, Jakarta Beberapa pekan terakhir, kualitas udara di Jakarta disorot karena dianggap tidak sehat. Berdasarkan laman Air Visual pada Kamis (25/7/2019), indeksnya berada di angka 157 atau terburuk kelima di dunia.
Namun, yang patut dikhawatirkan sesungguhnya bukan hanya Jakarta saja. Seluruh wilayah di Indonesia memiliki potensi kualitas udara yang memburuk.
Baca Juga
Bahkan, sebuah studi yang dirilis beberapa waktu lalu menyatakan bahwa kualitas udara yang buruk di Indonesia mengurangi harapan hidup hingga lima tahun di beberapa daerah.
Advertisement
Penelitian yang dilakukan oleh Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) menemukan, rata-rata orang Indonesia berpotensi kehilangan 1,2 tahun harapan hidup karena kualitas udara yang buruk. Di beberapa wilayah angkanya bahkan berkurang hingga lima tahun.
"Polusi udara yang tinggi sekarang merusak kesehatan masyarakat Indonesia," kata peneliti Michael Greenstone dan Qing Fan seperti dikutip dari Phys.org.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Beberapa hari terakhir, polusi udara di Jakarta berada dalam angka terburuk oleh laman pemantau kualitas udara, AirVisual. Kondisi tersebut jelas tidak baik bagi kesehatan masyarakat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meningkat Drastis dari 1998
![Udara Jakarta Buruk, Warga Beraktivitas Pakai Masker](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kNGR2Wx_rWwBX7hlBXqZSHj46ak=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2856076/original/004829400_1563362315-20190717-Udara-Jakarta-Buruk_-Warga-Beraktivitas-Pakai-Masker7.jpg)
Mereka menambahkan, lonjakan terbesar terlihat pada 2013 dan 2016. Angkanya bahkan lebih dari dua laki lipat.
"Pada tahun 1998, polusi udara hampir tidak berdampak pada harapan hidup orang Indonesia. Pada faktanya, tahun 2013, itu memotong harapan hidup beberapa bulan dari rata-rata harapan hidup," tambah keduanya.
Mengutip laman resmi EPIC, konsentrasi polusi partikulat di Indonesia dari 1998 hingga 2016, meningkat 171 persen. Ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu dari dua puluh negara paling tercemar di dunia.
Studi mereka juga menemukan bahwa pada 80 persen dari 250 juta penduduk Indonesia, tinggal di daerah dengan tingkat pencemaran udara melebihi pedoman WHO pada 2016.
Advertisement
Membutuhkan Kebijakan yang Lebih Kuat
![Aktivis dari Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/svDRQ9_edgvBBvIrL9IOqOLZ5v4=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2515568/original/071484500_1543986718-20181205-Aktivis-Ajak-Warga-Perbaiki-Kualitas-Udara-Jakarta-di-HI-IMAM-1.jpg)
Di Jakarta, masyarakatnya berpotensi hidup 2,3 tahun lebih sedikit jika hal ini terus berlanjut. Sementara di pulau Sumatera dan Kalimantan yang rentan akan kebakaran hutan setiap tahunnya, pengurangan usia naik menjadi 4 tahun.
Di Palembang usia berkurang hingga 4,8 tahun dan Ogan Komering Ilir berkurang hingga 5,6 tahun.
Greenstone, yang merupakan profesor ekonomi di University of Chicago menyatakan bahwa dibutuhkan yang lebih kuat untuk mengatasi ancaman ini.
"Kebijakan Indonesia yang kuat untuk mengurangi polusi udara partikulat, akan memungkinkan orang untuk hidup lebih lama dan sehat."
Mereka menyatakan, apabila Indonesia mencapai perbaikan dalam kualitas udara seperti yang dilakukan Tiongkok dalam lima tahun terakhir, harapan hidup masyarakat bisa mencapai 8 bulan lebih lama. Bahkan, orang-orang yang tinggal di daerah paling tercemar bisa hidup sampai 2,5 tahun lebih lama.
Terkini Lainnya
Mengapa Orang-Orang di Zona Biru Lebih Bahagia? Ilmuwan Ini Ungkap Alasannya
Peringkat Bahagia Warga Negara ASEAN, Indonesia Nomor Berapa?
Penelitian: Angka Harapan Hidup Global akan Meningkat pada 2050
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Meningkat Drastis dari 1998
Membutuhkan Kebijakan yang Lebih Kuat
kualitas udara
Polusi Udara
Harapan hidup
Rekomendasi
Peringkat Bahagia Warga Negara ASEAN, Indonesia Nomor Berapa?
Penelitian: Angka Harapan Hidup Global akan Meningkat pada 2050
Studi Ungkap Obesitas pada Masa Anak-Anak Pangkas Separuh Harapan Hidup dan Sebabkan Diabetes
TOPIK POPULER
Populer
Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol, Bagaimana Caranya?
Migrain Rentan Terjadi di Usia 20-30an, Dokter Sebut Tidak Dapat Disembuhkan
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Cara Menyimpan Nomor Ponsel Orang yang Ditaksir Bisa Tunjukkan Potensi Hubungan
Liburan Sekolah Banyak Anak Jalani Sunat, Adakah Usia Terbaik untuk Khitan?
DBD di Indonesia Mengganas, Vaksinasi Jadi Senjata Bagi Dunia Melawan Demam Berdarah Dengue
Peduli Dampak Sampah Plastik pada Lingkungan, Amorepacific dan Waste4Change Bersih-Bersih Citarum
5 Cara Mudah Bersosialisasi Buat Pemilik Kepribadian Introvert, Anti Baper dan Minder
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Orang di Atas 50 Tahun yang Kesepian Kronis Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum