, Pyongyang - Semenanjung Korea sama-sama memiliki reputasi yang kuat di Asia dan seluruh dunia. Namun, alasannya berbeda.
Korea Selatan dikenal dengan industri kreatif, budaya pop, hingga perawatan kulit mahal dan operasi plastik. Sementara, Korea Utara dikenal karena pemerintah yang gencar melakukan uji coba nuklir.
Perekonomian kedua Korea itu juga sangat berbeda. Korsel terkenal kaya raya dan Korut kerap dihantui krisis kelaparan.
Advertisement
Perbedaan ekonomi itu tak terlepas dari sejarah ekonomi kedua negara itu. Korea Selatan memilih ikut Amerika Serikat dengan ekonomi kapitalisme dan liberalisme. Ekonomi negara itu pun berhasil meroket meski dulunya miskin.
Korea Utara memilih ikut aliran Uni Soviet dan mengamalkan ekonomi komunisme. Kedekatan Korea Utara dengan ideologi komunisme juga terlihat dari bendera mereka.
Menurut situs Britannica, Selasa (22/8/2023), berikut arti lambang bendera Korea Utara:
1. Bintang dan Warna Merah
Pemerintah utara Korea terbentuk saat Uni Soviet menduduki negara itu pada 1945. Pemimpin komunis lokal Kim Il Sung lantas berhasil memanjat kekuasaan.
Warna merah dan logo bintang di bendera Korea Utara berarti komitmen negara tersebut kepada komunisme. Bintang dan warna merah itu juga muncul di bendera Uni Soviet.
2. Putih
Warna putih di bendera Korea Utara merupakan simbol kemurnian, kekuatan, dan martabat.
3. Biru
Warna biru di bendera Korea Utara berarti komitmen kepada perdamaian.
Situasi Korea Utara saat ini adalah masih berkonflik dengan Korea Selatan. Kedua negara itu belum sepenuhnya damai. Hingga kini, Korea Selatan juga masih mewajibkan laki-laki negara itu untuk wajib militer.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Langkah Korea Utara Menimbun Senjata di Tengah Penderitaan Rakyat Dikecam PBB
Dewan Keamanan PBB, pada Kamis (17/8), menuduh Korea Utara menghabiskan banyak anggaran untuk program senjata nuklir di saat rakyatnya kelaparan dan kekurangan kebutuhan pokok.
Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan kepada DK PBB bahwa masyarakat Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) – nama resmi Korea Utara – mengalami represi politik yang semakin parah, kondisi perekonomian yang memburuk, dan pelanggaran HAM secara sistematis dan meluas.
“Banyak di antara pelanggaran yang saya maksud berasal langsung dari, atau mendukung, peningkatan militerisasi DPRK,” ujarnya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (19/8).
Ia menyebut meluasnya penggunaan tenaga kerja paksa, termasuk oleh anak-anak, adalah demi “mendukung aparat militer negara dan kemampuannya membuat senjata.”
Sidang yang digagas oleh Amerika Serikat itu merupakan sidang DK PBB pertama dalam enam tahun yang membahas situasi HAM di Korea Utara. Sidang itu juga digelar ketika Pyongyang telah mempercepat pengujian rudal berkemampuan nuklirnya selama setahun terakhir, meningkatkan ketegangan di seantero Asia Timur.
Dengan dikelilingi diplomat lebih dari 50 negara, melalui sebuah pernyataan bersama, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengecam “pelanggaran dan pelecehan hak asasi manusia” yang disebutnya “berhubungan erat dengan senjata pemusnah massal dan pengembangan rudal balistik DPRK.”
Elizabeth Salmon, pelapor khusus Kantor HAM PBB di Korea Utara, mengatakan bahwa penutupan perbatasan negara yang berkepanjangan, akibat sanksi global, telah meningkatkan kesengsaraan rakyat Korea Utara, termasuk kekurangan pangan.
“Konflik yang membeku digunakan untuk membenarkan berlanjutnya militerisasi di dalam DPRK dengan dampak yang menghancurkan rakyatnya sendiri,” ujarnya.
Salmon mengatakan, kebijakan Pyongyang adalah memprioritaskan sumber daya untuk kepentingan militer.
“Pimpinan DPRK terus meminta warganya untuk mengencangkan ikat pinggang, agar sumber daya yang ada bisa digunakan untuk mendanai program nuklir dan rudal,” ungkapnya.
Advertisement
Suara Pembelot dari Korea Utara
Ilhyeok Kim, pembelot Korea Utara, mengatakan kepada dewan bahwa ia telah dipaksa pada usia muda untuk bekerja di ladang tanpa kompensasi, sementara semua biji-bijian yang mereka tanam digunakan untuk militer.
“Pemerintah mengubah darah dan keringat kami menjadi kehidupan mewah bagi para pemimpin, serta menjadi rudal yang meledakkan kerja keras kami ke angkasa,” ujarnya.
“Uang yang dihabiskan hanya untuk satu rudal dapat memberi makan kami selama tiga bulan,” tambahnya.
Dalam sidang itu, sebagian besar anggota dewan mengecam kondisi kehidupan dan HAM di Korea Utara yang memburuk, yang disebabkan oleh sanksi keras dewan keamanan dan negara-negara besar dunia atas program senjata nuklir negara itu.
Meskipun tidak ada delegasi Pyongyang di DK PBB, perwakilan China dan Rusia mengatakan bahwa sidang itu bukanlah tempat untuk meninjau masalah hak asasi manusia Korea Utara.
Dmitry Polyansky, wakil duta besar Rusia untuk PBB, mengecam apa yang disebutnya sebagai “upaya sinis dan munafik AS dan sekutunya untuk memajukan agenda politik mereka sendiri.”
Kedua negara mengatakan, diskusi itu tidak konstruktif dan tidak menawarkan solusi untuk menurunkan ketegangan strategis di kawasan.
Terkini Lainnya
1. Bintang dan Warna Merah
2. Putih
3. Biru
Langkah Korea Utara Menimbun Senjata di Tengah Penderitaan Rakyat Dikecam PBB
Suara Pembelot dari Korea Utara
Korea Utara
Korea Selatan
Agustus
Bendera Korea Utara
Komunis
Kim Il-Sung
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Beredar Kabar Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar di Turki, Begini Kronologinya
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
Banyak Pendatang Masuk DKI, Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah
Ada Peran Bahlil soal Berdirinya Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Google Pixel 9 Tinggalkan Sensor Lama, Beralih ke Sensor Sidik Jari Canggih ala Galaxy S24 Ultra!
Harga Emas Antam Hari Ini 1 Gram Berapa? Cek Rinciannya
Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi
IHSG Dibuka Menguat Pagi Ini Sentuh 7.248
Jodoh Sudah Ditentukan, kalau Belum Bertemu Bagaimana? Lakukan Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Ayah Angger Dimas Kecewa Berat Tak Diberi Info Sidang Kasus Kematian Dante Cucunya
Wapres Ma’ruf: Pemerintah Komitmen Evaluasi dan Tingkatkan Pendanaan Industri Siber
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan