTA, Permudah Layanan JKN dengan Pengenal Wajah
BMKG Prediksi Hujan Guyur Kota-Kota Besar Hari Ini, Pakar Bagikan Kiat Jaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Minuman Pengganti Kopi, Bantu Tetap Melek dan Semangat Bekerja
Bantah Wajibkan Wanita Punya 1 Anak Perempuan, Kepala BKKBN Justru Ngomong Begini
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkini
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pemain Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) Bagikan Cerita Syuting Menyeramkan Bersama Ular
Pembiayaan Multifinance Capai Rp 490,69 Triliun per Mei 2024
Kado HUT ke-50, Yamaha Hadirkan Premium Shop Pertama di Indonesia
Redmi Note 7 Spesifikasi dan Harga Terbaru, Resolusi Kamera 48 MP
Stadion Sepak Bola Gaza Kini Jadi Tempat Penampungan Warga Palestina
Jumlah Penumpang KAI Daop 8 Meningkat 12,9 Persen pada Semester I 2024, Capai 2.896.332 Pelanggan
Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat, Tapi Perhatikan Dulu 4 Hal Ini
Profil Ibrahim Risyad, Pria yang Resmi jadi Suami Salshabilla Adriani
Bamsoet: Silaturahmi Kebangsaan MPR Tinggal Menunggu Megawati dan Prabowo
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat
Manchester United Rekrut Striker Baru, Bayern Munchen Dapat Durian Runtuh
Harga HP bakal Naik Gara-Gara Rupiah Anjlok, Analis Imbau Vendor Smartphone Lakukan Hal Ini
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Kemendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Sinergi untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Pangan