uefau17.com

Dubes Ukraina Ajak Indonesia Ikut KTT Platform Krimea, Demi Kebebasan HAM Rakyat Krimea - Global

, Jakarta - Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia baru-baru ini menjadi tuan rumah acara yang didedikasikan untuk Tatar Krimea sebagai penduduk asli Semenanjung Krimea, serta inisiatif penting yang disebut International Crimea Platform

Acara yang diselenggarakan pada Kamis (5/10/2023), dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk perwakilan kementerian, lembaga masyarakat, organisasi keagamaan, media, dan universitas.

Platform Krimea, yang diinisiasi oleh Presiden Ukraina beberapa tahun lalu, bertujuan untuk melindungi hak-hak rakyat Krimea Ukraina.

Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Dr. Vasyl Hamianin menjelaskan bahwa penduduk asli Krimea telah menetap di sana selama berabad-abad, memiliki sejarah yang tercatat sejak abad ke-10. Mereka memiliki budaya yang kaya, dipengaruhi oleh berbagai tradisi lokal dan pengaruh dari Turki, Georgia, Hongaria, dan lainnya.

Acara ini mencatat kesuksesan Platform Krimea yang telah menggaet banyak negara di dunia untuk bergabung. Dubes Vasyl Hamianin mengumumkan acara KTT berikutnya yang akan diselenggarakan di Praha, dan mengundang partisipasi parlemen Indonesia.

"Jadi tentu saja kami mengharapkan hal ini dari Parlemen Indonesia. Dan saya rasa akan punya kabar baik jika tahun ini seseorang dari parlemen akan bergabung dengan mereka Platform Krimea," ujarnya.

Dubes Ukraina untuk Indonesia juga merinci upaya perdamaian yang melibatkan Indonesia, termasuk partisipasinya dalam pertemuan di Arab Saudi mengenai formula perdamaian yang dikemukakan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Formula perdamaian ini disebut sebagai salah satu hal penting dalam mengatasi konflik perang yang terjadi di Krimea.

"Bagaimana kita mengatasi situasi buruk yang kita alami? Saya pikir salah satu jawabannya adalah formula yang dikemukakan oleh Presiden Zelensky," kata Dr. Vasyl Hamianin.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kedubes Ukraina Tekankan Pentingnya Persatuan Global

Platform Krimea dibentuk sebagai respons terhadap peristiwa di tahun 2014, di mana banyak kaum Tatar Krimea, yang sebelumnya hidup layak, terpaksa meninggalkan tanah air mereka.

Dubes Vasyl Hamianin menegaskan bahwa platform ini mendedikasikan dirinya untuk hak asasi manusia utamanya, untuk hidup di tanah mereka sendiri (Krimea).

"Platform Krimea adalah tentang hak asasi manusia. Platform Krimea adalah tentang hak-hak etnis minoritas. Ini tentang hak-hak kelompok agama minoritas. Ini tentang hak-hak anak. Ini tentang hak-hak perempuan, serta hak para tetua untuk hidup di tanah mereka sendiri, untuk menjalani hidup mereka sendiri untuk berdoa kepada Tuhan," papar Dubes Vasyl Hamianin

Selanjutnya Dubes Vasyl Hamianin menyoroti pentingnya kerjasama internasional dalam menanggapi berbagai masalah. Dia mengajak negara-negara untuk bekerja sama, mengingatkan bahwa tantangan global memerlukan respons global.

Dalam konteks ini, Dubes Ukraina untuk Indonesia itu menegaskan bahwa Platform Krimea bukan hanya tentang membantu saudara-saudari Ukraina, tetapi juga tentang menyatukan komunitas dunia untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia.

Acara ini juga menekankan pentingnya komunikasi, pengetahuan, dan tindakan bersama dalam menghadapi tantangan global. Platform Krimea, sebagai inisiatif kemanusiaan, terus berupaya untuk membawa perubahan positif dan memberikan suara kepada mereka yang tidak dapat bersuara.

3 dari 4 halaman

Ukraina Sorot Kondisi Muslim di Krimea

Dalam beberapa kali pernyataan, Dubes Ukraina untuk Indonesia pun menyorot kondisi masyarakat muslim di Krimea. 

Saat ini Ukraina sedang berupaya untuk menyampaikan informasi keadaan penduduk Krimea kepada dunia internasional. 

Dubes Vasyl Hamianin mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar sehingga perlu untuk mengetahui kondisi saudara muslim mereka di Krimea.

"Indonesia memiliki komunitas muslim yang besar. Itulah mengapa saya pikir ini wajar bagi orang Indonesia untuk tahu keadaan saudara muslim hidup dalam kondisi tersebut," ujarnya.

Dubes Vasyl Hamianin kemudian menggambarkan bagaimana muslim di Krimea menjalankan ibadah di bulan Ramadan yang suci dan seharusnya damai di tengah perang dan pengeboman.

Penduduk asli Krimea diketahui merupakan muslim. Dubes Vasyl Hamianin pun mengatakan ada suatu daerah memiliki salah satu masjid tertua yang kini berusia 700 tahun. 

4 dari 4 halaman

Kedubes Ukraina Hadirkan Project Museum Virtual Reality di Jakarta

Selain itu, Dubes Ukraina untuk Indonesia itu juga menjelaskan perihal exhibition atau pameran Museum Virtual Reality di Jakarta.

Pameran tersebut rencananya akan digelar di Perpustakaan Nasional Indonesia selama satu bulan. Pengunjung dapat melihat gambaran bangunan dan kondisi Ukraina yang hancur akibat konflik perang dengan Rusia.

"Anda dapat melakukan perjalanan ke banyak tempat dengan memilih satu dari menu lalu Anda dapat berkeliling ke sekitar dan melihat apa yang terjadi pada tempat-tempat ini secara virtual", jelas Dubes Vasyl Hamianin. 

Untuk dapat menikmati pameran ini, pengunjung hanya memerlukan koneksi internet dan ponsel. Caranya pun relatif mudah. Langkah pertama adalah melakukan scan atau proses pemindaian barcode melalui ponsel. Lalu setelah terhubung dengan video, ponsel dapat dihubungkan dengan perangkat kacamata virtual reality.

Kendati demikian belum ada informasi lebih lanjut kapan pameran ini akan digelar.

Namun tak perlu khawatir, pihak kedubes Ukraina di Indonesia telah membuka pojok buku yang berisi buku-buku Ukraina di Perpustakaan Nasional.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat