, Jakarta Tim peneliti dari Universitas Duke, Laboratorium Nasional Los Alamos melakukan penelitian mendalam tentang COVID-19. Mereka melihat tanda-tanda bahwa COVID-19 sudah terlebih dahulu menginfeksi kelelawar dan trenggiling sebelum menular ke manusia.
Namun, mereka mengatakan terlalu dini untuk menyalahkan trenggiling dalam penyebaran pandemi ini. Mereka juga menyatakan, sepertiga spesies hewan mungkin menjadi tuan rumah bagi virus tersebut sebelum menyebar ke manusia.
"Yang jelas adalah bahwa coronavirus telah bertukar gen berulang kali dengan strain yang menginfeksi kelelawar, trenggiling dan spesies lainnya. Orang perlu mengurangi kontak dengan hewan liar yang dapat menularkan infeksi baru," para peneliti menyimpulkan seperti dikutip dari CNN.
Advertisement
Tim menganalisis 43 genom lengkap dari tiga jenis coronavirus yang menginfeksi kelelawar dan trenggiling dan yang menyerupai virus COVID-19 yang baru.
"Dalam penelitian, kami menunjukkan bahwa memang SARS-CoV-2 memiliki sejarah evolusi yang kaya yang mencakup perombakan materi genetik antara kelelawar dan trenggiling sebelum memperoleh kemampuannya untuk melompat ke manusia," kata Elena Giorgi, staf ilmuwan di Laboratorium Nasional Los Alamos yang mengerjakan penelitian.
Simak Video Berikut Ini:
Polda Jatim membongkar komplotan penyelundup Satwa yang dilindungi. Satwa-satwa tersebut diantaranya komodo, kucing hutan, trenggiling, dan lutung Jawa. Kebanyakan dari Satwa-satwa ini dijual ke luar negeri
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tersangka Utama Sumber Pandemi
Seperti kelelawar, trenggiling juga dijual sebagai makanan di banyak negara, termasuk Cina, dan telah menjadi tersangka utama sebagai sumber pandemi yang mungkin terjadi.
"Virus pangolin corona (corona trenggiling) yang saat ini diambil sampelnya terlalu berbeda dengan SARS-CoV-2. Apakah pencampuran dan pencocokan antara virus kelelawar dan virus trenggiling sudah cukup untuk mengubah virus menjadi bentuk yang sekarang mudah menginfeksi manusia masih belum jelas."
"Mungkin juga bahwa inang lain yang belum teridentifikasi (dapat) terinfeksi dengan virus corona yang dapat melompat ke populasi manusia melalui transmisi lintas spesies," catat para peneliti.
"Jika galur SARS-CoV-2 yang baru tidak menyebabkan infeksi luas pada inang alami atau perantara, galur semacam itu mungkin tidak pernah dapat diidentifikasi."
Tetapi orang-orang dapat menambah risiko terinfeksi virus baru melalui tempat-tempat seperti pasar hewan. Di mana banyak spesies hewan hidup dikurung dan dijual. Serta melakukan perburuan lebih dalam ke hutan tempat hewan hidup.
"Sementara reservoir langsung SARS-CoV-2 masih dicari, satu hal yang jelas, mengurangi atau menghilangkan kontak langsung manusia dengan hewan liar sangat penting untuk mencegah zoonosis coronavirus baru di masa depan," mereka menyimpulkan.
Terkini Lainnya
Jual Trenggiling di Facebook, Pria di Lampung Ditangkap Polisi
Simak Video Berikut Ini:
Tersangka Utama Sumber Pandemi
Corona
COVID-19
virus corona
coronavirus
trenggiling
TOPIK POPULER
Populer
Rambut Rontok Bikin Panik? Simak 6 Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Keluarga Tolak Autopsi pada Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Setelah Imunisasi
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Jangan Anggap Remeh Demam Berdarah Dengue, Cegah dengan Jaga Lingkungan dan Vaksinasi DBD
Euro 2024
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Data Manufaktur China Kembali Kontraksi
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
Patuhi MK, KPU Jakarta Jakarta Gelar Rekapitulasi Suara Ulang di 233 TPS
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
Waspada Hoaks Terkait Bencana, Begini Dampaknya Jika Dipercaya
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024
MUA Ungkap Wajah Alami Selvi Ananda yang Disebut Sudah Cantik Meski Belum Dirias
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini