, Jakarta - Perubahan iklim menjadi keadaan darurat global yang tidak mengenal batas negara. Untuk mengatasinya, dibutuhkan kerja sama antar negara serta solusi yang terkoordinasi di semua tingkatan.
Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) di Paris pada tanggal 12 Desember 2015, para pemimpin dunia mencapai kesepakatan penting yang disebut Perjanjian Paris, sebagai terobosan penting dalam menghadapi perubahan iklim dan dampak negatifnya.
Baca Juga
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
Mengutip dari situs PBB, perjanjian tersebut menetapkan tujuan jangka panjang dalam memandu semua negara agar dapat melakukan hal-hal berikut:
Advertisement
- Secara substansial mengurangi emisi gas rumah kaca global untuk menjaga kenaikan suhu global jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dan mengupayakan untuk membatasinya hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dengan menyadari bahwa hal ini akan mengurangi risiko dan dampak perubahan iklim secara signifikan
- Menilai secara berkala kemajuan kolektif dalam mencapai tujuan perjanjian ini dan tujuan jangka panjangnya
- Memberikan pembiayaan kepada negara-negara berkembang untuk melakukan mitigasi perubahan iklim, memperkuat ketahanan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap dampak iklim
Perjanjian ini merupakan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum dan mulai berlaku pada tanggal 4 November 2016.
Kesepakatan tersebut memuat komitmen dari seluruh negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bekerjasama dalam menyesuaikan diri dengan perubahan iklim. Perjanjian ini turut mengimbau negara-negara untuk memperkuat komitmen mereka seiring berjalannya waktu.
Selain itu, perjanjian ini memberi kesempatan bagi negara maju untuk membantu negara-negara berkembang dalam mengatasi dampak iklim sambil menetapkan kerangka kerja untuk melacak dan melaporkan tujuan iklim secara transparan.
Perjanjian Paris menciptakan landasan yang kuat untuk arah global dalam beberapa dekade ke depan. Ini menjadi titik awal perubahan menuju dunia tanpa emisi yang merugikan lingkungan. Menjalankan kesepakatan ini juga penting dalam mencapai Sustainable Development Goals.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perjanjian Paris dan Misi Pentingnya
Mengutip dari situs United Nations Climate Change, tujuan utama dari Perjanjian Paris adalah menjaga agar kenaikan suhu rata-rata global tetap jauh di bawah 2 derajat Celcius dari tingkat sebelum revolusi industri, bahkan berupaya untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius dari tingkat tersebut.
Namun, akhir-akhir ini, pemimpin dunia semakin menekankan pentingnya membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius pada akhir abad ini. Alasannya, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB menyoroti risiko dampak yang jauh lebih parah jika melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius, seperti kekeringan yang lebih parah, gelombang panas, dan pola curah hujan yang tak terduga.
Untuk mencapai target pemanasan global 1,5 derajat Celcius, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya sebelum tahun 2025 dan turun sebesar 43 persen pada tahun 2030.
Perjanjian Paris menjadi tonggak penting dalam proses multilateral perubahan iklim karena untuk pertama kalinya, semua negara bersatu dalam perjanjian yang mengikat untuk melawan perubahan iklim dan menyesuaikan diri terhadap dampaknya.
Advertisement
Menuju Transformasi Ekonomi dan Aksi Cepat Demi 1,5 Derajat Celcius
Implementasi Perjanjian Paris mengharuskan perubahan besar dalam ekonomi dan masyarakat, didasarkan pada pengetahuan terbaik yang tersedia. Perjanjian ini mengikuti siklus lima tahun di mana berbagai negara meningkatkan ambisi mereka dalam tindakan iklim.
Sejak 2020, negara-negara telah mengusulkan rencana aksi iklim nasional mereka, yang disebut Kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC). Setiap NDC bertujuan untuk mencerminkan tingkat ambisi yang lebih tinggi dari versi sebelumnya.
Menyadari perlunya tindakan cepat untuk membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 derajat Celcius, keputusan yang diambil dalam COP27 mengimbau para pihak untuk meninjau dan meningkatkan target mereka untuk tahun 2030 dalam NDC.
Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan sasaran suhu Perjanjian Paris pada akhir tahun 2023, dengan mempertimbangkan kondisi nasional yang berbeda.
Dukungan Keuangan, Teknologi, dan Peningkatan Kapasitas dalam Perubahan Iklim Global
Perjanjian Paris menetapkan kerangka kerja untuk memberikan bantuan keuangan, bantuan teknis, dan upaya untuk memperkuat kemampuan bagi negara-negara yang memerlukannya.
Perjanjian Paris kembali menegaskan pentingnya negara-negara maju memimpin dalam memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang membutuhkan, sambil juga mendorong kontribusi sukarela dari pihak lain untuk pertama kalinya.
Dukungan keuangan untuk masalah iklim sangat diperlukan untuk dua hal. Pertama, untuk mengurangi emisi yang memerlukan investasi besar, dan kedua, untuk beradaptasi terhadap dampak buruk perubahan iklim yang juga memerlukan sumber daya finansial yang signifikan.
Perjanjian Paris menggarisbawahi visi untuk sepenuhnya mewujudkan perkembangan dan transfer teknologi guna memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Ini membentuk kerangka kerja teknologi yang memberikan panduan lengkap untuk memastikan Technology Mechanism berjalan efektif. Mekanisme ini bertujuan mempercepat transfer dan pengembangan teknologi melalui kebijakan dan implementasinya.
Sebagian negara berkembang tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk mengatasi tantangan dari perubahan iklim. Itulah sebabnya Perjanjian Paris sangat menekankan peningkatan kapasitas terkait iklim di negara-negara berkembang, dan mengajukan permintaan kepada semua negara maju untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap upaya peningkatan kapasitas di negara-negara berkembang.
Terkini Lainnya
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
Perjanjian Paris dan Misi Pentingnya
Menuju Transformasi Ekonomi dan Aksi Cepat Demi 1,5 Derajat Celcius
Dukungan Keuangan, Teknologi, dan Peningkatan Kapasitas dalam Perubahan Iklim Global
Today in History
Perjanjian Paris
Perjanjian Iklim Paris
Perubahan Iklim
Emisi Gas Rumah Kaca
Sustainable Development Goals
Climate Change
Rekomendasi
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
23 Juni 1934: Terungkapnya William Bayly Dalang Pembunuhan Tanpa Mayat di Selandia Baru
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
21 Juni 2013: Aksi Penembakan dan Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 15 Orang
20 Juni 2011: Pesawat Tu-134 RusAir Gagal Mendarat dan Terbakar di Jalan Raya, 44 Orang Tewas
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Hasil Copa America 2024: Vinicius Junior Brace, Brasil Gilas Paraguay dan Jaga Asa ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Bagaimana Hukum Bayar Uang Sekolah dari Judi Online, Bolehkah?
1.000 Anggota DPR dan DPRD Terseret Judi Online, Pemerintah Harus Apa?
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
Populer
Poin Penting Debat Capres AS Joe Biden Vs Donald Trump Soal Inflasi, Aborsi dan Perang Rusia Ukraina
Kedubes Iran Buka TPS untuk Warganya di Indonesia, Siapa Calon Kuat Pemenang Pilpres Pengganti Ebrahim Raisi?
Seniman Wanita Berdarah Indonesia Bikin Sushi Berbentuk Kepala Selebritis Terkenal, Ed Sheeran hingga Elton John
Israel Izinkan 68 Orang di Gaza Ikut Evakuasi Medis Pertama Sejak Mei, Termasuk 19 Anak
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Daftar 8 Destinasi Terbaik Liburan di Asia Tenggara, Indonesia Termasuk?
Studi Terbaru Ungkap Diet Nabati Mampu Kurangi Risiko Penyakit Serius
Waspada! Marah-marah Bisa Picu Risiko Terkena Serangan Jantung
Warga Ethiopia Kini Hidup di Tahun 2016 dan Bukan 2024, Begini Sejarahnya
Euro 2024
Babak 16 Besar Euro 2024: Swiss Tak Gentar Hadapi Juara Bertahan
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Berita Terkini
Kumpulan Cara Lacak Paket JNT yang Mudah dan Cepat, Dijamin Akurat
Citi: Hasil Pemilihan Parlemen Prancis Bisa Guncang Pasar Saham Eropa
Dalami Penipuan Modus Like Youtube, Polisi Tak Tutup kemungkinan Korbannya Banyak
Top 3 Tekno : Harga Oppo A3 Pro 5G di Indonesia hingga Daftar HP Samsung Terakhir yang Dapat One UI
Yuk, Isi Liburan Sekolah dengan Belajar Membatik di Museum Batik Indonesia
Bagaimana Hukum Bayar Uang Sekolah dari Judi Online, Bolehkah?
OJK Gandeng Australia Susun Manajemen Risiko Iklim Perbankan
Jurnalis Kolombia Jorge Mendez Ditembak Mati di Kawasan Perkebunan Koka Dekat Venezuela, Geng Narkoba Dalangnya?
6 Potret Tasyakuran 7 Bulanan Istri Angga Wijaya, Kenakan Busana NTB
10 Rekomendasi Anime Tentang Mata-Mata, Wajib untuk Ditonton
Tabrak Pembatas Jalan di Kebon Jeruk Jakbar, Pemotor Tewas di Lokasi
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay