uefau17.com

RI Inisiasi ASEAN Indo Pacific Forum, Bagaimana Sikap Indonesia di Tengah Rivalitas AS-China? - Global

, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury menegaskan posisi Indonesia terkait inisiasinya mengadakan ASEAN Indo Pacific Forum di KTT ke-43 ASEAN tahun ini.

Pasalnya, ASEAN Indo Pacific Forum ini diinisiasi di tengah rivalitas antara Amerika Serikat dan China serta pengaruh kedua kekuatan dua negara tersebut di kawasan Indo Pasifik.

Menurut Pahala, hal yang terus Indonesia sampaikan berupa penekanan bahwa kawasan ASEAN terus melakukan kolaborasi dan koorporasi.

"Harapan kita kalau bicara soal kolaborasi dan kooperasi maka tensi global bisa menurun. Itu bagian kontribusi kita untuk memastikan kawasan ini pada pengembangan kawasan lebih makmur," kata Pahala Mansury dalam press breafing bersama awak media di Media Center KTT ASEAN, Selasa (5/9/2023).

"Kedua harapan kita agar hal ini tidak mengucilkan siapa-siapa. Jadi semua negara di Indo Pasifik kita libatkan. Kita minta ke mereka projek apa yang bisa jadi bagian rantai pasok ASEAN."

Lewat posisi ini, Pahala berharap bahwa persaingan dua negara besar di Indo-Pasifik bisa mereda lewat peningkatan tensi ASEAN sebagai bagian rantai pasok di kawasan dan dunia.

Pahala memberi contoh, jika ASEAN bisa mengembangkan industri baru Electric Vehicle (EV), maka kawasan ASEAN bekerja sama dengan negara lain di kawasan Indo-Pasifik bisa sangat penting dlm rantai pasok EV dunia.

"Karena secara resources (sumber daya) kita punya. Secara pasar kita memiliki. Indonesia punya 26 persen dari cadangan nikel dunia. Filipin memiliki cadangan yang signifikan juga," kata Pahala.

"Dua negara ini di kawasan ASEAN ini saja sudah memiliki kontribusi critical mineral yg dibutuhkan bagi pengembangan rantai pasok EV dunia. Belum lagi Vietnam dan Thailand yang mempersiapan diri untuk produksi EV."

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Sebut ASEAN Indo-Pacific Forum sebagai Wadah Ubah Rivalitas Jadi Kerja Sama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) menjadi momen untuk mengubah rivalitas di kawasan Indo Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat tanpa ada pihak yang merasa dikucilkan. 

Hal ini disampaikannya dalam pidato pembukaan AIPF yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023). AIPF diselenggarakan sebagai flagship event dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. 

AIPF sendiri merupakan wujud konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diadopsi negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019. Ini merupakan inisiatif yang bertujuan memperkuat arsitektur regional berpusat pada ASEAN dalam rangka memperkuat kerja sama menghadapi tantangan dan menangkap peluang baik regional maupun global.  

 

3 dari 3 halaman

Agenda ASEAN Indo Pasifik Forum

Dalam AIPF yang akan berlangsung hingga Rabu 6 September, Jokowi menyebut ada tiga agenda utama yang akan dibahas.

Pertama, terkait infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilien.

Ekonomi ASEAN, sebut Jokowi, akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

Kedua, pembiayaan berkelanjutan dan inovatif. Mengingat bahwa ASEAN diperkirakan memerlukan dana hingga USD29,4 triliun untuk transisi energi, maka akan diperlukan adanya skema pembiayaan inovatif lewat kemitraan yang menguntungkan dan berkelanjutan. 

Ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif.

Jokowi mengatakan bahwa ASEAN memerlukan adopsi penguatan inovasi digital guna mendukung ekonomi kreatif dan UMKM. Ini merujuk bahwa ekonomi digital diperkirakan tumbuh hingga USD1 triliun pada tahun 2030.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat