, Mogadishu - Pada tanggal 21 September 2013, sepuluh tahun yang lalu, terjadi peristiwa tragis yang akan selalu dikenang dalam sejarah.
Empat anggota kelompok Al-Shabab menyerbu Mal Westgate di Nairobi, mengakibatkan pengepungan mengerikan selama empat hari yang merenggut 67 nyawa. Kejadian ini mengungkapkan seberapa luas jangkauan gerakan ini di luar wilayah Somalia.
Merangkum dari crisisgroup.org, Kamis (21/9/2023) reaksi keras dari pemerintah Kenya setelah serangan ini memicu kemarahan di kalangan Muslim dan mempercepat rekrutmen militan. Namun, pada tahun 2015, pendekatan berubah. Para pejabat memilih lebih melibatkan pemimpin komunitas dalam upaya melawan Al-Shabab.
Advertisement
Gerakan ini memaksa Al-Shabab memindahkan operasinya dan memperkuat hubungannya dengan militan di Tanzania selatan dan Mozambik utara, yang kemudian menjadi sasaran serangan lebih lanjut.
Pengalaman dari Kenya dan Tanzania menunjukkan bahwa upaya penangkapan massal dan tindakan keras seringkali berdampak negatif.
Pendekatan yang lebih efektif adalah menggabungkan langkah-langkah yang mengganggu rekrutmen militan dengan kebijakan yang menangani keluhan-keluhan yang dieksploitasi oleh Al-Shabab, seperti pengucilan politik dan ekonomi terhadap minoritas Muslim di Afrika Timur.
Meskipun Al-Shabab masih berfokus pada usaha merebut kembali kekuasaan di Somalia dan menerapkan hukum Islam versi mereka, gerakan ini telah lama beroperasi di wilayah lain di Afrika Timur.
Awalnya, mereka membangun jaringan untuk menghasilkan dana dan merekrut anggota, dengan menghindari serangan langsung.
Namun, situasinya berubah setelah Misi Uni Afrika ke Somalia (AMISOM) diterjunkan pada tahun 2007.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kenya Lakukan Langkah Tegas
![Pejuang bersenjata al-Shabab](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wT9vApIfglushYQSy7C2BSXvF8M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4582063/original/045497500_1695190636-download__12_.jpg)
Setelah pengepungan Westgate, Kenya mengambil langkah keras untuk menghancurkan jaringan militan tersebut, tetapi dengan menyasar luas, mereka juga memperdalam ketidakpuasan di kalangan Muslim dan membantu rekrutmen Al-Shabab.
Antara tahun 2013 dan 2015, serangan militan meningkat, seringkali mengancam untuk memicu konflik etnis atau agama yang lebih luas.
Pada pertengahan tahun 2015, serangan besar di Universitas Garissa memicu perubahan dalam pasukan keamanan dan pemikiran yang lebih bijak.
Di berbagai wilayah di Kenya, langkah-langkah konkret diambil. Pejabat lokal memimpin upaya melawan militansi dan melibatkan komunitas dalam penyediaan keamanan.
Di timur laut yang rawan, penduduk setempat menduduki peran penting dalam sektor keamanan.
Nairobi juga melakukan devolusi kekuasaan dan sumber daya ke pemerintah-pemerintah lokal sesuai dengan konstitusi yang diadopsi pada tahun 2010, yang sebagian mengoreksi ketidaksetaraan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat yang dimanfaatkan oleh militan.
Walaupun masih terdapat beberapa penyalahgunaan oleh polisi, frekuensi serangan militan lambat namun pasti mereda.
Inilah sebagian cerita perjalanan Al-Shabab dan respons pemerintah di Afrika Timur dalam beberapa tahun terakhir, sebuah kisah yang menjadi bagian dari sejarah regional yang rumit.
Advertisement
Hubungan Al-Shabab dengan Wilayah Lainnya
![Pejuang bersenjata al-Shabab](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/HIIwvpSbJNnDtYP0GgnoNIQgEoA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4582064/original/063151000_1695190636-download__13_.jpg)
Mari kita lihat kilas balik sejarah hubungan Al-Shabab dengan militan Tanzania. Mulai tahun 2011, sejumlah peristiwa pembunuhan terjadi di beberapa wilayah Tanzania, menargetkan umat Kristen, ulama Muslim, polisi, dan anggota partai penguasa.
Awalnya, pihak berwenang menilai ini sebagai tindakan kriminal biasa dan menolak klaim bahwa kelompok militan Islam terlibat. Namun, sejak tahun 2015, serangan-serangan yang semakin intens membuat pemerintah mengakui seriusnya tantangan ini.
Di tengah situasi ini, pemimpin agama dan politik di Tanzania mulai menyuarakan keprihatinan mereka.
Mereka berpendapat bahwa tindakan keras pemerintah, termasuk eksekusi tanpa proses hukum, dapat mendorong pemuda untuk bergabung dengan militan dan memicu ketegangan antar komunitas.
Selain itu, krisis politik di Zanzibar yang berlarut-larut juga berkontribusi pada pemuda yang tertarik pada militansi, ketika pemimpin tradisional yang sebelumnya mencari reformasi damai kehilangan kredibilitas.
Sementara itu, di Uganda, Al-Shabab menghadapi tantangan yang berbeda.
Integrasi yang lebih baik antara warga Somalia dan komunitas Muslim secara keseluruhan di sana membuat kelompok ini kesulitan mendapatkan dukungan.
Al-Shabab tidak memiliki sekutu yang jelas di Uganda, meskipun situasinya bisa berubah jika tindakan keras terhadap Muslim oleh pasukan keamanan terus berlanjut.
Cepat Menyesuaikan Langkah-langkah Menghadapinya
![Pejuang bersenjata al-Shabab](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xDDAtgtCh475WYUX8m5oObA2Tgs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4582065/original/083685700_1695190636-download__14_.jpg)
Al-Shabab juga memiliki sejarah di Kenya, meskipun pengaruhnya telah berkurang. Ancaman serangan masih ada, tetapi persaingan antara kelompok etnis dalam konteks pemilihan menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap stabilitas.
Di Tanzania, meskipun kekerasan militan meningkat, pemberontakan sepenuhnya tampaknya tidak mungkin.
Namun, Al-Shabab masih merencanakan serangan besar di luar negeri.
Tidak ada solusi instan dalam mengatasi ancaman ini di negara-negara yang berbeda. Namun, pelajaran berharga dapat diambil dari perubahan pendekatan Kenya setelah tahun 2015.
Tindakan keras yang sembrono hanya memperburuk situasi.
Kebijakan yang lebih efektif mencakup memberi peran utama kepada pejabat lokal, berkomunikasi dengan komunitas yang pemuda militan coba tarik, dan mengangkat Muslim ke posisi teratas di keamanan, sambil mengatasi keluhan mendasar.
Pelajaran ini penting bagi Tanzania, dan Uganda harus berhati-hati agar tidak menyalahgunakan populasi Muslimnya.
Al-Shabab akan tetap menjadi kekuatan di Somalia dan ancaman di luar negeri. Militansi di Kenya dan Tanzania akan bertahan selama keluhan masyarakat belum terselesaikan.
Negara-negara di Timur Afrika harus cepat dalam menyesuaikan langkah-langkah keamanan dan sekaligus merancang kebijakan politik dan ekonomi yang mengurangi daya tarik militansi.
![Infografis Cek Fakta Waspada Penipuan Bagi-bagi Hadiah ultah perusahaan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/0bGxAxFeb8fSEtYI11a8A04TpTw=/0x0:1280x1280/640x640/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4275001/original/024360600_1672292374-WhatsApp_Image_2022-12-29_at_12.30.29.jpeg)
Terkini Lainnya
Kenya Lakukan Langkah Tegas
Hubungan Al-Shabab dengan Wilayah Lainnya
Cepat Menyesuaikan Langkah-langkah Menghadapinya
Al-Shabab
Somalia
Afrika Timur
Today in History
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Survei: Status Ekonomi Rendah Picu Kaum Muda Korea Selatan Enggan Menikah
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang