, Buckinghamshire - 1 April 2000, tepat 24 tahun lalu, sebuah mesin Enigma masa perang dicuri.
Mesin pengkodean yang digunakan oleh Jerman untuk menyandikan pesan selama Perang Dunia II itu dicuri dari Museum Bletchley Park di Buckinghamshire, tenggara Inggris, demikian mengutip dari BBC.
Baca Juga
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Polisi mengatakan bahwa seorang pencuri diduga membawa mesin tersebut yang terlihat seperti mesin ketik besar keluar dari Museum Bletchley Park, ketika siang bolong saat museum tersebut dibuka untuk umum.
Advertisement
Mesin ini adalah salah satu dari tiga mesin yang sama di dunia, dan nilainya diperkirakan lebih dari £100.000 atau sekitar Rp2 miliar.
Christine Large, Direktur Bletchley Park Trust, mengatakan bahwa mesin ini istimewa karena digunakan oleh SS Jerman dan dibuat dengan standar yang lebih tinggi.
"Kami hanya bisa berharap bisa mendapatkannya kembali," kata Christine Large.
Diperkirakan mesin tersebut dicuri dengan tujuan untuk dijual kepada orang lain.
Sementara itu, diperkirakan mungkin lebih dari satu orang yang terlibat dalam pencurian tersebut dan sudah direncanakan dengan hati-hati.
Mesin tersebut ditempatkan didalam lemari kaca yang sulit untuk dipecahkan dan terdapat sistem alarm yang beroperasi serta ada penjaga yang mengawasi benda tersebut.
Sementara itu, melansir dari independent.co.uk, juru bicara polisi, Thames Valley mengatakan bahwa seorang staf telah menelepon 999 untuk melaporkan pencurian dan petugas langsung dikirim ke museum tersebut.
"Anjing pelacak digunakan untuk memeriksa gedung dan area sekitarnya jika pencuri telah membuangnya di semak-semak," katanya. "Namun, anjing tersebut tidak dapat mengendus aroma apa pun dan sekarang kami memiliki detektif tempat kejadian perkara mengambil sampel forensik."
Pencurian tersebut terjadi sepekan sebelum sistem keamanan baru dipasang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dikembalikan dan Salah Satu Pelaku Dihukum
![Ilustrasi pencurian (Istimewa)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Qf7Tn_cETe7JvExRUF7Fe2wjbH8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4430901/original/051981200_1684300545-lustrasi_pencurian.jpeg)
Keberadaan mesin itu tetap menjadi misteri hingga September 2000, polisi mulai menerima surat dari seorang pria yang mengaku bertindak atas nama seseorang yang telah membelinya. Penulis surat tersebut menuntut £25.000 atau sekitar Rp500 juta untuk pengembalian yang aman.
Museum setuju untuk membayar uang tersebut, tetapi batas waktu 6 Oktober tidak terpenuhi.
Dua minggu kemudian, presenter televisi BBC Jeremy Paxman membuka paket di kantornya di Television Centre, London. Isinya adalah mesin Enigma yang hilang.
Tidak ada tebusan yang dibayarkan. Namun, mesin tersebut kehilangan tiga dari empat roda rotor enkripsinya, tetapi kemudian juga dikembalikan dengan aman.
Kemudian, polisi menangkap dealer barang antik Dennis Yates pada November 2000.
Pria dari Derbyshire yang waktu itu berusia 58 tahun mengakui bahwa ia mengirim surat kepada polisi, dan mengirimkan mesin Enigma ke Jeremy Paxman.
Pencurian ini menyebabkan dirinya dipenjara selama 10 bulan.
Selama persidangannya, pengadilan mendengar bahwa dia terlibat dalam peristiwa yang berada di luar kendalinya.
Dennis Yates telah menerima ancaman kematian dari orang-orang yang bekerja untuknya, dan tidak pernah memberi tahu polisi siapa pembeli misterius itu.
Mereka yang melakukan pencurian tersebut tidak pernah tertangkap.
Advertisement
Cara Kerja Mesin Enigma
![Ilustrasi menjaga keamanan data](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/luujPFQbd2jRg5cRPR6exriZGnU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1660558/original/054120600_1501139202-shutterstock_250627033.jpg)
Melansir dari brilliant.org, mesin Enigma terdiri dari beberapa bagian termasuk keyboard, papan lampu, rotor, dan sirkuit elektronik internal.
Beberapa mesin seperti yang digunakan oleh militer, memiliki fitur tambahan seperti plugboard.
Pesan-pesan yang terenkripsi oleh enigma akan menjadi kumpulan huruf yang berantakan pada yang akan diterjemahkan menjadi kalimat yang dapat dipahami ketika diurutkan kembali.
Ketika sebuah tombol pada keyboard ditekan, satu atau lebih rotor akan bergerak untuk membentuk konfigurasi rotor baru yang akan mengkodekan satu huruf sebagai huruf lainnya.
Arus mengalir melalui mesin dan menerangi satu lampu tampilan pada papan lampu, yang menunjukkan huruf keluaran.
Jadi jika tombol "K" ditekan, dan mesin Enigma mengkodekan huruf itu sebagai "P," maka "P" akan menyala di papan lampu.
Setiap bulan, operator Enigma menerima buku kode yang menentukan pengaturan yang akan digunakan mesin setiap hari.
Setiap pagi, kode-kode akan berubah.
Pemecahan Kode Enigma
![Komputer](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UZgwVdBtORU9u_TUBHBicDYUxio=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1326954/original/049582300_1472031489-turing_mesin_gizmodo.jpg)
Mesin Enigma adalah mesin enkripsi terkenal yang digunakan oleh Jerman selama Perang Dunia II untuk mengirim pesan terenkripsi.
Sebuah mesin Enigma memungkinkan miliaran cara untuk mengkodekan pesan, menjadikannya sangat sulit bagi negara lain untuk membongkar kode-kode Jerman selama perang — untuk sementara waktu kode tersebut tampak tidak terbongkar.
Alan Turing dan para peneliti lainnya memanfaatkan beberapa kelemahan dalam implementasi kode Enigma dan mendapatkan akses ke buku kode Jerman, dan ini memungkinkan mereka untuk merancang mesin yang disebut mesin Bombe, yang membantu membongkar versi Enigma yang paling menantang.
Beberapa sejarawan percaya bahwa pembongkaran Enigma adalah kemenangan tunggal paling penting oleh kekuatan Sekutu selama Perang Dunia II.
Dengan menggunakan informasi yang mereka dekode dari Jerman, Sekutu berhasil mencegah banyak serangan.
Namun, untuk menghindari kecurigaan Nazi bahwa mereka memiliki wawasan terhadap komunikasi Jerman, Sekutu harus membiarkan beberapa serangan dilakukan meskipun mereka memiliki pengetahuan untuk menghentikannya.
![Cek Fakta Infografis pencurian data 3](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/zdorLGa40o5M4n8ybfy9XwM064I=/0x0:4500x5998/640x853/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3486261/original/030937500_1624001657-Infografis_cek_fakta.jpg)
Terkini Lainnya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Dikembalikan dan Salah Satu Pelaku Dihukum
Cara Kerja Mesin Enigma
Pemecahan Kode Enigma
Jerman
Today in History
Perang Dunia
Enigma
1 April 2000
Polisi
Mesin
SS Jerman
dijual
Alarm
Perang Dunia II
PD II
Rekomendasi
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
23 Juni 1934: Terungkapnya William Bayly Dalang Pembunuhan Tanpa Mayat di Selandia Baru
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Dinilai Tampil Mengecewakan pada Debat Perdana Pilpres AS 2024, Akankah Joe Biden Tergantikan?
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
Rangkaian Ledakan di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan Sejumlah Lainnya Luka-luka
Euro 2024
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
KAI Ubah Jadwal 27 Perjalanan Kereta Api Mulai 1 Juli 2024, Cek Daftarnya
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan AS Kerahkan Kapal Perang
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Data Manufaktur China Kembali Kontraksi
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
Patuhi MK, KPU Jakarta Jakarta Gelar Rekapitulasi Suara Ulang di 233 TPS
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
Waspada Hoaks Terkait Bencana, Begini Dampaknya Jika Dipercaya
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
3 Gim Gratis dan Bonus Item Genshin Impact di PlayStation Plus Juli 2024