, Jakarta - Mikroplastik telah tersebar dimana saja. Barang yang ditemui sehari-hari seperti pakaian, kemasan makanan, kosmetik, dan ban mobil melepaskan partikel kecil plastik.
Partikel-partikel tersebut akhirnya masuk ke dalam darah, kotoran bayi, plasenta, dan ASI. Menurut penelitian terbaru, plastik bahkan dapat ditemukan di jaringan tipis yang membentuk paru-paru manusia.
Baca Juga
Mikroplastik Pertama Kalinya Ditemukan di Penis Manusia, Gunakan Pasien Disfungsi Ereksi Sebagai Sampel Penelitian
Top 3 Berita Hari Ini: Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Melansir dari Discover, Selasa (30/10/2023), penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa manusia mungkin menghirup sekitar 11,3 mikroplastik per jam atau bahkan hingga 272 mikroplastik dalam 24 jam. Saat ini, sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Physics of Fluids menemukan bahwa plastik ini dapat masuk ke saluran pernapasan dan tetap ada di sana dalam jangka waktu tertentu.
Advertisement
"Banyak orang tidak pernah memikirkan bahwa kita bisa menghirup mikroplastik. Karena hal ini diabaikan, akibatnya lebih serius daripada yang diperkirakan," ujar Saidul Islam, Profesor di University of Technology Sydney, sekaligus penulis utama penelitian tersebut.
Namun, walaupun fenomena tersebut umum terjadi di sekitar kita dan di dalam tubuh manusia, para ilmuwan belum sepenuhnya tahu mengenai bagaimana hal tersebut bisa memengaruhi kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Pada tahun 2019, laporan yang dipublikasikan di Environmental Science and Technology menyebutkan bahwa penduduk Amerika mengonsumsi sekitar 39.000 hingga 52.000 partikel mikroplastik per tahun melalui makanan dan air. Angka tersebut sebanding dengan ukuran dua jerapah dalam setahun dan seluruh Menara Eiffel sepanjang hidup.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ancaman Mikroplastik Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
![Ilustrasi mikroplastik di lautan (dok. Samsung Electronics)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/v0Q6DXJ1EqDxeWSSf1bTHOoY8zw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3900113/original/092392600_1641875710-Bahaya_mikroplastik_dilautan.jpg)
Menurut United Nations Environmental Program (UNEP), penelitian terhadap lebih dari 13.000 zat kimia yang terhubung dengan plastik menyimpulkan bahwa setidaknya 3.200 di antaranya terbukti membahayakan kesehatan manusia. Uji coba di laboratorium juga menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada sel manusia.
Produsen plastik, seperti British Plastics Federation (BPF), telah mengacu pada kesepakatan internasional yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan pencemar organik persisten (Persistent Organic Pollutans/POPs) dari lingkungan guna melindungi kesehatan manusia.
Menanggapi laporan terbaru Greenpeace, tentang zat berbahaya dalam plastik, BPF menyatakan bahwa mengatasi polusi plastik sangat penting, tetapi hal tersebut tidak dapat dipisahkan dengan pertimbangan dampak dari masalah lingkungan global lainnya.
Saidul Islam, Profesor di University of Technology Sydney, mengatakan bahwa seringkali penelitian hanya terfokus pada seberapa banyak mikroplastik yang masuk ke tubuh melalui konsumsi, tetapi manusia juga menghirup plastik. Penelitian yang ia lakukan adalah yang pertama kali mengukur seberapa banyak plastik yang kita hirup.
Advertisement
Dampak Mikroplastik pada Pernapasan Manusia
![ilustrasi paru-paru/credit pixabay/kalhh](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/9uDmJ7B2sd8WO7dh_JGgCNzqo0Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3086695/original/078508700_1585283855-upper-body-944557.jpg)
"Kita masih belum tahu bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan pernapasan kita," ujar Saidul Islam. Partikel polusi udara diketahui dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya.
Namun, belum jelas berapa banyak di antaranya yang disebabkan oleh mikroplastik. Saat ini, para ahli mulai mengaitkan mikroplastik dengan peradangan paru-paru, kesulitan bernapas, dan risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi.
Studi pada hewan tikus menunjukkan bahwa ketika mikroplastik masuk ke dalam sel-sel paru-paru, komposisi sel-sel tersebut menjadi terganggu. Hal itu mengindikasikan bahwa eksposisi terhadap mikroplastik juga dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru manusia.
Penelitian serupa telah menunjukkan bahwa plastik jenis polipropilen, yang sering digunakan dalam wadah sekali pakai, suku cadang mobil, bahkan masker wajah untuk melindungi dari penyebaran virus corona, dapat menyebabkan kerusakan pada mitokondria di dalam sel, yang pada akhirnya mengakibatkan peradangan paru-paru.
Saidul Islam menyatakan, "Kita memerlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana plastik melekat pada permukaan paru-paru, cara kerjanya di sana, bagaimana tingkat toksisitasnya meningkat seiring berjalannya waktu, dan bagaimana plastik mampu memicu penyakit."
Ia menambahkan bahwa timnya berencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dalam waktu tidak terlalu lama, dan mereka baru mulai memahami bagaimana plastik bergerak melalui saluran udara.
Bagaimana Mikroplastik Tersebar dalam Tubuh Manusia?
![Ilustrasi kanker paru-paru/dok. Naional cancer Unsplash](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OCZ-TeNUaTKMbDbirVuQ-vAlLmg=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3524262/original/002035500_1627480618-national-cancer-institute-59pGROkKJPE-unsplash.jpg)
Dalam penelitiannya, Saidul Islam melakukan percobaan dengan menggunakan tiga bentuk mikroplastik yang berbeda (bulat, segitiga, dan silinder) dengan ukuran yang berbeda pula (1,6, 2,56, dan 5,56 mikron). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bentuk, ukuran, dan pola pernafasan memiliki dampak terhadap di mana mikroplastik tersebut akan terdistribusi.
Bagi subjek penelitian yang melakukan aktivitas fisik berat atau bernapas dengan keras, mereka menghirup lebih banyak plastik dibandingkan ketika sedang beristirahat. Namun, ketika seseorang bernapas lebih pelan selama tidur, hal tersebut dikaitkan partikel-partikel kecil yang bersarang jauh dan tinggal di dalam paru-paru.
"Umumnya, mikroplastik dengan ukuran yang lebih besar cenderung mengendap di dalam rongga hidung dan trakea karena rongga hidung bertindak sebagai filter," jelas Saidul Islam.
"Ketika Anda melakukan pernapasan secara perlahan, partikel yang lebih kecil akan masuk ke dalam bagian yang lebih dalam dari sistem pernapasan," tambah Islam.
Ia juga menjelaskan bahwa nanopartikel plastik dapat berpindah ke berbagai organ di dalam tubuh.
Advertisement
Risiko yang Diemban Komunitas Adat dan Rentan
![Ilustrasi polusi sampah di pantai](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0aqD3MCqjs5JjkUFr5K37k0hI5Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3558976/original/006030500_1630566105-antoine-giret-7_TSzqJms4w-unsplash_1_.jpg)
Mary Johnson, seorang ilmuwan senior di Harvard T.H. Chan School of Public Health, menyatakan bahwa penelitian mengenai mikroplastik dan dampaknya pada kesehatan manusia masih berada pada tahap awal.
Namun, ada satu hal yang jelas, yaitu setiap tahap dalam siklus kehidupan plastik berdampak besar pada komunitas rentan.
Johnson mengatakan, "Umumnya, populasi yang rentan memiliki risiko lebih tinggi terhadap dampak buruk pada kesehatan akibat produksi, penggunaan, dan penguraian plastik."
Johnson mengacu pada laporan PBB tahun 2021 yang menjelaskan bagaimana komunitas adat dipindahkan untuk kegiatan ekstraksi minyak, menghadapi kontaminasi pasokan air di daerah berpenghasilan rendah, dan mengalami masalah kesehatan di antara komunitas mayoritas kulit hitam yang tinggal di sekitar pabrik minyak di selatan.
Selain itu, ada risiko lain yang dihadapi oleh masyarakat adat dan komunitas yang berada dalam kondisi rawan.
Sumbangan Industri Plastik terhadap Krisis Gas Rumah Kaca
![Ilustrasi sampah plastik (pexels)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/SKkT5r0KIqJ8HnfV4pYbKo8HUzI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3601211/original/029742300_1634113657-pexels-photo-2547565.jpeg)
Penelitian lain yang terbit pada awal tahun ini dalam jurnal Annals of Global Health menemukan bahwa orang yang bekerja di industri bahan bakar fosil, produsen plastik, dan penduduk yang tinggal dekat dengan tempat produksi dan pembuangan plastik mengalami tingkat kanker, masalah pernapasan, serta masalah kehamilan dan kelahiran yang lebih tinggi.
Sekitar 99 persen plastik dibuat dari zat kimia yang berasal dari bahan bakar fosil. Selama proses pembuatannya, produksi plastik menyebabkan sekitar 3,4 persen dari total emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
Dalam proses produksi plastik, banyak bahan kimia yang diketahui sebagai karsinogen dan pengganggu hormon manusia, seperti bahan kimia persisten, dicampurkan untuk meningkatkan kualitasnya. Saidul Islam menekankan bahwa plastik memiliki tingkat racun yang tinggi.
"Ketika kita menghirup plastik, kita tidak hanya menghirup plastik itu saja, melainkan juga bisa membawa masuk zat kimia yang lebih berbahaya," ungkap Saidul Islam.
![Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kldSZA6xEw21_PkX0w5TMwi1Swg=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3942754/original/015052200_1645584030-Indonesia_Penyumbang_Sampah.jpeg)
Terkini Lainnya
Mikroplastik Pertama Kalinya Ditemukan di Penis Manusia, Gunakan Pasien Disfungsi Ereksi Sebagai Sampel Penelitian
Top 3 Berita Hari Ini: Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Ancaman Mikroplastik Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Dampak Mikroplastik pada Pernapasan Manusia
Bagaimana Mikroplastik Tersebar dalam Tubuh Manusia?
Risiko yang Diemban Komunitas Adat dan Rentan
Sumbangan Industri Plastik terhadap Krisis Gas Rumah Kaca
mikroplastik
plastik
polusi plastik
saluran pernapasan
Rekomendasi
Top 3 Berita Hari Ini: Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Orang Indonesia Telan Mikroplastik Kedua Terbanyak di Dunia, Sekitar 13 Gram Sebulan
Studi Temukan Mikroplastik di Testis Manusia dan Anjing, Bisa Sebabkan Kemandulan?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Objek Pertama yang Dilihat di Ilusi Optik Ini Ungkap Keinginan Terdalammu
Cek Fakta: Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
SKK Migas Bidik 133 Proyek Non PSN pada 2029, Segini Nilainya
Mobil Innova dan Harganya, Jadi Terlaris Nomor 2 di Indonesia pada April 2024
Kasus Dugaan Penipuan Like Video YouTube, Polisi Buru 2 Orang di Luar Negeri
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Rabu 3 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 17.30 WIB
Kemenag: 81 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
Firli Bahuri Tersandung Kasus Lagi, Polda Metro Usut soal Larangan Pimpinan KPK Bertemu Pihak Berperkara
PKB Yakin Sandiaga Sangat Siap Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat
Pakai Baterai Lokal, Intip Keunggulan Mobil Listrik Hyundai Kona Electric
MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia, Dapat Hak Beli Bijih Nikel Mulai 2026
Prudential Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker